SYIAR
Pengorbanan dalam Ketaatan
Oleh: Maman El Hakiem
(Pegiat Literasi)
TanahRibathMedia.Com—Majelis Taqarub Ilallah (MTI) kembali menggelar kajian rutin bulanan bersama Ustaz Dedi Saiful Hamdan di Majelis Taklim Bani Syamsudika, Jatiwangi, pada Ahad (25/5). Dalam kesempatan kali ini, Ustaz Dedi membahas tema sentral tentang pentingnya pengorbanan dalam ketaatan kepada Allah Swt. dengan mengambil ibrah dari kisah Nabi Ibrahim as.
Di hadapan para jemaah yang memenuhi majelis, Ustaz Dedi menegaskan bahwa ketaatan sejati menuntut pengorbanan yang tidak ringan, sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Ibrahim as. ketika diperintahkan menyembelih putranya, Ismail as.
“Pengorbanan Nabi Ibrahim adalah puncak dari ketaatan seorang hamba kepada Tuhannya. Ia tidak mendebat, tidak menawar, hanya tunduk dan patuh,” tutur Ustaz Dedi.
Kajian tersebut merujuk pada firman Allah dalam Surah As-Saffat ayat 102:
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَىٰ فِي ٱلْمَنَامِ أَنِّيٓ أَذۡبَحُكَ فَٱنظُرۡ مَاذَا تَرَىٰۚ قَالَ يَٰٓأَبَتِ ٱفۡعَلۡ مَا تُؤۡمَرُۖ سَتَجِدُنِيٓ إِن شَآءَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلصَّـٰبِرِينَ
"Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: 'Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!' Ia menjawab: 'Wahai ayahku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.'" (TQS As-Saffat: 102)
Ustaz Dedi juga mengingatkan bahwa dalam kehidupan sehari-hari, umat Islam pun dituntut untuk siap berkorban demi menjalankan perintah Allah, baik berupa waktu, harta, hingga ego dan keinginan pribadi yang bertentangan dengan syariat.
“Jangan sampai kita hanya taat kalau sesuai selera. Justru iman itu teruji ketika kita tetap taat meskipun berat,” tegasnya.
Dalam sesi tanya jawab, muncul pertanyaan dari jemaah tentang bagaimana cara menyikapi doa yang belum terkabulkan? Padahal, ia merasa telah banyak melakukan pengorbanan. Secara lugas, Ustaz Dedi menjelaskan bahwa setiap doa yang baik, bahkan sesungguhnya Allah Swt. sangat senang melihat hamba-Nya yang sering berdoa. Dalam pandangan para ulama, doa akan dikabulkan bisa dalam bentuk penundaan untuk saat yang tepat atau menggantinya dengan keadaan yang lebih baik. Dalam hal ini, Allah Swt. lebih mengetahui baik dan buruknya keadaan bagi hamba-Nya.
Agenda majelis yang dipandu oleh Ustaz Guntur Mahesa Purwanto ditutup dengan doa bersama dan ajakan untuk memperbanyak amal saleh serta memperkuat keikhlasan dalam menjalani ketaatan kepada Allah Swt.
Wallahu'alam bish Shawwab.
Via
SYIAR
Posting Komentar