Opini
Solusi Islam yang Gaza Butuhkan
Oleh: Anah Muawanah
(Sahabat Tanah Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—Presiden RI Prabowo Subianto sudah tiga kali secara terang-terangan membahas solusi dua negara (two-state solution) mengenai konflik Israel vs Palestina. Beliau menegaskan posisi diplomatik Indonesia telah mendukung kemerdekaan Palestina sebagai syarat utama perdamaian. Solusi dua negara tersebut sudah diungkapkan semasa masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan RI (Menhan) periode 2014-2019 hingga sekarang ia duduk sebagai Presiden RI. Tujuan usulan tersebut untuk menyelesaikan konflik Israel vs Palestina supaya membentuk dua negara merdeka, satu untuk Israel dan satu untuk Palestina. Wilayah Palestina yang mencakup Tepi Barat dan Jalur Gaza, serta Yerusalem Timur sebagai ibu kota negaranya. Meski dirasa adil dan dapat mengurangi ketegangan di Timur Tengah, usulan Two-State Solution tersebut malah menjadikan keadaan kondisi Gaza kian memburuk dan zionis Yahudi terus meningkatkan serangan untuk mengosongkan Gaza (TribunNews.comm, 01-06-2024).
Keputusan Presiden dengan mengeluarkan kebijakan solusi dua negara adalah bentuk keputusasaan AS atas keteguhan rakyat gaza dan para mujahidin. Sebuah solusi penuh ilusi yang ikut disuarakan oleh pemimpin negeri-negeri kaum muslim, termasuk Indonesia. Kebijakan yang justru semakin menjauhkan dari pembebasan Gaza. Inilah bukti nyata dari buah sistem kapitalisme yang hanya memikirkan kemaslahatan dan keuntungan bagi para penguasa.
Kebijakan solusi dua negara itu bukan kebijakan yang tepat, karena bila mengakui keberadaan eksistensi negara Yahudi sama artinya mengakuinya keberadaan penjajahan.
Solusi dua negara telah mencederai keadilan bagi rakyat Palestina yang selama ini terus menerus digenosida secara brutal oleh oleh entitas Yahudi yang telah terbukti menyebabkan hampir 66 ribu korban jiwa melayang.
Mengambil kebijakan solusi dua negara itu bukan solusi yang tepat karena merupakan hasil dari pemikiran yang sesat yang tidak berlandaskan wahyu, tetapi hasil dari pemikiran yang berlandaskan hawa nafsu atas kepentingan politik untuk melegalkan penjajahan di berbagai negara. Bahkan secara hukum solusi dua negara sangat jelas bertentangan dengan nas-nas syariah.
Allah Swt. telah memerintahkan kepada kaum muslim untuk melakukan perlawanan terhadap pihak-pihak yang mengusir dari tempat yang mereka tinggali dan perangilah mereka. Dan perintah itu terdapat dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 191 yang artinya: “Perangilah mereka dimana saja kalian jumpai dan usirlah mereka dari tempat mereka mengusir kalian”.
Maka dari itu kaum muslim harus bersikap tegas terhadap para penguasa dengan mengoreksi, juga melakukan amar makruf nahi mungkar atas kebijakan-kebijakan para penguasa yang tidak sesuai syariat Islam.
Sudah saatnya kita untuk beralih kepada sistem yang shahih yaitu sistem Islam di bawah naungan khilafah untuk menghentikan kezaliman demi kezaliman yang terus menerus di pertontonkan sehingga melukai hati kaum muslim.
Dengan demikian, satu-satunya cara untuk menyelesaikan dan menghentikan genosida di Gaza hanya dengan institusi khilafah islamiyyah. Karena hanya negara khilafahlah yang akan mampu mengerahkan pasukan militer kaum muslim untuk berjihad fisabilillah melawan para penjajah.
Namun saat ini keberadaan institusi khilafah belum tegak. Untuk mengembalikan tegaknya institusi negara khilafah hanya dengan bersatunya kaum muslim di bawah panji lailaha Illallah dengan kekuatan itu kita akan berjuang bersama-sama saling menguatkan serta bergandeng tangan dalam hal untuk memahamkan dan menyadarkan umat dan para penguasa tentang urgennya institusi khilafah. Karena hanya dengan institusi negara khilafahlah yang akan mampu menjaga jiwa, kehormatan, juga harta kaum muslim bukan hanya di wilayah Palestina Gaza saja namun diseluruh belahan dunia akan terselamatkan dengan institusi negara Khilafah Islamiyah.
Wallahu'allam bish-shawab.
Via
Opini
Posting Komentar