SP
Khilafah Bukan Mimpi, tetapi Janji Allah dan Bisyarah Rasulullah
Oleh: Nabila Zidane
(Jurnalis)
TanahRibathMedia.Com—Katanya, pejuang khilafah itu halu, ngimpi di siang bolong, terjebak nostalgia sejarah. Lah kita yang ngimpi, kok situ yang sewot? Kita yang punya mimpi, tapi yang emosi malah netizen budiman. Emangnya mimpi kami ganggu sinyal WiFi kalian?
Kami memang ngimpi. Tapi mimpi kami jelas, yaitu ingin hidup dalam sistem Islam yang adil dan mensejahterakan. Bukan sistem kapitalis yang rakyat disuruh bayar pajak tapi pelayanan kayak main tebak-tebakan. Kadang ada, tapi seringnya zonk. Mau dapat pelayanan rumah sakit kelas premium? Eits dah nanti dulu, itu cuma buat orang tajir yang bisa ke luar negeri sambil nenteng tas impor.
Sementara kami dituduh "Terjebak masa lalu", lah kalian justru betah hidup dalam sistem yang nyiksa masa depan.
100 tahun lebih negeri ini dicengkeram sistem kapitalis, hasilnya? SDA dikuasai asing, rakyat dikasih senyum palsu dan kata-kata manis di spanduk pemilu. Kami mau negeri ini dikelola sesuai syariat, malah dibilang utopis. Kami ingin SDA kembali dikelola negara demi kepentingan umat. Air, tambang, gas, emas, hutan itu semua milik rakyat.
Dalam Islam, negara hanya pengelola amanah, bukan makelar Asing. Tapi giliran pejuang khilafah bersuara, langsung dituduh radikal, ketinggalan zaman, bahkan bawa-bawa masa lalu. Lah, memangnya sejarah harus dilupakan?
Khilafah itu fakta sejarah, bukan mitos kayak unicorn. Ia pernah memimpin dunia selama 13 abad. Ilmu berkembang, ekonomi kuat, keamanan terjamin. Kalau toh ada yang bengkok, itu ulah oknum, bukan cacat sistem. Sistemnya dari Allah Swt., bukan hasil rapat politik musiman yang ujung-ujungnya memperjuangkan pesanan pemodal, bukan kemaslahatan rakyat.
Khilafah bukan mimpi kosong. Ia dijanjikan Rasulullah saw.,
"Kemudian akan kembali khilafah ‘ala minhaj nubuwwah.”
(HR. Ahmad, dishahihkan oleh al-Albani)
Dan bagi yang menolak hukum Allah Swt dengan entengnya saya katakan mohon maaf lahir batin, ada warning keras,
"Barang siapa yang tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang kafir."
(TQS. Al-Ma'idah: 44)
Tapi jangan panik dulu, kami nggak maksa semua orang langsung paham. Namanya juga jalan perjuangan. Kadang dihina, kadang dikira halu. Tapi kami yakin, yang sekarang dicemooh, nanti akan jadi solusi. Yang hari ini dihina ngimpi, besok insyaAllah bangunkan umat dari mimpi buruk kapitalisme.
So, masih mau hidup terus dalam sistem yang katanya bebas tapi nyatanya bikin rakyat merintih? Atau mulai berpikir bahwa solusi dari langit lebih keren dari janji-janji elit?
Tenang, kami ada, kami terus berjalan untuk memperjuangkan tegaknya kembali Khilafah 'ala minhaj an-nubuwwah, bukan karena kami halu. Tapi karena kami yakin mimpi kami berasal dari janji Allah Ta'ala.
Via
SP
Posting Komentar