Telusuri
  • Pedoman Media
  • Disclaimer
  • Info Iklan
  • Form Pengaduan
Tanah Ribath Media
Pasang Iklan Murah
  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Lensa Daerah
    • Internasional
  • Afkar
    • Opini Tokoh
    • Opini Anda
    • Editorial
  • Remaja
    • Video
  • Sejarah
  • Analisa
    • Tsaqofah
    • Hukum
  • Featured
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Pendidikan Anak
    • Pendidikan Remaja
    • FiksiBaru
Tanah Ribath Media
Telusuri
Beranda Opini Iduladha: Sebuah Seruan untuk Kembali kepada Akidah dan Umat yang Satu
Opini

Iduladha: Sebuah Seruan untuk Kembali kepada Akidah dan Umat yang Satu

Tanah Ribath Media
Tanah Ribath Media
10 Jun, 2025 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Oleh: Saffana Afra 
(Aktivis Mahasiswa)

TanahRibathMedia.Com—Sebentar lagi, umat Muslim di seluruh dunia akan merayakan hari raya Iduladha. Tahun ini, pemerintah Arab Saudi menetapkan Idul Adha jatuh pada Jum’at, 6 Juni 2025, sedangkan Hari Arafah pada 5 Juni 2025. Haji tahun ini, akan diikuti 1,83 juta muslim dari berbagai penjuru dunia termasuk Indonesia (antaranews.com, 30-05-2025). 

Sama seperti di Indonesia, Kementrian Agama RI melalui sidang isbatnya menetapkan 1 Dzulhijah 1446 Hijriah jatuh pada 28 Mei 2025 dan Hari Raya Idul Adha pada Jum’at, 6 Juni 2025 (kompas.com, 27-05-2025).

Saat itu, umat Muslim dari berbagai belahan dunia berbondong-bondong ke tanah suci untuk melaksanakan ibadah haji. Semua berkumpul menjadi satu, kulit hitam dengan kulit putih, bahasa satu dengan bahasa lainnya, dari negara satu dengan negara lainnya. Menjadi sebuah simbol persatuan umat Islam yang tak terbatas oleh sekat-sekat nasionalisme, ras, atau bahasa. Sedangkan yang tidak berhaji, akan merayakannya dengan menyembelih hewan-hewan kurban terbaiknya. Semua meraya, semua berbahagia.

Persatuan umat Islam sejatinya tidak dibangun atas dasar kesamaan budaya atau etnis. Haji, sebagai ibadah umat Islam dari seluruh penjuru dunia, menunjukkan bahwa persatuan umat Islam bersumber dari satu ikatan yang paling tinggi, yaitu akidah Islam. Aqidah inilah yang menghapuskan segala perbedaan duniawi yang dapat memecah belah umat, seperti perbedaan bangsa, warna kulit, dan bahasa. Di hadapan Allah, semua umat Muslim adalah sama, dan hanya amal perbuatan yang membedakan derajat mereka di sisi-Nya.

Di Makkah, saat berjuta-juta Muslim dari berbagai latar belakang berkumpul, kita melihat sebuah pemandangan yang sangat istimewa. Di sana, tidak ada lagi sekat-sekat yang memisahkan mereka, baik itu sekat etnis, status sosial, atau bahasa. Semua adalah saudara seiman, semua dipersatukan oleh satu tujuan: untuk memenuhi perintah Allah. Ini adalah bentuk persatuan yang melampaui batas-batas duniawi.

Umat Islam, yang jumlahnya hampir mencapai dua miliar jiwa, sebenarnya memiliki potensi besar untuk menjadi kekuatan dunia yang disegani. Namun, potensi ini seringkali tidak dapat dimaksimalkan karena umat Islam terpecah belah. Sekat-sekat yang muncul akibat nasionalisme, golongan, bahkan pengambilan hukum yang berbeda, sering kali membuat umat Islam kehilangan arah dan tujuan bersama. Padahal, jika umat Islam bersatu, mereka akan memiliki kekuatan yang sangat besar untuk mempengaruhi dunia.

Bahkan di momen ini, masih terdapat perbedaan hari Iduadha antara negara muslim yang satu dengan yang lainnya. Artinya, persatuan yang terjadi di saat-saat Iduladha hanya bersifat sementara. Setelah momen itu berlalu, kaum muslim tercerai berai kembali bahkan saling bermusuhan. Padahal Allah telah berfirman: 

“Berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, janganlah bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara….” (TQS Ali-Imran: 103).

Untuk mewujudkan persatuan sejati, umat Islam harus menyadari bahwa sekat-sekat duniawi seperti nasionalisme, etnis, dan golongan hanya akan menghambat kemajuan dan persatuan umat. Persatuan yang sejati hanya dapat terwujud dalam sebuah institusi politik yang mengikat umat Islam dalam satu tubuh, satu aqidah, dan satu tujuan. Dalam sejarah Islam, institusi ini dikenal dengan nama Khilafah.

Khilafah adalah sistem pemerintahan Islam yang menyatukan seluruh umat Muslim di bawah satu kepemimpinan yang adil dan berlandaskan syariat Islam. Dalam Khilafah, segala perbedaan yang ada di antara umat Islam dapat disatukan dalam satu tujuan besar, yakni menegakkan hukum Allah di bumi ini. Khilafah bukan hanya tentang politik dan pemerintahan, tetapi juga menyentuh segala aspek kehidupan umat Islam, termasuk ekonomi, pendidikan, dan sosial. 

Momen Iduladha harusnya menjadi pengingat bagi umat Islam untuk tidak hanya berfokus pada ibadah ritual semata, seperti salat dan penyembelihan hewan kurban, tetapi juga untuk memahami lebih dalam tentang makna ketaatan kepada Allah. Pengorbanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail bukan hanya sebuah kisah sejarah, tetapi juga sebuah pelajaran hidup yang mengajarkan kita tentang kesediaan untuk menyerahkan segala sesuatu demi memenuhi perintah Allah. Sudah seharusnya Iduladha menggerakkan hati kita untuk taat kepada Allah dalam seluruh aspek kehidupan, baik dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, maupun bernegara.

Sayangnya, umat Islam seringkali terjebak dalam pemahaman yang sempit terhadap agama. Ibadah Iduladha seringkali hanya terbatas pada aspek ritual saja, tanpa ada upaya untuk mengaplikasikan nilai-nilai Islam dalam kehidupan. Padahal, Islam adalah agama yang mencakup seluruh aspek kehidupan.

Persatuan umat Islam yang sejati hanya bisa terwujud jika umat Islam secara kolektif kembali kepada syariat Islam dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Ketaatan kepada Allah yang diajarkan dalam Idul Adha bukan hanya terbatas pada aspek ibadah ritual, tetapi juga harus mengarah pada ketaatan dalam berinteraksi dengan sesama umat manusia, dalam menjalankan kehidupan bernegara. Sebuah umat yang taat kepada Allah akan memiliki kekuatan yang tak tergoyahkan, yang pada gilirannya akan mampu membangun masyarakat yang adil dan sejahtera.

Ketaatan kepada syariat Islam dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara akan menyatukan umat Islam dalam satu visi dan misi, sehingga mereka bisa mewujudkan sebuah masyarakat yang lebih baik, di mana keadilan, kesejahteraan, dan perdamaian terwujud dalam kehidupan bersama.

Iduladha adalah lebih dari sekadar sebuah hari raya. Ini adalah momen untuk merenung tentang makna persatuan umat Islam yang sesungguhnya. Persatuan yang melampaui batas-batas duniawi, yang bersumber dari aqidah yang sama. Persatuan yang hanya bisa terwujud melalui kesadaran kolektif untuk kembali kepada syariat Islam dan menegakkan nilai-nilai Islam dalam seluruh aspek kehidupan. Jika umat Islam mampu bersatu dan menjalankan syariat Allah secara menyeluruh, mereka tidak hanya akan menjadi kekuatan besar di dunia ini, tetapi juga akan membawa kedamaian dan keadilan bagi seluruh umat manusia.

Dengan semangat Iduladha, marilah kita kembali memperkuat persatuan umat Islam dan mewujudkan dunia yang lebih baik, dimulai dari diri kita sendiri, keluarga kita, dan masyarakat kita. Hanya dengan kesatuan yang sejati, kita bisa menghadapi tantangan dunia yang semakin kompleks ini dan mendapat rida ilahi.
Via Opini
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

- Advertisment -
Pasang Iklan Murah
- Advertisment -
Pasang Iklan Murah

Featured Post

Akui Entitas Zionis, Bentuk Penghianatan kepada Umat Islam

Tanah Ribath Media- Juni 12, 2025 0
Akui Entitas Zionis, Bentuk Penghianatan kepada Umat Islam
Oleh: Ummu Ihsan (Sahabat Tanah Ribath Media) TanahRibathMedia.Com— Presiden Prabowo Subianto membuat pernyataan mengejutkan saat melakukan konfere…

Most Popular

Iduladha: Meningkatnya Ketaatan dan Bertambahnya Kebaikan

Iduladha: Meningkatnya Ketaatan dan Bertambahnya Kebaikan

Juni 12, 2025
Medan Panas Ekstrim, Fenomena Alam ataukah Efek Pembangunan Ugal-Ugalan?

Medan Panas Ekstrim, Fenomena Alam ataukah Efek Pembangunan Ugal-Ugalan?

Juni 12, 2025
Two State Solution: Proyek Barat; One State Solution: Agenda Umat

Two State Solution: Proyek Barat; One State Solution: Agenda Umat

Juni 09, 2025

Editor Post

Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Agustus 06, 2024
Lebih dari 70 Muslimah Hadiri Talk Show Kajian Risalah Akhir Tahun 2023

Lebih dari 70 Muslimah Hadiri Talk Show Kajian Risalah Akhir Tahun 2023

Januari 01, 2024
Tak Habis Pikir

Tak Habis Pikir

Juni 11, 2023

Popular Post

Iduladha: Meningkatnya Ketaatan dan Bertambahnya Kebaikan

Iduladha: Meningkatnya Ketaatan dan Bertambahnya Kebaikan

Juni 12, 2025
Medan Panas Ekstrim, Fenomena Alam ataukah Efek Pembangunan Ugal-Ugalan?

Medan Panas Ekstrim, Fenomena Alam ataukah Efek Pembangunan Ugal-Ugalan?

Juni 12, 2025
Two State Solution: Proyek Barat; One State Solution: Agenda Umat

Two State Solution: Proyek Barat; One State Solution: Agenda Umat

Juni 09, 2025

Populart Categoris

Tanah Ribath Media

Tentang Kami

Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Contact us: contact@gmail.com

Follow Us

Copyright © 2023 Tanah Ribath Media All Right Reserved
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Advertisement
  • Contact Us