SP
Perlukah Wajah Cinta Islam?
TanahRibathMedia.Com—Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) saat ini secara resmi telah diluncurkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI). Kurikulum ini diharapkan menjadi tonggak perubahan besar dalam wajah pendidikan keagamaan. Selain itu, KBC diharapkan untuk menjawab permasalahan intoleransi, kekerasan simbolik, dan kerusakan lingkungan dengan menumbukan empati, toleransi, dan keberanian untuk hidup bersama dalam keberagaman.
Napas moderasi beragama terdengar kental dalam kurikulum cinta ini. Kemenag telah menyebutkan bahwa kurikulum cinta akan menjadi solusi untuk mencegah konflik agama seperti konflik rumah doa di Padang. Sayangnya, moderasi beragama sarat akan ide pluralisme. Dalam ide pluralisme, cinta pada sesama didasarkan ide bahwa keberagaman adalah keniscayaan dan semua agama mengajarkan cinta yang sama. Cinta semacam inilah dianggap menjadi wajah baru Islam, bukan menjadikan Islam sebagai standar cinta.
Islam memiliki standar tersendiri terhadap cinta. Islam mengajarkan untuk mencintai saudara sesama muslim sebagaimana mencintai diri sendiri.
“Tidak beriman salah seorang dari kalian sampai ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri.” (HR: Bukhari dan Muslim)
Seperti kita ketahui bawasanya Kepada orang-orang kafir, Islam membolehkan melakukan muamalah dengan orang-orang kafir sesuai dengan aturan-aturan Allah Yang Mahaadil. Namun kepada kafir harbi yang terang-terangan memerangi Islam seperti zionis Yahudi, maka Islam memiliki pandangan tegas tentang ini.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi auliya bagimu.” (TQS Al-Maidah: 51)
Islam menempatkan cinta pada porsinya. Islamlah yang harus dijadikan landasan bagi cinta, bukan sebaliknya bahwa cinta yang melandasi Islam. Islam telah Allah sempurnakan sebagai rahmat bagi seluruh alam. Islam tidak perlu memiliki wajah baru, Islam hanya perlu diterapkan dalam setiap aspek kehidupan.
Sabila Islamina, S.Pd
(Sahabat Tanah Ribath Media)
Via
SP
Posting Komentar