Puisi
Balok Kayu
Oleh: Rianti Budi Anggara
TanahRibathMedia.Com—Di tengah rumah tua yang sunyi
Terlihat balok kayu kokoh berdiri
Ia diam, namun penuh arti
Seperti wanita yang kulihat setiap hari
Ia banyak dikira rapuh tak berdaya
Padahal hatinya luas, lapang tiada tara
Luas bagai rahmat Ilahi yang abadi
Mengalir tenang di relung hati
Rupanya tak elok dipandang mata
Kulitnya retak, warnanya pudar tiada rupa
Namun tetap teguh menahan arah
Menopang rumah agar tak rebah
Ia sosok yang kusebut Ibu
Menahan lelah, memikul waktu
Tak tampak di mata, tak terdengar di telinga
Namun kasihnya teduh, hangat di dada
Tak banyak yang menatap dengan kagum atasnya
Tak seorang pun memuji rupa sederhananya
Tak pula banyak yang paham akan diam di malam
Namun tanpanya, rumah ini hanyalah kelam
Tugasnya bukan untuk terlihat di tengah
Namun untuk menopang di atasnya yang megah
Bukan sekadar sandaran bagi manusia
Tapi bukti cinta yang tulus pada Sang Pencipta
Balok kayu di ruang rumahku
Engkau segalanya bagi yang kutahu
Dalam diammu, ada doa tersimpan
Dalam kuatmu, ada iman yang terjaga sepanjang zaman
Kulihat pula pada diamnya ibu
Bukan karena lemah, bukan karena pilu
Ia hanya berbicara pada Rabb-nya sendiri
Di sela hiruk-pikuk dunia yang sunyi
Di setiap letih ia berucap lirih
“Ya Allah, kuatkan hati yang bersih
Jadikan sabarku tiang kehidupan
Dan ridhaku jadi atap ketenangan.”
Ketika usia nanti menua bersama waktu
Dan rumah ini perlahan layu
Balok kayu itu mungkin akan rapuh
Namun kisahnya tetap hidup penuh syahdu
Sebab setiap serat dan guratan
Menjadi saksi pengorbanan
Bahwa menjadi penopang tak harus tampak
Cukup kuat, ikhlas, dan tak retak
Dan bila akhirnya dunia melupakan namanya
Allah takkan pernah melupakan jasanya
Sebab di antara debu dan kayu yang diam
Tersimpan dzikir yang menembus langit malam
Via
Puisi
Posting Komentar