Opini
Pengibaran Bendera One Piece, Apakah Menjadi Solusi?
Oleh: Lia Purwati
(Penggiat Literasi Islam)
TanahRibathMedia.Com—Katanya, Indonesia merdeka sejak tahun 1945. Namun pada kenyataannya, negeri ini belum juga sejahtera. Kemiskinan masih terus menghantui, bagaikan bayang-bayang di tengah teriknya matahari. Konon sudah delapan puluh tahun penjajah meninggalkan Indonesia. Di anggap sudah merdeka. Namun rakyatnya masih saja ditindas. Apakah ini yang disebut merdeka?
Di lansir dari kompas.com (31-7-2025), Sufni Dasco Ahmad selaku wakil ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menanggapi maraknya pemasangan bendera one piece. Dasco mengatakan bahwa pengibaran simbol-simbol tersebut diduga untuk memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
Meski sudah diakui merdeka oleh negara-negara lain, nyatanya rakyat belum merasakan kemerdekaan secara hakiki. Bahkan keadilan di negeri ini hanya diberikan kepada kaum berduit. Sedangkan orang tak punya, hanya dipandang sebelah mata. Ditambah lagi dengan banyaknya beban yang harus dipikul oleh rakyat. Contohnya pajak yang selalu saja naik, pekerjaan yang sulit didapat, bahkan keadilan yang sangat tajam ke bawah. Sungguh miris melihat keadaan sekarang.
Berkibarnya Bendera yang Salah
Sosial media dihebohkan dengan fenomena pengibaran bendera ‘one piece’ sang bajak laut. Banyaknya masyarakat yang kecewa dengan sistem pemerintahan saat ini, membuat orang-orang ramai mengibarkan bendera ‘one piece’ jelang ulang tahun kemerdekaan negara Republik Indonesia. Konon katanya, makna dari bendera bajak laut itu sendiri merupakan simbol keadilan serta membela kaum yang tertindas.
Kekecewaan masyarakat kini semakin memuncak. Biasanya, jelang 17 Agustus bendera merah putih sudah berkibar. Namun sekarang, sebagian orang memutuskan untuk mengibarkan bendera selain bendera merah putih, yaitu bendera ‘one piece’ sang bajak laut tersebut. Fenomena ini memunculkan respon positif dan negatif.
Pada dasarnya, yang harus dikibarkan bukanlah bendera ‘one piece’ atau sejenisnya. Jika ingin keadilan yang sesungguhnya maka harusnya yang dikibarkan adalah al-Liwa dan ar-Rayah, yaitu bendera dan panjinya Rasulullah. Seperti dalam hadits berikut:
"Panji Rasulullah berwarna hitam, benderanya putih." (HR. Abu Dawud).
Bendera ‘one piece’ yang ada di serial anime jepang hanyalah fiksi belaka. Sedangkan bendera Rasulullah nyata adanya.
Al-Liwa dan ar-Rayah. Bendera yang selalu dibawa saat jihad fisabilillah. Dengan dikumandangkan takbir, al-Liwa dan ar-Rayah diangkat serta dikibarkan di depan para musuh kafir laknatunallah. Bendera ini merupakan simbol kekuatan, keberanian dan kesatuan kaum muslimin. Hatinya dipenuhi keimanan terhadap penciptanya, jiwanya penuh dengan keberanian.
Wajar saja jika saat ini masyarakat mengibarkan bendera ‘one piece’ karena kecewa terhadap penguasa. Namun pengibaran bendera yang salah pun bukanlah solusi yang tepat. Sudah saatnya masyarakat kembali mengibarkan bendera tauhid yaitu al-Liwa dan ar-Rayah sebagai simbol kekuatan, keberanian, keadilan dan kesatuan umat Islam.
Apa solusinya?
Islam merupakan agama rahmatan lil alamin. Bukan hanya sekedar agama, Islam juga merupakan satu-satunya ideologi yang benar. Sistem Islam menerapkan seluruh syariatnya. Tidak mengambil hukum yang satu dan meninggalkan hukum lainnya. Namun seluruh syariat yang telah Allah tetapkan diterapkan dalam kehidupan masyarakat. Sehingga kehidupan rakyatnya terjamin dan keadilannya ditegakkan dengan sempurna.
Sistem sekuler kapitalisme memisahkan agama dari kehidupan. Dengan terpisahnya agama dari kehidupan memicu banyaknya masalah yang muncul. Jika masih menerapkan sistem sekuler di tengah-tengah kehidupan masyarakat, maka kehidupan rakyat tidak akan sejahtera. Banyaknya pengangguran, susahnya pekerjaan, minimnya keadilan menggambarkan bahwa sistem ini tidak bisa memberikan solusi yang tepat untuk segala permasalahan hidup rakyatnya.
Sistem Islam mampu memberikan solusi yang tepat untuk setiap masalah yang terjadi. Lapangan pekerjaan disediakan untuk rakyatnya. Sumber daya alam dikelola oleh negara untuk rakyat. Bukan untuk kepentingan segelintir orang seperti yang terjadi saat ini. Keadilan diberikan untuk semua orang. Tidak peduli apapun sukunya atau agamanya. Setiap orang yang berada dalam daulah Islam, tidak akan dibeda-bedakan status sosialnya. Tidak seperti keadilan saat ini, hanya memihak kepada yang punya kuasa.
Oleh karena itu, sudah seharusnya syariat Islam ditegakkan secara kaffah untuk menyelesaikan seluruh permasalahan umat yang terjadi saat ini. Fenomena ini harusnya menjadi momentum kebangkitan umat. Umat Islam harus bersatu di bawah khilafah Islamiyyah untuk mewujudkan kesejahteraan yang hakiki.
Wallahu 'alam bis-shawab
Via
Opini
Posting Komentar