SP
Derita Palestina adalah Derita Umat Islam
TanahRibathMedia.Com—Pernyataan Netanyahu tentang ‘full occupation’ dimaksudkan untuk mengubah narasi konflik. Ia menegaskan bahwa Israel perlu menguasai Gaza sepenuhnya atas nama keamanan, padahal ini adalah bentuk lain dari upaya pendudukan.
Sejak konflik 1948, konflik Israel-Palestina telah diwarnai oleh perang, pendudukan, wilayah, dan perselisihan politik yang intens. Banyak warga Palestina merasa terusir dari tanah leluhur mereka sementara wilayah yang tersisa, termasuk Tepi Barat dan Gaza, berada di bawah kendali entitas Zionis Israel.
Palestina adalah warisan para Nabi, yang telah dijajah sejak 75 tahun lalu. Gaza menjadi sasaran perluasan wilayah jajahan Zionis. Yang secara khusus menjadi titik fokus sangat penting dalam konflik ini, dan seringkali menjadi wilayah yang paling terkena dampaknya. Sepanjang sejarahnya, Gaza telah mengalami berbagai bentuk kontrol dan blokade yang ketat, oleh banyak pihak dianggap sebagai bagian dari upaya perluasan pengaruh atau pendudukan Israel.
Apakah fakta penjajahan dan genosida di Gaza harus dibiarkan terus-menerus? Hanya dikecam dan dikritik? Tentu saja tidak. Sejarah membuktikan bahwa Palestina hanya benar-benar merdeka ketika umat Islam bersatu di bawah kepemimpinan yang kuat. Karena itu, kecaman internasional atau pemboikotan semata tidak cukup.
Kekerasan terhadap rakyat Palestina harus dihentikan. Lebih lanjut, Solusi Dua Negara (Two-State Solution), yang paling umum dan didukung oleh komunitas internasional, termasuk PBB dan banyak negara besar, secara tidak langsung merugikan Palestina dan memihak Zionis, maka solusi ini harus ditolak.
Pembebasan Palestina, khususnya Yerusalem (Baitul Maqdis), oleh Khalifah Umar Bin Khattab terjadi pada tahun 637 Masehi. Penaklukan ini menandai berakhirnya kekuasaan Romawi Timur atas wilayah tersebut dan masuknya Palestina di bawah naungan Kekhalifahan Islam.
Palestina dan Gaza hanya bisa dibebaskan melalui kekuatan militer dan aktivitas jihad fi sabilillah. Pemboikotan produk yang terkait dengan entitas zionis serta kecaman semata tidak memberikan hasil yang signifikan. Faktanya, jumlah korban syahid terus meningkat.
Solusi terbaik hanyalah jihad fi sabilillah, yang hanya dapat dilakukan secara sempurna dengan adanya komando dari seorang Khalifah yang menjalankan kewajiban jihad sesuai tuntunan Allah. Semua akan terwujud hanya dengan dakwah Islam Kafah, secara berjemaah. Bersama jemaah dakwah ideologis.
Penderitaan Gaza, adalah penderitaan umat Islam. Kondisi yang mereka alami sudah di luar nalar manusia. Penyebab kematian bukan hanya karena genosida semata, namun akibat blokade bantuan, sehingga tsunami kelaparan pun terus meningkat.
Solusinya hanya ada pada persatuan umat. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits Rasulullah saw:
"Perumpamaan bagi orang-orang yang beriman agar saling mencintai, menyayangi, dan mengasihi satu dengan yang lainnya, ibaratkan satu tubuh, jika ada anggota tubuh yang lain sakit, maka semua anggota tubuh juga merasakan sakit." (HR. Muslim)
Wallahu a'lam.
Ina Ariani
(Aktivis Muslimah)
Via
SP
Posting Komentar