SP
Gelombang Protes Aktivis Pro-Palestina
TanahRibathMedia.Com—Sejumlah kapal Global Sumud Flotilla dicegat dan dibajak pasukan Israel saat mendekati perairan Jalur Gaza pada 1 Oktober 2025 lalu. Israel telah mencegat armada kapal yang membawa bantuan kemanusiaan, mereka membawa obat, makanan, dan harapan. Namun, aksi kemanusiaan kembali diblokade. Sebanyak 13 kapal telah dicegat sementara 30 kapal lainnya masih menjauh dari kapal-kapal militer pasukan pendudukan dan berusaha mencapai pantai Gaza.
Dunia bereaksi cepat, masyarakat dunia sudah muak dengan kesewenang-wenangan Israel. Di Indonesia, Puluhan massa aksi yang tergabung dalam Bandung Students for Justice in Palestine (SJP) bersama sejumlah warga berorasi dan membawa poster di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Kamis (2/10). Aksi ini digelar untuk merespons penangkapan sejumlah aktivis Global Sumud Flotilla oleh militer Israel.
Gelombang protes pro-Palestina pun melanda sejumlah kota besar di Eropa pada Kamis (2-10-2025). Selain itu Demonstrasi juga terjadi di Jenewa, Swiss. Para pengunjuk rasa yang sebagian besar masih muda menyalakan api unggun di dekat stasiun pusat. Protes juga terjadi di Berlin Jerman, lalu Den Haag Belanda, dan Tunis Tunisia. Laman yang sama juga memuat bagaimana protes pecah di Brasilia Brasil, dan Buenos Aires Argentina.
Ini menandakan masih adanya kepedulian manusia khususnya generasi muda terhadap kezaliman yang menimpa Palestina yang patut diapresiasi. Namun ini menjadi pengingat kita bahwa ternyata tidak cukup hanya dengan bantuan kemanusian saja, butuh upaya yang lebih solutif untuk membebaskan Palestina dari cengkraman zionis.
Adapun solusi ‘Two State Solution’ yang digembor-gemborkan sebagian pemimpin-pemimpin kaum muslim sejatinya adalah sebuah bentuk pengkhianatan karena mengakui eksistensi negara Israel sebagai entitas penjajah yang merampas tanah Palestina. Menyetujui solusi dua negara, artinya menyetujui bahwa 78% tanah Palestina adalah sah menjadi milik “Israel” dan hanya 22% tanah Palestina yang sah menjadi milik umat Islam Palestina. Padahal, sepanjang sejarah Islam, sejak Penaklukan Syam pada tahun 15 H (637 M) oleh Khalifah Umar bin Khaththab (w. 23 H/644 M), hingga awal abad ke-20 Masehi, 100% tanah Palestina adalah milik umat Islam.
Dengan menyetujui solusi dua negara, kaum Muslimin akan meninggalkan kewajiban jihad fī sabīlillāh melawan negara Zionis Yahudi, yang telah memerangi dan menduduki Palestina. Padahal Allah Swt. telah berfirman:
وَقَاتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوا إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ وَاقْتُلُوهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوهُمْ وَأَخْرِجُوهُمْ مِنْ حَيْثُ أَخْرَجُوكُمْ
“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu.” (TQS. Al-Baqarah: 190-191).
Eli Supriatin
(Sahabat Tanah Ribath Media)
Via
SP
Posting Komentar