SP
Narkoba Dikonsumsi, Remaja Hilang Jati Diri
TanahRibathMedia.Com—Fenomena 15 pelajar yang terjerat kasus narkoba menjadi fakta memilukan yang menunjukkan betapa seriusnya ancaman pergaulan bebas dan lemahnya kontrol lingkungan terhadap generasi muda. Data ini menunjukkan bahwa narkoba tidak lagi menyasar orang dewasa saja, tetapi sudah masuk ke ruang belajar dan masa depan anak-anak sekolah. Kondisi ini menegaskan bahwa generasi hari ini berada dalam situasi yang sangat rentan jika tidak dilindungi dengan sistem nilai dan lingkungan yang benar.
Dilansir dari Kumparan.com (14-11-2025), Jalan Kunti yang berada di wilayah Kecamatan Semampir, Surabaya, dikenal sebagai "kampung narkoba". Hal ini setelah aparat beberapa kali melakukan penggerebekan dan menemukan kasus peredaran narkoba di wilayah tersebut. Bahkan, polisi pernah menemukan bunker di salah satu rumah saat menggerebek kampung narkoba itu pada tanggal 20 November 2024 lalu.
Terbaru, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim melakukan tes urine terhadap puluhan pelajar di wilayah Jalan Kunti dan hasilnya ada 15 siswa SMP positif narkoba, Minggu (7/11).
Melihat kenyataan tersebut, muncul opini kuat bahwa masalah ini bukan sekadar persoalan moral individu, tetapi sebuah tanda bahwa sistem pendidikan, lingkungan sosial, dan kontrol keluarga mengalami kelonggaran. Banyak yang berpendapat bahwa sekadar memberikan hukuman atau sosialisasi tidak akan cukup jika tidak dibarengi dengan keteladanan, pengawasan emosional, dan lingkungan yang mendukung karakter takwa. Opini lain menyebutkan bahwa masalah narkoba adalah akibat dari masyarakat yang semakin jauh dari nilai-nilai Islam, sehingga remaja kehilangan arah, pegangan, dan tujuan hidup.
Miris memang jika saat ini kita dihadapkan dengan generasi yang selalu nge-’fly’. Selain dari kehidupan yang akan menjadi abnormal maka hukum pun dibuat menjadi sesuka hati mereka. Ulah sistem Kapitalisme memang sungguh dahsyat mudhorotnya. Dampaknya remaja direnggut masa depan, kehilangan jati diri dan daya kreativitas mereka akan semakin turun dan meredup.
Dalam perspektif Islam, solusi yang harus dibangun adalah sistemik, bukan hanya parsial. Islam mengajarkan pentingnya tarbiyah ruhiyah (pendidikan akhlak dan ketakwaan), iqamatul hukum (penerapan aturan yang tegas), serta pembentukan lingkungan yang mendorong kebaikan dan mencegah kemungkaran. Orang tua, sekolah, dan masyarakat harus bersinergi dalam membangun suasana yang penuh nasihat, saling mengingatkan, dan menjauhkan anak dari pintu-pintu maksiat. Negara pun memiliki kewajiban untuk memastikan aturan yang diterapkan mampu mencegah peredaran narkoba secara total, bukan sekadar mengobati dampaknya. Dengan penerapan Islam secara kaffah—menyeluruh dalam pendidikan, lingkungan sosial, hingga regulasi negara—generasi muda dapat terlindungi dan kembali tumbuh sebagai pribadi yang kuat, bertakwa, dan jauh dari jerat narkoba.
Wallahu’alambi showwab
Reni Ritasari, S.Pd.
(Sahabat Tanah Ribath Media)
Via
SP
Posting Komentar