SYIAR
Aktivis Muslimah Depok: Paradigma Sekuler Kapitalis Membuat Ketahanan Keluarga Runtuh
TanahRibathMedia.Com—Aktivis Muslimah Ustazah Weny Ummu Fatih menilai paradigma sekuler kapitalis membuat ketahanan keluarga runtuh secara perlahan dan mengikis kualitas generasi.
Hal tersebut diungkap Aktivis Muslimah, Ustadzah Weny Ummu Fatih dalam Kajian Muslimah Shalihah, Perceraian Marak: Keluarga Runtuh, Genarasi Rapuh!, Ahad (16-12-2025), di Depok.
Pasalnya, yang membuat ketahanan keluarga runtuh, dari tahun ke tahun kasus perceraian semakin meningkat. “Ini adalah warning awal rapuhnya generasi,” tegasnya di hadapan 87 peserta.
Menurutnya, pada umumnya kasus perceraian rumah tangga dilatarbelakangi oleh masalah pertengkaran berulang, ekonomi, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), perselingkuhan, judol, dan kecanduan lainnya.
“Berdasarkan data nasional dan daerah, tercatat pada 2023 terdapat 408.340 kasus perceraian. Meningkat drastis di tahun 2024 menjadi sebanyak 466.359 kasus, terakhir periode berjalan 2025 dari Januari sampai 1 September sebanyak 317.056 putusan perceraian terjadi. Khusus wilayah Depok Jawa Barat di tahun 2024, terjadi 1.133 perceraian yang diakibatkan oleh judi online atau judol dan pinjaman online atau pinjol,” bebernya.
Oleh karenanya, akibatnya dari kasus perceraian ini menyebabkan anak menjadi kehilangan figur orang tua dalam tugas mendidik, mengalami trauma psikis berkepanjangan, bahkan rentan mengulang masalah yang sama ketika nantinya ia memasuki jenjang pernikahan,” tambahnya.
Tak heran, lanjutnya, ini sebabkan karena sistem pendidikan negara yang cenderung berorientasi pada pencapaian materi, menghasilkan generasi yang siap kerja namun labil, tidak matang dalam mengelola emosi.
“Selain itu, serangan budaya hedonis dan pergaulan bebas akibat media sosial dan tontonan yang jauh dari pesan moral yang mendidik kian memperparah keadaan,” tegasnya.
Menurutnya, akidah sebagai fondasi diri dan rumah tangga perlu kembali diperkuat, selain perlunya dukungan tata sosial yang baik dan komunitas Islam sebagai ‘support system’ yang menguatkan. Lingkungan yang terkondisi baik, akan menjaga akhlak mukmin agar terus taat terhadap syariat.
“Namun di balik itu semua, peran negara sebagai ra’in dalam penguatan ekonomi Islam dan urusan sistem pendidikan yang berbasis akidah pun harus hadir untuk turut aktif membentuk generasi tangguh,” pungkasnya.[] Mega Marlina
Via
SYIAR
Posting Komentar