Telusuri
  • Pedoman Media
  • Disclaimer
  • Info Iklan
  • Form Pengaduan
Tanah Ribath Media
Pasang Iklan Murah
  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Lensa Daerah
    • Internasional
  • Afkar
    • Opini Tokoh
    • Opini Anda
    • Editorial
  • Remaja
    • Video
  • Sejarah
  • Analisa
    • Tsaqofah
    • Hukum
  • Featured
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Pendidikan Anak
    • Pendidikan Remaja
    • FiksiBaru
Tanah Ribath Media
Telusuri
Beranda Opini Menu MBG Berujung Darurat Kesehatan: Cermin Gagalnya Sistem Kapitalis Menyejahterakan Umat
Opini

Menu MBG Berujung Darurat Kesehatan: Cermin Gagalnya Sistem Kapitalis Menyejahterakan Umat

Tanah Ribath Media
Tanah Ribath Media
13 Okt, 2025 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Oleh: Iin Mutmainah
(Sahabat Tanah Ribath Media)

TanahRibathMedia.Com—Suasana di SDN 016 Sagulung, Kota Batam, mendadak mencekam ketika 18 siswa harus dilarikan ke rumah sakit setelah menyantap menu Makanan Bergizi (MBG) yang disediakan di sekolah. Para siswa mengalami gejala mual, pusing, dan muntah-muntah sesaat setelah makan siang bersama. Petugas sekolah dan tenaga medis segera memberikan pertolongan pertama serta membawa mereka ke rumah sakit terdekat.

Menurut laporan Tribunnews Batam (29-9-2025), peristiwa ini terjadi pada Kamis siang (25/9). Pemeriksaan sementara menunjukkan dugaan kuat adanya kontaminasi pada makanan yang disajikan. Beberapa siswa harus menjalani perawatan intensif, sementara pihak sekolah dan dinas kesehatan masih menelusuri penyebab pasti kejadian ini.

Program MBG sejatinya lahir dari niat baik pemerintah. Tujuannya mulia, yakni memberikan makanan bergizi bagi anak-anak agar tumbuh sehat dan cerdas. Bahkan, program ini diharapkan memberi efek domino positif bagi petani, peternak, dan pedagang lokal. Namun, peristiwa di Batam membuka mata bahwa niat baik tanpa sistem yang benar justru bisa menimbulkan petaka.

Akar Masalah Bukan di Teknis, tetapi di Sistem

Di balik program MBG, tampak jelas kesalahan cara pandang yang bersumber dari sistem kapitalisme sekuler. Pemerintah berusaha mengambil alih peran sektor-sektor ekonomi rakyat, seperti pertanian dan peternakan, seolah negara harus menjadi pelaku ekonomi sekaligus regulator. Padahal, negara bukan pelaku bisnis, melainkan pengatur kehidupan rakyatnya.

Ironisnya, sistem kapitalis yang diterapkan hari ini selalu menawarkan solusi instan dan pragmatis. Ketika muncul masalah stunting, solusinya bagi-bagi makanan bergizi. Ketika anak-anak dianggap nakal, solusinya dibangun barak pembinaan. Ketika kemiskinan meningkat, solusinya subsidi dan bantuan tunai.

Semua tampak seperti kepedulian, padahal sejatinya hanya menenangkan masyarakat awam tanpa menyentuh akar persoalan. Lebih parah lagi, program semacam MBG ini tidak lepas dari beban anggaran besar yang diambil dari pajak rakyat. Anggaran yang terus membengkak akan menggerus sektor lain seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dasar. Semakin banyak program populis dijalankan, semakin besar pula ketergantungan negara terhadap pungutan pajak. Inilah wajah asli sistem kapitalis, yakni tampak memberi, padahal hakikatnya mengambil dari rakyatnya sendiri.
Karena itu, tujuan dakwah Islam bukan sekadar mengkritik kebijakan, tetapi membangun kesadaran umat bahwa akar masalahnya ada pada sistem kufur yang diterapkan. Selama sistem kapitalisme sekuler tetap menjadi dasar pengelolaan negeri, semua program sosial, sebesar apa pun anggarannya, maka hanya akan menjadi proyek sesaat yang memperpanjang penderitaan rakyat.

Kembali kepada Sistem Islam Kaffah

Islam memandang pemenuhan gizi, pendidikan, dan kesejahteraan rakyat sebagai tanggung jawab negara yang tidak boleh diserahkan kepada proyek-proyek temporer. Rasulullah ï·º bersabda:

“Imam (pemimpin) adalah pengurus dan ia bertanggung jawab atas rakyatnya.”
(HR al-Bukhari dan Muslim)

Dalam sistem Islam, negara memiliki sumber pembiayaan yang kokoh dan adil. Dana publik diperoleh dari pengelolaan sumber daya alam, hasil kepemilikan umum, serta harta milik negara yang dikelola dengan amanah bukan dari pajak rakyat yang menindas.

Negara Islam juga memastikan seluruh rakyat, baik anak-anak, orang tua, laki-laki maupun perempuan, akan dapat memenuhi kebutuhan pangan yang halal, thayyib, dan bergizi setiap hari, bukan hanya pada jam makan siang atau lewat proyek musiman seperti MBG.
Sistem Islam tidak mengandalkan “program kasihan”, melainkan membangun sistem ekonomi yang kokoh dan mandiri, di mana distribusi kekayaan berjalan adil dan setiap individu hidup sejahtera dalam naungan hukum Allah.

Seruan Kesadaran Umat

Peristiwa di SDN 016 Sagulung Batam bukan sekadar kelalaian teknis, melainkan cermin nyata dari kegagalan sistem sekuler kapitalis dalam melindungi dan menyejahterakan manusia.

Wahai kaum Muslimin, sadarilah bahwa semua problem yang menimpa umat hari ini, seperti kasus stunting, kemiskinan, rusaknya moral, hingga lemahnya pendidikan itu tidak akan selesai dengan proyek-proyek jangka pendek. Yang kita butuhkan bukan sekadar perubahan kebijakan, tetapi perubahan sistem secara total.
Via Opini
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

- Advertisment -
Pasang Iklan Murah
- Advertisment -
Pasang Iklan Murah

Featured Post

Gelombang Pengangguran Gen Z di Kepri: Kota Industri yang Kehilangan Arah

Tanah Ribath Media- Desember 05, 2025 0
Gelombang Pengangguran Gen Z di Kepri: Kota Industri yang Kehilangan Arah
Oleh: Ilma Nafiah (Sahabat Tanah Ribath Media) TanahRibathMedia.Com— Gelombang pencari kerja yang memadati setiap Job Fair di Batam sudah lama menj…

Most Popular

Penculikan Anak kembali Marak

Penculikan Anak kembali Marak

Desember 02, 2025
Gaza masih Berdarah, Dunia Diam

Gaza masih Berdarah, Dunia Diam

Desember 02, 2025
Ramai Remaja Bundir, Tersebab Sistem yang Pandir

Ramai Remaja Bundir, Tersebab Sistem yang Pandir

November 26, 2025

Editor Post

Tak Habis Pikir

Tak Habis Pikir

Juni 11, 2023
Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Juni 09, 2023
Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Agustus 06, 2024

Popular Post

Penculikan Anak kembali Marak

Penculikan Anak kembali Marak

Desember 02, 2025
Gaza masih Berdarah, Dunia Diam

Gaza masih Berdarah, Dunia Diam

Desember 02, 2025
Ramai Remaja Bundir, Tersebab Sistem yang Pandir

Ramai Remaja Bundir, Tersebab Sistem yang Pandir

November 26, 2025

Populart Categoris

Tanah Ribath Media

Tentang Kami

Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Contact us: contact@gmail.com

Follow Us

Copyright © 2023 Tanah Ribath Media All Right Reserved
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Advertisement
  • Contact Us