Telusuri
  • Pedoman Media
  • Disclaimer
  • Info Iklan
  • Form Pengaduan
Tanah Ribath Media
Pasang Iklan Murah
  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Lensa Daerah
    • Internasional
  • Afkar
    • Opini Tokoh
    • Opini Anda
    • Editorial
  • Remaja
    • Video
  • Sejarah
  • Analisa
    • Tsaqofah
    • Hukum
  • Featured
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Pendidikan Anak
    • Pendidikan Remaja
    • FiksiBaru
Tanah Ribath Media
Telusuri
Beranda Tsaqofah Masjid: Jantung Kajian Islam
Tsaqofah

Masjid: Jantung Kajian Islam

Tanah Ribath Media
Tanah Ribath Media
25 Agu, 2023 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Oleh: Meilina Tri Jayanti

TanahRibathMedia.Com—Sejarah kemajuan peradaban manusia dan perkembangan Islam tak luput dari keberadaan masjid. Sejak masa Rasulullah, masjid difungsikan tidak sekadar untuk melaksanakan ibadah mahdhoh, yaitu aktivitas merendahkan diri di hadapan Sang Pencipta dengan bersujud dan berzikir. Lebih dari itu, masjid difungsikan pula sebagai tempat untuk belajar mengajar, mendiskusikan problematika politik, ekonomi, sosial, budaya, ketahanan, dan keamanan (ipoleksosbudhankam). Di dalamnya, tatanan kehidupan dipelajari, dibahas, dan diamalkan.

Kala itu, masjid benar-benar difungsikan untuk mengenalkan dan mengajarkan kepada manusia, kesesuaian ajaran Islam dengan fitrahnya. Manusia yang sadar bahwa ia memiliki segudang kelemahan, tetapi menghendaki hidup bahagia, berpasrah pada tuntunan ajaran Allah dan Rasul-Nya.

Seiring berlalunya masa dan berkembangnya zaman, kini masjid mengalami degradasi fungsi. Dengan dalih modernisasi, sistem sekularisme telah menggeser peranan masjid. Kebanyakan masjid saat ini difungsikan sebatas tempat menunaikan ibadah mahdhoh. Sementara, pembahasan poblematika manusia terkait ipoleksosbudhankam, ditempatkan pada gedung-gedung megah nan eksklusif. Praktis, sebagian besar solusi masalah kehidupan manusia tak tersentuh oleh ajaran agama. Hal tersebut turut menegaskan bahwa ajaran agama hanya boleh berperan pada tataran individu. Selebihnya, ajaran agama tidak dikehendaki mengurusi ranah kehidupan.

Berawal dari sini, masjid memiliki berbagai karakter.  Pertama, ada banyak masjid yang dibangun sangat megah, lengkap dengan tataan taman yang indah. Biasanya masjid seperti ini ada di tengah-tengah kota, atau di tempat-tempat ramai. Selain digunakan untuk memunaikan ibadah mahdhoh, biasanya umat muslim memanfaatkaannya sebagai tempat bersantai, beristirahat, bercengkerama dengan teman atau keluarga.  Kedua, ada masjid yang digunakan hanya untuk golongan tertentu. Biasanya setelah memanfaatkan masjid, jama'ahnya menutup pintu masjid dan tidak menghendaki orang lain memanfaatkannya.

Untuk masjid karakter pertama, selama interaksi laki-laki dan perempuan masih terjaga, keberadaan masjid tidaklah menjadi masalah yang mengkhawatirkan. Namun, untuk masjid karakter kedua, sepertinya umat muslim perlu untuk lebih banyak lagi mengenal ajaran agamanya karena akan memperuncing perbedaan dalam perkara khilafiyah. Bahkan tak jarang di antara mereka mudah untuk menyematkan kata "kafir" pada sesama muslim. Hal tersebut justru akan menjadikan umat ini lemah dan enggan menyatu. Perpecahan akan menyulitkan umat menemukan jalan kemuliaan sebagai umat terbaik, sebagaimana yang tertulis dalam firman Allah QS Ali-Imran: 110.

Jauhnya masjid dari penyelenggaraan kajian-kajian berakibat pada tergerusnya tsaqafah Islam di benak kaum muslim dan menjadikan umat ini awam terhadap agamanya. Pada kondisi ini, sebagian besar umat muslim terkategori sebagai muqalid 'am. Oleh karena itu, untuk melandaskan perbuatannya dengan hukum syarak, mereka dituntun dengan mengikuti salah satu ulama fiqih/mazhab. Apabila menemukan perbedaan pendapat, seorang muqalid 'am harus menarjih mujtahidnya, tidak langsung menarjih dalilnya. Sebab, seorang muqolid 'am tidak mempunyai kemampuan untuk menilai dalil.

Setidaknya ada dua kriteria untuk menarjih mujtahid.  Pertama, ilmu. Pilihlah seorang mujtahid yang lebih paham dan lebih berilmu.  Kedua, keadilan. Yaitu, seorang mujtahid yang tidak melakukan dosa-dosa besar atau terus-menerus melakukan dosa-dosa kecil. Berbekal pemahaman yang baik, seorang muqalid 'am tidak layak memutuskan perkara hanya dengan satu atau dua dalil saja.

Mari kita kembalikan fungsi masjid untuk menggali sebanyak-banyaknya tsaqafah Islam. Dukung kajian-kajian yang dilakukan di dalam masjid. Berharap secercah pancaran cahaya kemenangan Islam bermula kembali dari masjid.

Wallahu a'lam bisshawwab
Via Tsaqofah
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

- Advertisment -
Pasang Iklan Murah
- Advertisment -
Pasang Iklan Murah

Featured Post

Kebangkitan Islam melalui Pesantren: Mengembalikan Identitas dan Peran Umat Islam

Tanah Ribath Media- Oktober 13, 2025 0
Kebangkitan Islam melalui Pesantren: Mengembalikan Identitas dan Peran Umat Islam
Oleh: Amanah Andriani, S.Pd (Aktivis Muslimah Dompu) TanahRibathMedia.Com— Menteri Agama Nasaruddin Umar menekankan pentingnya peran pesantren dala…

Most Popular

Kumpul Kebo Berujung Mutilasi, Buah Liberalisme Pergaulan

Kumpul Kebo Berujung Mutilasi, Buah Liberalisme Pergaulan

Oktober 13, 2025
Bolehkah Job Hugging?

Bolehkah Job Hugging?

Oktober 09, 2025
Solusi Dua Negara Tidak Dibutuhkan Rakyat Gaza

Solusi Dua Negara Tidak Dibutuhkan Rakyat Gaza

Oktober 09, 2025

Editor Post

Tak Habis Pikir

Tak Habis Pikir

Juni 11, 2023
Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Juni 09, 2023
Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Agustus 06, 2024

Popular Post

Kumpul Kebo Berujung Mutilasi, Buah Liberalisme Pergaulan

Kumpul Kebo Berujung Mutilasi, Buah Liberalisme Pergaulan

Oktober 13, 2025
Bolehkah Job Hugging?

Bolehkah Job Hugging?

Oktober 09, 2025
Solusi Dua Negara Tidak Dibutuhkan Rakyat Gaza

Solusi Dua Negara Tidak Dibutuhkan Rakyat Gaza

Oktober 09, 2025

Populart Categoris

Tanah Ribath Media

Tentang Kami

Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Contact us: contact@gmail.com

Follow Us

Copyright © 2023 Tanah Ribath Media All Right Reserved
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Advertisement
  • Contact Us