Opini
Menjual Bayi demi Uang, Semata Kesalahan Orang Tua?
Oleh: Nora Afrilia, S.Pd
(Pendidik dan Penulis Ideologis)
“Cara terbaik untuk membuat anak-anak menjadi baik adalah dengan membuat mereka bahagia." –(Oscar Wild).
TanahRibathMedia.Com—Begitulah bunyi quote tentang anak. Kebahagiaan adalah sesuatu yang dinanti oleh anak kita. Memberikan kebahagian itu bisa dengan banyak hal. Namun fakta tentang tindakan orang tua zaman sekarang sungguh mengejutkan. Kita seolah pesimis, apakah nantinya kebahagiaan tersebut akan dimiliki oleh sang anak?
Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Barat mengungkap, terdapat sindikat yang menjual bayi ke Singapura sebanyak 24 orang bayi. Harga penjualan bayi tersebut pada kisaran Rp. 11 juta hingga Rp. 16 juta dari umur dua sampai tiga bulan. Semua bayi tersebut berasal dari berbagai daerah di Jawa Barat. Parahnya lagi, menurut Kombes Pol Surawan pada Selasa (15-7-2025), modus penjualan sudah terencana. Bayi sudah dipesan semenjak dalam kandungan sang ibu.
Biasanya pemesan sudah membooking bayi tersebut dan ketika proses persalinan keluarga akan dibiayai sampai selesai. Setelah bayi lahir, bayi tersebut akan diambil oleh sang pembeli yang diperantarai oleh sebuah sindikat. Inilah fakta yang terjadi di Jawa Barat. Lima dari 24 bayi tersebut sudah diamankan pihak kepolisian. Sindikat penjualan bayi tersebut ditangkap di Pontianak, sesaat sebelum mereka akan melakukan penerbangan dengan menggunakan pasport palsu (beritasatu.com, 15-07-2025).
Sekularisme Membunuh Kasih Sayang Orang Tua
Aturan sekularisme saat ini membuang jauh petunjuk Allah yang ada pada Al-Quran. Seandainya mereka mau mengambil aturan kehidupan yang ada di dalam al-Quran, maka fakta mengerikan menjual bayi dengan dalih ketiadaan materi ini tidak akan pernah terjadi.
Bahkan pemikiran yang hewan saja sulit untuk melakukannya, membuang darah daging mereka.
Bahagia anak bisa dengan mencukupkan materi dan kebutuhan mereka. Tapi sadarkah kita kedekatan dan kelekatan kita ke anak adalah sumber kebahagiaan terpenting untuk anak?
Penyebab orangtua menjual bayi bisa karena kekurangan uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Namun, hal utama yang membuat proses penjualan ini lancar adalah kemudahan saat ini membuat beberapa badan atau sindikat ilegal terbentuk. Negara lalai mengawasinya dan tidak berusaha melakukan pencegahan terhadap hal-hal yang berbahaya ketika melakukan proses perdagangan dalam dan luar negeri.
Sanksi Tegas hanya Bersumber dari Islam
Islam adalah sistem sempurna. Aturan yang jika diterapkan semua pihak baik muslim maupun nonmuslim akan memperoleh kebahagiaan, muda maupun tua, miskin maupun kaya. Terkhusus pada kasus penjualan bayi, selayaknya sebelum terjadi, penguasa negeri ini ada baiknya memperhatikan kebutuhan masyarakat. Negara seharusnya kebutuhan pokok warga seperti makan, biaya sekolah, biaya berobat, daj kebutuhan dasar lainnya.
Selain itu, penguasa juga memastikan lingkungan saat ini harus dijaga melalui majelis wilayah tersebut apakah ada badan atau perkumpulan yang mencurigakan hadir di tengah masyarakat. Negara juga memastikan tidak ada lembaga yang terindikasi aktivitas di dalamnya ada pelanggaran syariat.
Selain itu masyarakat juga dihimbau untuk saling mengingatkan jikalau ada individu lain yang mungkin putus asa dengan penghidupan mereka yang sulit. Bisa mengadu kepada pihak pemerintahan setempat. Ini untuk mencegas agar tidak mengambil jalan pintas seperti menjual anak, menjual organ tubuhnya, atau hal yang membahayakan lainnya. Begitulah tindakan pencegahan atau preventif.
Sistem Islam semuanya berputar pada berbagai aspek, pemerintahan, budaya, sosial, ekonomi, hukum. Menjadi wajar, ketika penguasa sudah mengurusi umat dengan hati dan pemikiran Islam.
Maka akan sangat jarang terjadi kasus penjualan bayi. Apalagi akad diadakan semenjak bayi belum dilahirkan. Apabila terjadi kasus ini, maka akan dilakukan tindakan hukum oleh penguasa negeri terkait sanksi yang akan diberikan kepada orang yang melakukan penjualan bayi tersebut baik dari sisi orang tua dan pihak lainnya. Negara adalah penjaga utama bagi perkembangan generasi, baik dalam penjagaan aqidah, harta maupun fisik generasi tersebut.
Hukum yang adil dan menjerakan nyata terdapat dalam sistem kehidupan yang berbasis Al-Quran. Mari berjuang untuk segera menegakkannya. Setiap permasalahan aneh yang datang hari ini, berawal dari kehidupan kita yang mencampakkan hukum Allah dan menggantinya dengan hukum buatan manusia.
Via
Opini
Posting Komentar