PUISI
Pemuda Muslim, Saatnya Bergerak Tata Dunia
Oleh: Nurhasana
TanahRibathMedia.Com—Ia tak segoyah ranting
Yang bergoyang tanpa arah karena angin
Ia tak serapuh ranting
Yang kapan saja bisa patah oleh rintik hujan
Ia tak segoyah itu
Ia tak serapuh itu
Ia adalah pemuda yang tangguh
Ia adalah pemuda yang kokoh
Menghadapi gelap gumpita zaman ini
Agar tak terbawa arus deras kemaksiatan
Agar tak masuk dalam kubangan sistem yang rusak saat ini
Siapakah dia?
Ya, coba lihat dirimu
Ia adalah kamu
Kamu yang hebat menghadapi kerasnya tuntutan dunia ini
Tak masalah ada air mata
menghadapi kerasnya dunia saat ini
Itu bumbu untuk kamu menyadari kamu lemah dan butuh Dia Sang Pemilik bumi ini
Tak mengapa kadang menyendiri
Agar bermuhasabah diri
Karena kita adalah makhluk kecil
Yang butuh aturan
Agar tak tersesat dan salah arah
Tahukah kamu?
Kenapa kamu mampu menghadapi kerasnya hidup ini??
Karena ini
Karena ada akidah Islam disini
Karena ada akal yang bersandar pada syariat
Islam di sini
Sebagai penguat agar tak menjadi pemuda penuh drama
dengan aturan gila buatan manusia saat ini
Sedangkan kita pemuda akan ditanya
Masa muda kita untuk apa
Masa muda kita kita habiskan untuk apa
Sedangkan kita hidup punya tujuan yang jelas
Tujuan yang butuh kita perjuangkan
Karena tujuan kita adalah surga
Kamu,
Pemuda-pemudi masa kini
Adalah jembatan penghubung antaraasa lalu yang agung
Dan masa depan yang menjulang
Ini bukan syair ini adalah fakta
Di bawah langit yang membentang
Muncul seorang pemuda dengan tekad baja
Dalam hatinya, hadis Nabi bergaung lantang
Konstantinopel akan jatuh, janji itu nyata.
Lahir dari rahim Utsmani yang jaya
Tumbuh dalam gemblengan ilmu dan takwa
Dia bukanlah anak manja istana
Tapi calon panglima dengan visi Ilahi
Benteng-benteng yang angkuh dan perkasa
Menjulang tinggi seolah tak tertembus
Namun keyakinan tak pernah binasa
Menggerakkan pasukan dengan doa yang tulus
Roda-roda besi ditarik di daratan
Melintasi bukit dan semak belukar
Sebuah strategi yang tak terbayangkan
Membuat musuh terperangah dan gentar
Saat menara-menara ambruk berderak
Dan gerbang-gerbang kokoh terbelah
Panji Islam berkibar tegak
Di atas kota yang akhirnya menyerah
Bukan sekadar kekuasaan dunia
Bukan pula ambisi yang hampa
Ia menaklukkan dengan akidah Islam mulia
Mewariskan peradaban yang sempurna
Muhammad Al-Fatih,
Kisahmu adalah teladan yang mengalir
Bagi setiap jiwa yang mendamba berkah
Kini saatnya kamu yang bergerak
Wahai para pemuda
Matahari terbit, bukan lagi sekadar pagi
Bagi kamu pemuda masa kini adalah janji untuk berani
Merangkul teknologi
Menciptakan inovasi
Mengukir sejarah baru
Seperti kisah al-Fatih
Syariat Islam kembali tegak
Dari tangan-tangan kita.
Allahu Akbar
Via
PUISI
Posting Komentar