Telusuri
  • Pedoman Media
  • Disclaimer
  • Info Iklan
  • Form Pengaduan
Tanah Ribath Media
Pasang Iklan Murah
  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Lensa Daerah
    • Internasional
  • Afkar
    • Opini Tokoh
    • Opini Anda
    • Editorial
  • Remaja
    • Video
  • Sejarah
  • Analisa
    • Tsaqofah
    • Hukum
  • Featured
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Pendidikan Anak
    • Pendidikan Remaja
    • FiksiBaru
Tanah Ribath Media
Telusuri
Beranda Opini Membaca Konflik Iran-Israel: Umat Harus Cerdas Memilih Sikap
Opini

Membaca Konflik Iran-Israel: Umat Harus Cerdas Memilih Sikap

Tanah Ribath Media
Tanah Ribath Media
30 Jun, 2025 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Oleh: Nettyhera 
(Pengamat Kebijakan Publik)

TanahRibathMedia.Com—Ketegangan antara Iran dan Israel kembali membara. Dunia menyaksikan bagaimana kedua negara ini saling melempar serangan, baik secara langsung maupun melalui perang proksi. Iran meluncurkan ratusan rudal dan drone ke wilayah Israel sebagai balasan atas serangan yang lebih dulu dilakukan Israel ke fasilitas nuklir Iran. Aksi saling balas ini tentu menyita perhatian publik global, termasuk umat Islam di seluruh dunia.

Bagi sebagian umat Islam, melihat Iran menyerang Israel seolah menjadi harapan bahwa ada kekuatan yang berani menantang hegemoni Zionis. Banyak narasi bermunculan di media sosial yang menyebut bahwa serangan Iran adalah bentuk solidaritas terhadap Palestina dan perlawanan terhadap penjajah. Namun benarkah sesederhana itu? Apakah benar umat Islam harus berdiri di belakang Iran semata-mata karena sama-sama berseberangan dengan Israel?

Di sinilah pentingnya umat memahami peta konflik ini secara jernih, tidak hanya melihat pada permukaan, tetapi mendalami akar geopolitik dan ideologi yang melatarbelakanginya. Konflik antara Iran dan Israel memang bukan konflik biasa. Ini bukan hanya perang antar dua negara, tetapi bagian dari pertarungan kepentingan yang melibatkan blok besar dunia, yakni Amerika Serikat di satu sisi dan poros Iran, Rusia, serta Cina di sisi lain.

Kita tidak bisa menutup mata bahwa Iran adalah negara yang menganut ideologi Syiah dengan sistem politik Wilayat al-Faqih. Secara akidah dan keyakinan, Iran memiliki banyak perbedaan mendasar dengan akidah ahlusunah wal Jamaah. Perbedaan ini bukan semata soal fikih atau tata cara ibadah, tetapi juga menyentuh soal prinsip-prinsip akidah, seperti pandangan terhadap sahabat, doktrin imamah, dan keyakinan terkait tahrif Al-Qur’an dalam sebagian literatur Syiah.

Namun di sisi lain, kita pun tidak bisa menutup mata bahwa Israel adalah entitas penjajah yang telah melakukan kejahatan kemanusiaan, merebut tanah Palestina, dan membantai rakyatnya dengan dukungan penuh dari Amerika Serikat serta sekutu-sekutunya. Penjajahan ini adalah kezaliman nyata yang wajib dilawan oleh seluruh umat Islam di mana pun mereka berada.

Lalu di manakah seharusnya posisi umat Islam berdiri? Jawabannya adalah pada posisi yang adil, proporsional, dan sesuai dengan tuntunan Islam. Umat Islam wajib menolak penjajahan Zionis dan mendukung segala bentuk perlawanan yang benar-benar ditujukan untuk membela hak-hak umat Islam dan mengusir penjajah dari tanah Palestina. Namun pada saat yang sama, umat juga tidak boleh menutup mata terhadap penyimpangan akidah yang ada pada Iran. Menolak penjajahan tidak berarti menutup mata pada penyimpangan akidah. Prinsip kebenaran tidak boleh dikompromikan dengan alasan apapun, termasuk alasan politik atau geopolitik.

Dukungan terhadap perlawanan terhadap Zionis boleh dan bahkan wajib jika memang benar-benar untuk membebaskan Palestina dan menghentikan kezaliman. Namun dukungan itu tidak berarti membenarkan seluruh ideologi atau kepentingan politik dari pihak yang melakukan perlawanan tersebut. Kita boleh mendukung aksi serangan yang merugikan Zionis, tetapi tidak berarti menerima atau membela keyakinan yang bertentangan dengan akidah Islam.

Umat Islam tidak boleh terjebak dalam narasi seolah-olah harus memilih berdiri di belakang blok Iran atau diam terhadap kezaliman Zionis. Umat harus keluar dari jebakan geopolitik semacam itu. Kita bukan bagian dari poros Amerika dan sekutunya, tetapi kita juga bukan bagian dari poros Iran, Rusia, atau Cina. Umat Islam memiliki poros sendiri, yaitu poros akidah Islam. Sebuah poros yang seharusnya terwujud dalam sebuah kepemimpinan politik Islam yang independen, yang tidak tunduk pada kepentingan Barat maupun Timur.

Kepemimpinan itu tidak lain adalah Khilafah Islamiyah, yang berdiri di atas akidah Islam, memimpin umat dengan syariat Islam, dan menjadi pelindung bagi seluruh kaum Muslim. Dengan kekuatan itu, umat Islam tidak lagi bergantung pada kekuatan asing untuk membebaskan Palestina. Tidak perlu lagi berharap pada bantuan negara-negara yang memiliki agenda terselubung atau kepentingan nasional semata.

Selama umat Islam masih tercerai-berai dalam batas-batas nasionalisme sempit, maka konflik seperti ini akan terus dimanfaatkan oleh kekuatan asing untuk memperlemah umat. Palestina tidak akan pernah bebas hanya dengan serangan sporadis dari kelompok atau negara mana pun tanpa kekuatan besar yang bersatu. Sebaliknya, kebebasan Palestina hanya akan terwujud jika umat Islam kembali bersatu dalam satu kepemimpinan global yang berlandaskan pada syariat Islam.

Kita tentu bersyukur jika ada kekuatan yang mampu menekan atau melemahkan Zionis. Namun kita juga tidak boleh silau atau kehilangan arah. Dukungan terhadap perlawanan harus tetap dalam kerangka akidah Islam. Tidak boleh ada kompromi dengan penyimpangan keyakinan hanya karena alasan bersama melawan musuh yang sama.

Karena itu, saat menyaksikan konflik Iran–Israel ini, umat Islam harus cerdas bersikap. Melawan Zionis adalah kewajiban syar’i, tetapi menjaga kemurnian akidah juga adalah kewajiban yang tak boleh ditawar. Umat Islam tidak boleh menjadi pion dalam catur geopolitik dunia. Umat ini harus menjadi aktor utama yang bergerak atas dasar akidah dan syariat, bukan atas dasar kepentingan blok Barat maupun Timur.

Sudah saatnya umat Islam membangun kekuatan sendiri, berdiri di atas kaki sendiri, dan memimpin dunia dengan keadilan Islam. Dunia tidak akan pernah damai selama poros kekuatan masih dipegang oleh mereka yang menjajah dan menindas. Perdamaian sejati hanya akan lahir ketika hukum Allah ditegakkan dan umat Islam bersatu dalam kepemimpinan Islam yang lurus. Saat itulah, tidak hanya Palestina yang akan bebas, tetapi seluruh umat manusia akan merasakan rahmat dari penerapan Islam yang kaffah.
Via Opini
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

- Advertisment -
Pasang Iklan Murah
- Advertisment -
Pasang Iklan Murah

Featured Post

Balita Tewas di Tangan Pengasuh, Kapitalisme Biangnya

Tanah Ribath Media- Juli 01, 2025 0
Balita Tewas di Tangan Pengasuh, Kapitalisme Biangnya
Oleh: Cici Rafika, S.Pd . (Sahabat Tanah Ribath Media) TanahRibathMedia.Com— Baru-baru ini publik kembali diguncang dengan kabar memilukan dan trag…

Most Popular

Mudahnya Nyawa Melayang dalam Sistem Kapitalisme

Mudahnya Nyawa Melayang dalam Sistem Kapitalisme

Juni 26, 2025
PAKTA: Tidak Ada Sengketa Jika Distribusi Merata

PAKTA: Tidak Ada Sengketa Jika Distribusi Merata

Juni 26, 2025
Pengutusan atas Rasul Telah Usai, Wajib Mengikuti Risalah yang Terakhir(Part 1)

Pengutusan atas Rasul Telah Usai, Wajib Mengikuti Risalah yang Terakhir(Part 1)

Juni 26, 2025

Editor Post

Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Agustus 06, 2024
Lebih dari 70 Muslimah Hadiri Talk Show Kajian Risalah Akhir Tahun 2023

Lebih dari 70 Muslimah Hadiri Talk Show Kajian Risalah Akhir Tahun 2023

Januari 01, 2024
Tak Habis Pikir

Tak Habis Pikir

Juni 11, 2023

Popular Post

Mudahnya Nyawa Melayang dalam Sistem Kapitalisme

Mudahnya Nyawa Melayang dalam Sistem Kapitalisme

Juni 26, 2025
PAKTA: Tidak Ada Sengketa Jika Distribusi Merata

PAKTA: Tidak Ada Sengketa Jika Distribusi Merata

Juni 26, 2025
Pengutusan atas Rasul Telah Usai, Wajib Mengikuti Risalah yang Terakhir(Part 1)

Pengutusan atas Rasul Telah Usai, Wajib Mengikuti Risalah yang Terakhir(Part 1)

Juni 26, 2025

Populart Categoris

Tanah Ribath Media

Tentang Kami

Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Contact us: contact@gmail.com

Follow Us

Copyright © 2023 Tanah Ribath Media All Right Reserved
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Advertisement
  • Contact Us