SYIAR
Beragam Masalah dalam Satu Solusi Islam
Oleh: Maman El Hakiem
(Pegiat Literasi)
TanahRibathMedia.Com—Agenda Open House Muharram 1447 H yang digelar di Musala Badriyah Al Muzayn, Tegalaren, Ligung, berlangsung semarak pada Ahad pagi (13/7). Kegiatan yang diselenggarakan secara rutin tiap bulan ini dihadiri oleh berbagai lapisan masyarakat. Hadir sebagai narasumber utama, Dr. H. Nurhilal Ahmad, M.Si., dengan moderator Abi Pipin, S.Pd., yang memandu acara secara interaktif dan reflektif.
Dalam sesi tanya jawab, Dr. Nurhilal menanggapi berbagai pertanyaan krusial yang menyentuh aspek keagamaan, sosial, dan muamalah.
Salah satu pembahasan utama adalah mengenai tanggung jawab orang tua terhadap anak perempuan yang telah balig, namun keluar rumah dengan berpakaian tidak menutup aurat (tidak berjilbab).
“Ini bukan hanya persoalan pribadi anak. Jika orang tuanya lalai, maka dosanya bisa menimpa keduanya. Allah telah memperingatkan dalam Al-Qur’an, ‘Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka,’ (QS. At-Tahrim: 6),” tegasnya.
Isu lain yang mengemuka adalah fenomena sebagian masyarakat yang kurang antusias menyambut kunjungan dai internasional Dr. Zakir Naik ke Indonesia. Sebaliknya, kunjungan tokoh agama non-Islam seperti Paus Paulus justru pernah disambut dengan kemegahan.
Dr. Nurhilal menyayangkan standar ganda semacam itu. Ia mengajak umat Islam untuk adil dalam menyikapi tokoh dakwah. “Kita justru harus memberi dukungan kepada mereka yang menyeru kepada Islam dengan hujah yang kuat. Ketika ada ulama asing datang membawa kebenaran dan mencerahkan umat, seharusnya itu menjadi momentum dakwah, bukan dijauhi karena framing yang keliru,” ujarnya
Tak kalah menarik, salah satu peserta menanyakan hukum menjual barang halal seperti bensin eceran. Dr. Nurhilal menjelaskan bahwa praktik tersebut pada dasarnya diperbolehkan dalam Islam karena barang yang dijual adalah produk hilir yang telah melalui proses industri dan distribusi.
“Beda halnya jika berbicara soal harta milik umum seperti sumber daya alamminyak mentah, gas, tambang yang dalam pandangan syariah seharusnya dikelola negara untuk kemaslahatan rakyat, bukan diserahkan ke swasta atau asing. Tapi jika kita sebagai rakyat menjual produk hilirnya seperti bensin secara eceran untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, itu bagian dari muamalah yang halal, selama tidak menipu dan merugikan,” jelasnya.
Acara diakhiri dengan doa bersama dan seruan untuk mempererat persaudaraan Islam, memperkuat peran keluarga dalam dakwah, serta membumikan prinsip muamalah Islam dalam kehidupan sehari-hari. Open House ini menjadi momentum yang memperkaya pemahaman umat dalam membangun peradaban Islam secara menyeluruh atau kaffah.
Wallahu'alam bish Shawwab.
Via
SYIAR
Posting Komentar