Opini
Masih Pantaskah Zionis Yahudi Disebut Manusia?
Oleh: Ghaida Rizkyama
(Sahabat Tanah Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—Penjajahan Zionis tak kunjung usai, mereka justru semakin menggila untuk merampas Palestina. Zionis Yahudi meluncurkan alat genosida barunya, yakni membiarkan masyarakat Palestina kelaparan habis-habisan. Dilansir dari sindonews.com (26-07-2025), Lembaga Penyiaran Israel (KAN) mengabarkan, tentara Israel berhasil memblokir kiriman bantuan yang akan masuk ke Gaza, dengan cara menghancurkan puluhan ribu paket bantuan yang berjumlah besar berisi makanan dan obat-obatan. Bahkan, lebih dari 1.000 truk bantuan sengaja mereka hancurkan.
Blokade darat, laut, dan udara yang terus berlanjut hingga saat ini, membuat Palestina semakin mengalami krisis kemanusiaan. Satu sisi masyarakat Palestina kesulitan dalam mengakses bahan pangan pokok, sementara di sisi lain, pada titik penyeberangan terdapat puluhan ribu ton makanan, air dan peralatan medis yang busuk dan terlantarkan. Kini, masyarakat Palestina hanya mampu mengandalkan pakan ternak dan rumput sebagai penyanggah rasa lapar. Bahkan, yang lebih parah lagi, mereka tidak mengasupi diri mereka dengan makanan apapun.
Dari sekian banyak solusi yang dikemukakan, tak ada satu pun solusi yang mampu menyelesaikan persoalan Palestina ini. Mulai dari bantuan pasokan makanan dan alat-alat medis, retorika tanpa aksi nyata, gencatan senjata, solusi dua negara dan lain sebagainya. Solusi-solusi tersebut tidak ada yang menyentuh akar permasalahan dari kasus penjajahan Palestina ini. Mirisnya, para penguasa muslim justru berkhianat, mereka bungkam di balik kursi-kursi agungnya.
Bahkan, mereka memberikan solusi yang justru semakin menjauhkan umat dari akar permasalahan Palestina. Sebab mereka hanya menutupi kelemahan mereka dalam menyikapi persoalan ini. Ditambah dengan kehadiran PBB yang hanya sekedar memberi tuduhan atas pemblokiran bantuan oleh Israel, tanpa ada tindak lanjut untuk menghentikan penjajahan terhadap Palestina.
Sejak runtuhnya Khilafah Utsmani, umat Islam mulai terpecah belah, dunia Islam mulai tak bersatu. Sebagian umat mulai menganut paham-paham Barat yang membuat akidah perlahan goyah. Inilah tujuan utama mereka, yakni membuat umat semakin buta dan abai terhadap solusi penjajahan Palestina. Padahal, umat memiliki kemampuan besar dalam menyikapi persoalan ini. Dapat dilihat dari sejarah Islam, yang mana umat mampu membuat khilafah sebagai negara adidaya.
Maka dari itu, perlu adanya penyadaran bagi umat akan solusi hakiki Palestina, yakni melakukan pembebasan dengan metode jihad. Adanya pengiriman bantuan militer akan memudahkan umat muslim dalam melenyapkan kezaliman Zionis. Islam membangun kekuatan ukhuwah atas dasar akidah, sehingga terciptalah perasaan tolong-menolong sesama muslim, yang tentunya tak pandang bulu. Muslim ibarat satu tubuh, apabila satu anggota tubuh merasakan sakit, maka anggota tubuh lainnya juga merasakan sakit. Jihad hanya akan terlaksana dengan Daulah Khilafah yang sejatinya menerapkan sistem Islam, bukan sistem sekuler nasionalistik yang menganut paham “Nation state”. Mereka beranggapan bahwa permasalahan Palestina bukanlah tanggung jawab mereka.
Wajib bagi seorang pengemban dakwah untuk mendakwahi masyarakat yang belum paham akan solusi solutif dalam persoalan Palestina. Namun, dakwah tak mampu dilakukan hanya dengan personal individu saja, melainkan dengan kumpulan-kumpulan individu yang berideologi islam. Hanya kelompok dakwah yang memiliki fikrah dan thariqah shohih dan sesuai dengan dakwah Rasul yang mampu mengembalikan kesadaran umat. Maka tidak ada pilihan lain bagi umat, untuk menghilangkan sistem Sekuler dan menggantinya dengan sistem Islam, yakni dengan tegaknya Khilafah Islamiyyah.
Perlu bagi seorang pengemban dakwah, untuk meningkatkan kemampuan dirinya dalam berinteraksi dengan umat, supaya memiliki kemampuan dakwah yang berkualitas. Sehingga masyarakat mau menerima dan yakin denga apa yang disampaikan. Selain itu, pengemban dakwah juga harus tetap istiqomah mendekatkan dirinya kepada Allah Swt., supaya senantiasa mendapat perlindungan dan pertolongan darinya.
Wallahu a’lam bish ash-shawwab…
Via
Opini
Posting Komentar