Opini
Ada Apa di Balik Pengibaran Bendera One Piece?
Oleh: Anina
(Sahabat Tanah Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—Seorang dokter di Bondowoso tetap memasang bendera One Piece di rumahnya sebagai protes terhadap kebijakan pemerintah, meski sempat didatangi anggota Koramil. Ia mengaku tak takut karirnya sebagai PNS dicopot (Antara, 2-8-2025).
Pengibaran bendera One Piece setelah bendera merah putih, akhir-akhir ini menjadi viral di media sosial hingga membuat pemerintah gelisah.
Pasalnya mereka tahu bahwa bendera ini melambangkan kritik dan protes masyarakat terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah yang semakin menyengsarakan rakyat. Seperti kebijakan pemerintah yang akan memblokir rekening yang tidak ada aktivitas perbankan selama 3 bulan, begitu juga lahan masyarakat yang tidak dipergunakan selama 3 tahun akan disita negara dan dikelola oleh ormas, pajak penghasilan yang semakin mencekik dan banyak kebijakan pemerintah yang nyeleneh dan malah merugikan masyarakat.
Ketika protes ini muncul dengan pengibaran bendera One Piece, mereka menganggap masyarakat melakukan kudeta, penghianatan terhadap bendera merah putih dan negara.
Sungguh pembodohan publik yang masif, karena kritikkan dianggap pemberontakan dan penghianat terhadap negara kesatuan Republik Indonesia.
Hal ini bukanlah karena pemimpinnya atau siapa yang ada di jajaran menteri dan lembaga pemerintah lainnya. Sudah berapa banyak formasi yang dibentuk dalam jajaran pemerintahan tetapi ternyata tidak bisa mengubah kondisi bangsa ini dengan praktis, itu disebabkan karena sistem yang dipakai tetap sama yaitu sistem kufur yang memiliki unsur manfaat dalam setiap lini kegiatannya.
Maka sekalipun oknum tersebut dengan niat murni melaksanakan kewajibannya sebagai abdi negara tapi dengan sistem ini mau tidak mau, suka tidak suka, mereka akan terwarnai dengan sistem ini.
Dengan sistem kapitalis politik terlihat kotor dan keji. Padahal dalam kitab nizomul Islam yang ditulis oleh Syekh Taqiyuddin An-nabhani, politik dalam pandangan Islam adalah pengaturan yang digunakan untuk kemaslahatan hajat umat (orang banyak) bukan perorangan, atau hajat sekelompok orang. Sandarannya pada Al-Qur'an dan as-sunah, panduan dari sang khaliq yaitu Allah Swt. yang akan menghadirkan perasaan adil, aman, bagi seluruh elemen masyarakat.
Pernah dikisahkan pada zaman kekhalifahan Ustman bin affan, banyak dari masyarakat nya yang kebingungan untuk menyedekahkan hartanya, dikarenakan hidup masyarakatnya sudah sejahtera dan makmur. Begitulah aturan yang dibuat Allah Swt. diterapkan di negara gersang lagi tandus, daerah arab dan sekitarnya. Tetapi dengan pengelolaan sistem yg baik, mampu menyejahterakan rakyatnya.
Bagaimana jadinya dengan Indonesia yang kekayaan alamnya melimpah, dan menerapkan sistem Islam sistem yang dibawa oleh Sang Pencipta dan pengatur alam semesta, Allah Swt.? Tentu tidak akan sulit dan membutuhkan waktu yang lama untuk mengubah negara kita menjadi lebih baik bahkan sampai pada tahap mengangkat peradaban manusia. Hal tersebut sudah pernah terjadi di masa Islam menguasai 2/3 dunia.
Wallahhuallam bishawab.
Via
Opini
Posting Komentar