Telusuri
  • Pedoman Media
  • Disclaimer
  • Info Iklan
  • Form Pengaduan
Tanah Ribath Media
Pasang Iklan Murah
  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Lensa Daerah
    • Internasional
  • Afkar
    • Opini Tokoh
    • Opini Anda
    • Editorial
  • Remaja
    • Video
  • Sejarah
  • Analisa
    • Tsaqofah
    • Hukum
  • Featured
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Pendidikan Anak
    • Pendidikan Remaja
    • FiksiBaru
Tanah Ribath Media
Telusuri
Beranda Straight News TEFI: Perang Dagang AS-Cina Membuka Jalan Sistem Alternatif
Straight News

TEFI: Perang Dagang AS-Cina Membuka Jalan Sistem Alternatif

Tanah Ribath Media
Tanah Ribath Media
24 Apr, 2025 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

TanahRibathMedia.Com—Direktur The Economics Future Institute (TEFI) Dr. Yuana Tri Utomo, merespons krisis global perang dagang antara Amerika Serikat-Cina, dinilai mampu membuka jalan sistem alternatif yakni ekonomi Islam untuk tampil sebagai solusi dan bahkan menjadi pemenang.

"Krisis global perang dagang Amerika versus Cina ini membuka jalan bagi sistem alternatif, termasuk sistem ekonomi Islam untuk tampil sebagai solusi dan bahkan menjadi pemenang," ungkapnya dalam acara Kabar Petang: Skak Mat! RI Mampu Serang Balik AS? Kamis (10-04-2025) di kanal YouTube Khilafah News.

Karena perang dagang ini, jelasnya, bukan hanya soal tarif, tapi mencerminkan retaknya tatanan global di seluruh sektor kehidupan.

"Di sektor ekonomi dengan kapitalismenya yang gagal, di sektor politik dengan demokrasinya yang penuh intrik," cecarnya.

Inilah momentum bagi negeri-negeri Muslim, seperti Indonesia, imbuhnya, memiliki peluang yang sangat strategis.  

Misalnya, kata Yuana, dengan orientasi supply chain global, maka ketegangan Amerika dan Cina itu bisa dimanfaatkan dengan membangun blok baru.

"Kalau dulu ada Asia Afrika misalnya. Mengapa sekarang tidak deklarasi Khilafah Islamiah," tanya retoris Yuana.

Maksudnya, jelas Yuana, negeri-negeri Muslim bersatu di bawah satu komando kepemimpinan tunggal Islam, yaitu khilafah Islamiah.

Karena, menurutnya, sistem harus dihadapi dengan sistem. 

"Sistem kapitalisme yang gagal ini harus dihadapi dengan sistem ekonomi Islam," ucapnya.

Apalagi, imbuh Yuana, sistem Islam berbasis tauhid. Jadi, keadilan, distribusi, dan jaminan kesejahteraan bisa dipastikan oleh khilafah (sistem pemerintahan Islam).

Kapitalisme Mengalami Kegagalan

Lanjut Yuana, saat ini sistem kapitalisme mengalami kegagalan yang sangat kasat mata, dengan ditandai oleh ketimpangan ekstrem.

"1 persen menguasai lebih dari 50 persen aset. Jadi 1 persen populasi penduduk dunia ini menguasai lebih dari 50 persen sumber daya alam, aset dunia," bebernya.

Kemudian, sambung Yuana, siklus krisis terjadi secara berulang.

"Sejak kita ingat dulu tahun 1998 kemudian tahun 2008 pandemi geopolitik dan lain-lain itu sifatnya siklik begitu, krisis berulang-ulang," tandasnya.

Selain itu, sambungnya kembali, kerusakan lingkungan akibat ekonomi yang rakus terhadap sumber daya alam, problem gas kaca yang belum terselesaikan, dan lain sebagainya.

Maka, tegas Yuana, jelas sekali kegagalan kapitalisme itu harus ditinggalkan atau dikubur sedalam-dalamnya, kemudian diganti dengan sistem Islam yang sangat relevan.

"Bukan hanya karena asal usulnya dari Allah saja tapi juga karena prinsip-prinsip ekonomi Islam itu nyata, fungsional, dan adil jika diterapkan secara menyeluruh," cetusnya.

Cara Dunia Islam Menjadi Pemenang

Yuana beberkan cara dunia Islam, termasuk Indonesia agar bisa menjadi pemenang.

Yang pertama, integrasikan dulu ekonomi umat berbasis Islam.

"Menguatnya ekonomi halal, kemudian ekonomi syariah itu bukan sekadar pengetahuan, bukan sekadar ilmu semata. Tapi jadikan sebagai sebuah sistem yang bebas riba, prioritas pada distribusi," terangnya.

Yang kedua, membangun blok ekonomi Islam global.

"Sekarang ini dunia Muslim di bawah payung OKI, yang sebetulnya memiliki populasi besar ya 1,9 miliar jiwa," tandasnya.

Kemudian, jelasnya, koordinasi yang serius antara sumber daya alam (seperti minyak, tambang, lahan produktif), serta pasar dan budaya konsumsi yang halalan dan thayiban. Karena akan membentuk kerja sama perdagangan intra Islam, bahkan mata uang alternatif dinar dan dirham. 

"Dengan sistem pembayaran yang mandiri misalnya dengan dinar dan dirham digital itu maka ini menjadi solusi yang betul-betul sangat pamungkas. Solusi yang betul-betul chestplank, tentu dengan pamungkasnya sistem Islam secara kafah yaitu syariah dan khilafah," pungkasnya.[] Novita Ratnasari
Via Straight News
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

- Advertisment -
Pasang Iklan Murah
- Advertisment -
Pasang Iklan Murah

Featured Post

Mengepak Sayap Dakwah, agar Terbang di Setiap Paragraf Naskah

Tanah Ribath Media- Desember 15, 2025 0
Mengepak Sayap Dakwah, agar Terbang di Setiap Paragraf Naskah
Oleh: Kartika Soetarjo ( Penulis dan Pengasuh Pengajian Anak-Anak Raudhatul Jannah) TanahRibathMedia.Com— "Waktu adalah misteri yang tak perna…

Most Popular

Miris, Bencana Sumatra Bukan Bencana Nasional

Miris, Bencana Sumatra Bukan Bencana Nasional

Desember 12, 2025
Berbagai Bencana Meluas, Kebijakan Tak Juga Tegas

Berbagai Bencana Meluas, Kebijakan Tak Juga Tegas

Desember 13, 2025
Banjir Sumatra, Bukti Kebobrokan Kapitalisme

Banjir Sumatra, Bukti Kebobrokan Kapitalisme

Desember 11, 2025

Editor Post

Tak Habis Pikir

Tak Habis Pikir

Juni 11, 2023
Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Juni 09, 2023
Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Agustus 06, 2024

Popular Post

Miris, Bencana Sumatra Bukan Bencana Nasional

Miris, Bencana Sumatra Bukan Bencana Nasional

Desember 12, 2025
Berbagai Bencana Meluas, Kebijakan Tak Juga Tegas

Berbagai Bencana Meluas, Kebijakan Tak Juga Tegas

Desember 13, 2025
Banjir Sumatra, Bukti Kebobrokan Kapitalisme

Banjir Sumatra, Bukti Kebobrokan Kapitalisme

Desember 11, 2025

Populart Categoris

Tanah Ribath Media

Tentang Kami

Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Contact us: contact@gmail.com

Follow Us

Copyright © 2023 Tanah Ribath Media All Right Reserved
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Advertisement
  • Contact Us