Motivasi
Indahnya di Jalan Dakwah, Nikmatnya Surga Menanti
Oleh: Weny Zulaiha Nasution, S.Kep.,Ners
(Sahabat Tanah Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—Menapaki jalan dakwah ini memang bukan pilihan yang mudah. Tapi juga bukan berarti sesuatu yang sulit untuk dilakukan. Ujian dan rintangan itu akan selalu menyertai di setiap perjalanan dakwah ini. Di tengah dunia yang semakin jauh dari aturan Islam, rasa lelah dan penat seringkali menjadi teman setia para pejuang dakwah.
Namun, di balik setiap keringat dan pengorbanan, tersimpan keindahan yang hanya bisa dirasakan oleh mereka yang percaya akan janji Allah. Jalan ini bukan sekadar perjuangan fisik, melainkan medan ujian jiwa dan keteguhan iman. Bagi mereka yang ikhlas, setiap langkah yang berat berubah menjadi ladang pahala dan setiap keletihan menjadi jembatan menuju kebahagiaan abadi di akhirat kelak.
Dakwah yang menyeru pada perubahan sistemik, yaitu menolak demokrasi, mengganti sistem kapitalisme dan menawarkan Islam sebagai solusi hakiki, memang lebih berat. Para pengembannya tak jarang dicap radikal, dibatasi ruang geraknya, bahkan dimusuhi dan dianggap ancaman. Namun, siapa pun yang memahami sejarah dakwah Rasulullah saw., maka akan tahu bahwa inilah jalan para nabi. Jalan yang menuntut keberanian dan kesabaran tingkat tinggi.
Keindahan yang Tersembunyi
Dakwah adalah amanah mulia yang Allah titipkan kepada setiap Muslim yang beriman. Ia bukan sekadar aktivitas mengajak orang kepada kebaikan, tetapi sejatinya kita sedang mengikuti jejak para nabi, terutama Rasulullah saw., yang mendedikasikan hidupnya untuk menyampaikan risalah Islam. Namun, menegakkan aturan Islam di tengah sistem sekuler yang diterapkan saat ini, tentu bukanlah perkara yang mudah. Penolakan, cacian dan berbagai bentuk tekanan kerap menguji kesabaran.
Namun, justru di situlah letak keindahannya. Keindahan itu muncul ketika kita mampu bertahan dan tetap melangkah meskipun dunia menolak, mengejek, dan seolah memusuhi. Ketika kita terus menyeru pada Islam kaffah di tengah sistem sekuler yang mengabaikan hukum Allah. Ketika hati tetap istiqomah berjuang meski disakiti. Ketika kita memilih taat meski dianggap asing, dan saat kita sabar menyampaikan kebenaran, walau tidak semua orang mau menerima.
Kita Semua adalah Pejuang Dakwah
Dakwah bukan hanya milik para aktivis dakwah. Di luar sana, banyak ibu yang meskipun sibuk dengan urusan domestik dan mendidik anak di rumah, tapi juga tetap meluangkan waktu untuk belajar Islam, berdakwah di tengah masyarakat, mengajak lingkungan di sekitarnya kembali pada Islam, mengisi majelis-majelis ilmu hingga menyebarkan dakwah lewat media sosial.
Tak hanya para ibu, tapi ada juga para pemuda dan pemudi yang memilih istikamah di tengah gempuran tren dan budaya hari ini yang menggoda mereka untuk menjauh dari syariat Islam. Semua itu bukti bahwa dakwah bukan sekadar kata-kata. Ia hidup dalam tindakan nyata dan dalam keseharian mereka yang tak pernah lelah menghidupkan Islam.
Nikmatnya Surga Menanti
Allah menjanjikan ganjaran besar bagi mereka yang menempuh jalan dakwah dengan sabar dan ikhlas. Surga dan ridha Allah Swt. adalah balasan yang paling diidamkan bagi mereka yang tetap bertahan di jalan ini. Allah Swt., berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal sholeh, bagi mereka surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Itulah keberuntungan yang besar.” (TQS. Al-Buruj : 11).
Maka, jangan pernah meremehkan langkah kecil yang dilakukan untuk Islam. Karena bisa jadi, dari langkah kecil itulah Allah tuntun kita menuju ridha Allah dan surga yang diidamkan.
Penutup
Jalan dakwah memang tidak mudah. Tidak semua orang dipilih Allah untuk berada di jalan ini. Jika kamu termasuk di dalamnya, bersyukurlah dan teruslah melangkah. Karena indahnya berada di jalan dakwah tak hanya terasa di dunia. Tapi lebih dari itu, nikmatnya surga menanti para pejuang agama Allah.
Mintalah kepada Allah agar tetap istikamah di jalan ini. Karena seberat apapun perjuangan dakwah, selalu ada keindahan yang Allah selipkan. Entah dalam bentuk pahala, ketenangan hati atau janji manis surga di akhirat kelak.
Via
Motivasi
Posting Komentar