Opini
Solusi Dua Negara Tidak Dibutuhkan Rakyat Gaza
Oleh: Rina Ummu Syahid
(Sahabat Tanah Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—Kondisi rakyat Gaza saat ini pada titik ujian yang sangat berat. Mereka kelaparan dan menderita tak berkesudahan akibat kekejaman Israel laknatullah. Serangan yang dilakukan oleh Israel semakin masif dengan ambisi ingin mengosongkan tanah Gaza dari penduduk Gaza. Serangan demi serangan dilakukan Israel tanpa pandang bulu. Wanita, anak-anak, dan warga sipil biasa yang tak bersenjata juga menjadi sasaran mereka.
Selain itu, Israel juga dengan sengaja membatasi bantuan yang masuk ke Gaza dengan misi agar rakyat Gaza kelaparan dan mati perlahan karena kelaparan.
Penderitaan yang mereka rasakan memantik aksi peduli dari banyak negara, tapi tidak dengan pemimpin-pemimpinnya. Mereka lebih memilih posisi aman, tidak mau terlibat lebih jauh terhadap aksi penjajahan yang dilakukan Israel. Para Pemimpin negara takut apabila terlibat lebih jauh, negara mereka akan mendapat serangan serupa dari Israel dan sekutunya yaitu Amerika, sehingga mereka memilih diam dan tidak membantu rakyat Gaza memerangi Israel. Sungguh miris, apa yang dilakukan para pemimpin-pemimpin negara yang membiarkan rakyat Gaza menderita sendirian tanpa ada yang membantu mereka keluar dari zona bahaya. Bahkan pemimpin-pemimpin dari negara Muslim juga melakukan hal yang sama, mereka hanya mengecam tanpa membantu secara militer. Mereka lebih memilih mengamankan posisi mereka masing-masing, yaitu dengan menyetujui solusi dua negara yang diinisiasi oleh Amerika serikat.
Termasuk juga di ikuti oleh pemimpin Indonesia. Presiden Ri Prabowo Subianto sudah tiga kali secara eksplisit membahas solusi dua negara (two state solution) terkait konflik Israel vs Palestina (Tribunnews, 23-09-2025).
Solusi dua negara bukan solusi yang shohih untuk mendamaikan Israel dan Palestina. Karena itu tidak akan pernah membawa Gaza, Palestina pada kondisi aman dari penjajahan Israel. Solusi dua negara adalah bentuk keputusasaan para kafir penjajah menghadapi para pejuang Palestina, sehingga lebih memilih memberikan solusi ini. Mengakui kemerdekaan Palestina dengan menerima solusi dua negara, sama saja dengan mengakui pencaplokan entitas Yahudi 70% sampai 80% atas tanah muslim Palestina. Solusi dua negara yang juga di dukung oleh negeri-negeri Muslim, termasuk Indonesia adalah solusi penuh ilus yang akan semakin menjauhkan rakyat Gaza dari pembebasan.
Solusi dua negara adalah solusi batil, karena sama saja mengakui Israel bisa mengklaim tanah Palestina yang sebelumnya dimiliki Kaum Muslim, menjadi milik Isreal. Mereka menganggap penjajahan yang dilakukan Israel untuk menguasai tanah Palestina adalah merupakan perbuatan yang sah tidak melanggar hukum.
Inilah sistem hukum yang berlaku di Internasional, selama menguntungkan para penguasa elit politik dunia termasuk di dalamnya adalah Amerika dan sekutunya sudah pasti solusi itu yang akan di ambil, meskipun merugikan kaum muslimin. Sungguh perbuatan yang miris, apabila pemimpin-pemimpin kaum muslimin ikut latah menyuarakan solusi dua negara untuk palestina dan Isreal, karena solusi ini merugikan pihak kaum Muslimin terutama kaum muslimin di Palestina. Semakin hari wilayah mereka semakin kecil, karena di rampas terus menerus oleh penjajah Isreal laknatullah.
Solusi yang di butuhkan rakyat Gaza, Palestina adalah solusi syar'i yaitu dengan mengerahkan pasukan kaum muslimin berjihad memerangin penjajah Isreal dan sekutunya. Apabila pasukan seluruh kaum Muslimin bersatu di bawah satu komando Khalifah, sudah pasti akan sangat mampu mengusir penjajah Israel laknatullah dari bumi Palestina. Hanya saja, kondisi kaum Muslimin sekang ini sedang terkotak-kotak oleh ide Nasionalisme. Masing-masing negara hanya peduli dengan urusan negaranya sendiri, kesadaran untuk bersatu di bawah negara yang satu yaitu daulah Islam belum tertanam dalam benak kaum Muslimin. Ini merupakan tugas besar para pengemban dakwah yang telah lebih dulu paham, untuk juga ikut menyebarkan opini ini. Bahwa solusi yang di butuhkan rakyat Gaza, Palestina adalah solusi syar'i yaitu dengan jihad dan didirikannya daulah Islam yaitu Khilafah rasyidah ala minhajinnubuwah.
Wallahu'alam bishawab.
Via
Opini
Posting Komentar