PUISI
From Zero to Hero
Oleh: Nurhasana
TanahRibathMedia.Com—Di heningnya malam ini
Sebutir air mata terjatuh dalam sujudku
Hingga tak terasa air mata itu makin deras
Maaf wahai pemilik masa
Di satu titik
Di satu masa
Terbersit lelah di jalan ini
Perjuangan ini tak semudah yang aku bayangkan
Kukira dakwah itu mudah
Ternyata dakwah itu berat
Pandangan sinis
Cacian juga makian
Ditambah pekikan ancaman
Berbeda lagi terasing
Di tengah orang-orang pongah
Membuatku terperangah
Apalah dayaku yang lemah
Kuatkah tuk bertahan?
Kuatkah tuk berdiri kokoh?
Tanpa gentar tertiup angin badai
Yang acapkali menjadikan futur diri ini
Pikiranku lagi-lagi merayap
Lelah ini kian menjerat
Aku lelah berdakwah
Aku malu jadi penyeru
Iblis merangsek memaksaku pergi
Tinggalkan gerbong kereta ini
Tapi aku mesti ingat lagi
Janjiku pada Rabb Illahi
Menaati tanpa tapi
Menaati tanpa nanti
Menaati apa yang telah disepakati
Kelak akan tiba masa sekarat
Harta tak lagi bermanfaat
Apalagi kawan sejawat
Hanya amal yang memeluk erat
Jika bukan karena dakwah
Aku tenggelam dalam kebodohan
Jika bukan karena dakwah
Aku terhina dalam arus kemaksiatan
Jika bukan karena dakwah
Islam tak akan sampai padaku
Jika bukan karena dakwah
Entah siapa Tuhanku
Tersadar di keheningan malam
Dakwah ternyata bukan pilihan
Tapi kewajiban bagi setiap insan
Kini kusadari
Lelah dalam berdakwah
Itu nikmat
Karena kelak kan menjadi syafaat
Jika lelah dakwah karena lilah
InsyaAllah kelak berujung di Jannah
Jadilah ita lah Hero itu
Menjadi pelapor kebangkitan
Dengan dakwah menyeru kebenaran
Sebagaimana para sahabat mendakwahkan Islam
Dengan lisan kita
Atau dengan tulisan kan
Diketahui penduduk bumi atau hanya dikenal oleh penduduk langit
Jadi jangan lagi merasa tak pantas menyeru
Merasa tak pantas menasehati
Karena kitalah pejuang dakwah itu
Dengan mengkaji Islam
Dan mendakwahkannya
Via
PUISI
Posting Komentar