Opini
Perempuan dan Anak-Anak di Palestina terus Menderita Tanpa Junnah
Oleh: Annisa Nia
(Aktivis Dakwah Kepulauan Riau)
TanahRibathMedia.Com—Serangan Zionis Israel ke Jalur Gaza, Palestina sejak 7 Oktober 2025 terus terjadi hingga saat ini. Menurut data yang dihimpun Badan Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), akumulasi jumlah warga Palestina di Jalur Gaza yang tewas akibat serangan Israel sampai 17 September 2025 mencapai 65 ribu orang. Korban jiwanya terdiri atas 27,6 ribu laki-laki, 9,7 ribu perempuan, 18,4 ribu anak-anak, dan 4,4 ribu orang lanjut usia (Katadata.co.id, 23-9-2025).
Sungguh ironi, di tengah genosida yang terus terjadi, sikap pemimpin-pemimpin negeri muslim hanya diam melihat dari kejauhan tanpa bertindak untuk menolong penduduk Palestina. Zionis Israel melakukan pendudukan dengan mengambil alih atas militer di jalur Gaza. Namun sikap pemimpin muslim hanya mengecam dan mengutuk yang jelas ini tidak memberikan efek dan rasa takut zionis Israel. Tentu ini membuat Zionis Israel semakin jemawa. Zionis juga melakukan pelaparan secara sistematis dengan mengisolasi Palestina dari dunia luar.
Zionis memblokade bantuan pangan dan obat-obatan untuk penduduk gaza yang mengalami kelaparan. Sungguh di antara menderita kelaparan mereka adalah perempuan dan anak-anak. Kekejian zionis Israel tanpa pandang bulu. Lalu di tengah korban kaum perempuan dan anak-anak yang terus menderita, lalu di mana lembaga yang menyatakan pembelaan terhadap perempuan dan anak-anak? Mengapa tidak ada sedikitnya pembelaan terhadap perempuan dan anak-anak Palestina?
Perempuan dan Anak Menderita Tanpa Junnah
Nyawa perempuan dan anak-anak Palestina seakan-akan tidak ada harganya. PBB hanya menghitung angka-angka jumlah korban yang terus bertambah. Hal ini wajar, dalam sistem sekuler kapitalisme saat ini nyawa tidak lebih berharga dibandingkan kepentingan penjajah Barat di negeri-negeri Islam. Penderitaan dan kesengsaraanlah yang diciptakan. inilah tabiat dari kepemimpinan penjajah Barat secara global. Fakta ini tidak dapat terbantahkan. Lalu adakah yang mampu untuk mengeluarkan Palestina dari kebiadaban Israel?
Satu-satunya sistem yang mampu memuliakan manusia dan menghilangkan penderitaan di muka bumi adalah sistem kepemimpinan Islam. Kepemimpinan Islam adalah kepemimpinan global untuk seluruh kaum muslimin di dunia. Pemimpin umat Islam disebut khalifah, yang akan menerapkan Islam secara kafah dan mengakomodir pasukan untuk menyelamatkan perempuan dan anak-anak Palestina dan di wilayah lainnya. Sebagaimana khalifah mustashim billah yang mengirim pasukannya untuk menyelamatkan seorang muslimah karena dia dizalimi.
Khalifah adalah junnah bagi rakyatnya. Dia memahami bahwa kepemimpinannya akan dimintai pertanggungjawaban dihadapan Allah Swt.
Oleh karena itu, nyawa manusia akan dijaga tidak ditumpahkan sebagaimana kebiadaban zionis terhadap perempuan dan anak-anak Palestina. Namun, kepemimpinan Islam saat ini belum terwujud. Maka, sebagai seorang muslim kita seharusnya berusaha memperjuangkan tegaknya kepemimpinan Islam. Harus ada upaya penyadaran terhadap umat Islam akan urgensitas kepemimpinan Islam. Tentunya dengan melakukan dakwah yang mengikuti metode dakwah Rasulullah saw. dengan melalui dakwah pemikiran sehingga tercipta kesadaran umum ditengah masyarakat dan kepemimpinan Islam segera terwujud. In syaaAllah.
Wallahu a'lam.
Via
Opini
Posting Komentar