Motivasi
Ketika Dunia Tak Lagi bisa Menolongmu
Oleh: Asma Sulistiawati
(Sahabat Tanah Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—Pernahkah kamu membayangkan berada di titik di mana semua yang kau miliki tak lagi berguna? Saat uang tak bisa membeli keselamatan, jabatan tak bisa menyelamatkan nyawa, dan orang-orang terdekat hanya bisa menangis tanpa daya? Saat itulah dunia berhenti menolong dan kau hanya sendiri. Sendiri di hadapan takdir.
Kita hidup di zaman yang serba cepat. Semua berlomba-lomba meraih sukses, menumpuk harta, mengejar popularitas, dan mempertahankan status sosial. Kita sibuk menyusun rencana demi rencana, seakan waktu dan hidup ini sepenuhnya dalam kendali kita. Tapi ada satu hal yang pasti, yang tak bisa ditunda atau disuap yaitu kematian.
Kematian datang tanpa aba-aba. Ia tidak peduli apakah kamu sedang bahagia atau berduka, sehat atau sakit, muda atau tua. Ketika waktunya tiba, semua urusan dunia akan berhenti. Rumah yang megah akan ditinggalkan, rekening penuh angka akan membeku, dan segala bentuk pencapaian hanya akan jadi cerita yang tak bisa kau bawa ke liang lahat. Saat itulah, dunia benar-benar tak bisa menolongmu.
Manusia Tak Pernah Benar-Benar Siap
Kita sering merasa seolah kematian itu masih jauh. Padahal setiap hari, kita melewati banyak momen yang bisa jadi detik terakhir. Tapi karena terlalu sibuk dengan dunia, kita lupa bahwa kita sedang berjalan menuju akhir. Kita lupa bahwa napas ini punya batas, dan waktu kita di dunia ini sangat singkat.
Ironisnya, kita begitu rajin menyiapkan masa depan dunia belajar bertahun-tahun demi karier, bekerja keras demi rumah dan kendaraan, berhemat demi pensiun. Tapi untuk kehidupan setelah mati? Kita sering abai. Padahal di sanalah kita akan tinggal selamanya.
Ketika Dunia Tak Lagi Bisa Menyelamatkanmu, Siapa yang Bisa?
Saat dokter angkat tangan, saat harta tak bisa membeli satu menit tambahan, saat keluarga hanya bisa menangis di sisi tempat tidurmu kepada siapa lagi engkau berharap? Hanya kepada Allah.
Allah yang menciptakan kita, yang memberi hidup, dan yang akan mencabut nyawa kita saat waktunya tiba. Dialah satu-satunya penolong ketika dunia tak lagi bisa berbuat apa-apa. Hanya kepada-Nya kita akan kembali, mempertanggungjawabkan setiap detik hidup yang telah kita habiskan. Lalu pertanyaannya: sudahkah kita menyiapkan bekal untuk kembali kepada-Nya?
Gunakan Dunia, Jangan Diperbudak Dunia
Dunia ini tempat kita beramal, bukan tempat tinggal abadi. Ia bukan tujuan, tapi sarana. Gunakan dunia untuk kebaikan, untuk menolong sesama, untuk taat kepada Allah. Jangan biarkan dunia memperbudak hatimu sampai lupa pada akhir.
Rasulullah ï·º bersabda:
"Beramallah untuk duniamu seakan-akan engkau akan hidup selamanya. Dan beramallah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati besok." (HR. Ibnu ‘Asakir)
Ingat, ketika dunia tak lagi bisa menolongmu, hanya amal sholeh yang akan menyertaimu di dalam kubur. Harta akan ditinggalkan. Keluarga akan kembali pulang. Tapi amal, itulah teman setia di alam barzakh.
Mari Kembali ke Arah yang Benar
Selagi masih diberi waktu, selagi jantung masih berdetak, mari kita arahkan hidup ini ke jalan yang benar. Mulailah dari hal sederhana. Memperbaiki shalat, memperbanyak istighfar, meninggalkan maksiat, dan memperdalam ilmu agama. Jadikan setiap hari sebagai kesempatan untuk memperbaiki diri. Ingatlah kematian tidak menunggu taubat kita. Maka jangan tunda taubatmu menunggu kematian.
Waktu yang Tersisa
Hidup ini hanya sekali, dan kita tak tahu berapa lama lagi waktu yang tersisa. Jangan sia-siakan dengan hal yang tidak bermanfaat. Dunia memang bisa memberi kita kenyamanan, tapi hanya Allah yang bisa memberi kita keselamatan.
Jadi, sebelum dunia benar-benar tak bisa menolongmu kembalilah kepada Allah. Perbaiki hubunganmu dengan-Nya. Dekatkan diri dalam sujud, bersihkan hati dari kesombongan, dan jadikan kematian sebagai pengingat, bukan momok yang ditakuti. Karena saat itu tiba, kita akan tahu betapa fana dunia ini… dan betapa benarnya firman Allah:
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati..." (TQS. Ali 'Imran: 185)
Wallahu'alam.
Via
Motivasi
Posting Komentar