Opini
Membaca Konstelasi Politik Dunia
Oleh: Maman El Hakiem
(Pegiat Literasi)
TanahRibathMedia.Com—Dunia hari ini tengah bergerak cepat. Konstelasi politik global berubah dinamis, kutub kekuasaan saling bergeser, aliansi terbentuk dan retak, serta konflik geopolitik seakan tak pernah berhenti. Namun, di tengah hiruk-pikuk ini, umat Islam tak boleh menjadi penonton apatis. Islam memerintahkan umatnya untuk peka, cerdas, dan tajam dalam memandang peristiwa dunia.
Allah berfirman: “Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi...” (TQS. Al-Anfal: 60)
Ayat ini bukan hanya tentang senjata, tapi juga kesiapan memahami strategi lawan. Karena setiap manuver politik global, sekecil apapun, bisa berdampak besar pada umat terutama di negeri-negeri Muslim.
Syariat Islam menuntun kita agar memandang dunia bukan dengan kacamata sekuler yang memisahkan agama dari urusan politik, melainkan dengan basirah (pandangan tajam) yang lahir dari iman. Kita harus menyadari bahwa dominasi Barat, konflik di Palestina, permainan kekuatan besar seperti Amerika, Cina, Rusia, hingga peran lembaga internasional, semua bukan semata-mata tentang kepentingan nasional mereka, tetapi bagian dari desain besar mempertahankan hegemoni dan menjauhkan Islam dari panggung utama dunia.
Oleh sebab itu, memahami konstelasi dunia hari ini adalah fardhu kifayah. Tidak cukup hanya dengan mengikuti arus informasi, tetapi harus ditimbang dengan neraca wahyu. Umat butuh pemahaman yang jernih agar tidak terjebak pada narasi musuh atau ikut menjadi pion dalam permainan global yang tak berpihak pada Islam.
Inilah saatnya membangun kesadaran politik berbasis syariat. Saatnya umat memaknai setiap peristiwa dengan visi kebangkitan Islam. Sebabnya, tanpa pemahaman yang benar, kekuatan umat akan terus terpecah dan dikendalikan oleh mereka yang tidak menginginkan Islam tegak sebagai rahmat bagi seluruh alam.
“Barangsiapa yang tidak peduli urusan kaum muslim, maka dia bukan bagian dari mereka.” (HR. Thabrani).
Sudah saatnya kita bangkit, membaca dunia dengan fondasi akidah Islam, dan bertindak dengan panduan syariat.
Wallahu'alam bish Shawwab.
Via
Opini
Posting Komentar