PUISI
Tiang Senja
Oleh: Rianti Budi Anggara
TanahRibathMedia.Com—Di beranda rumah yang mulai renta
berdiri sosok tua menatap luasnya cakrawala
Tubuhnya letih, langkahnya perlahan sirna
namun semangatnya tetap menyala
Dialah sosok ayah, tiang di ujung senja
penyangga rumah di kala dunia berduka
Diamnya doa, sabarnya kekuatan dunia
cintanya dalam, tiada pula batasnya
Kala pagi ia pergi menjemput waktu
membelah lautan manusia dengan doa di kalbu
Peluhnya jatuh di tanah ridha
menumbuhkan rezeki bagi yang dicinta
Tangan kekar yang kasar, penuh luka
adalah saksi perjuangan tanpa kata
Mulutnya jarang berucap mesra
namun kasihnya nyata di setiap langkahnya
Kala malam datang menyelimuti bumi
ia masih terjaga di sepertiga dini hari
Bersujud lirih di atas sajadah tua
berbisik lembut pada Sang Pencipta
“Ya Rabb, kuatkan pundak yang mulai renta,
agar tetap mampu menafkahi cinta.”
Kini rambutnya memutih disapa masa
namun senyumnya tetap meneduhkan jiwa
Punggungnya membungkuk, matanya sayu
tapi di situ tampak cinta yang tak pernah layu
Ia bukan hanya ayah bagiku
tapi tiang yang menegakkan langit rindu
Tempat bersandar kala hati rapuh
tempat pulang kala dunia kelabu
Dan bila kelak tiang itu rebah di tanah
rumah kami mungkin terasa gundah
Namun aku tahu, di balik fana dan usia
doanya tetap tegak menjaga kami selamanya
Via
PUISI
Posting Komentar