Opini
Pengangguran Mencemaskan, Islam Solusi Tuntas
Oleh: Alya Izdihar Ummu Hasan Waldan
(Sahabat Tanah Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—Pendidikan lulusan S1 yang tidak memiliki pekerjaan tercatat sebanyak 495.143 orang pada tahun 2014. Jumlahnya naik secara terus menerus menjadi 981.203 orang pada tahun 2020 laporan dari Pusat Statistik (BPS) (CNBCIndonesia.com, 01- 05-2025)
Indonesia menjadi negara dengan tingkat pengangguran tertinggi di antara enam negara Asia Tenggara pada tahun 2024 laporan dari International Monetary Fund (IMF) Peringkat pengangguran Indonesia tersebut merujuk laporan World Economic Outlook April 2024 (Kompas.com, 30-04-2025)
Jika mengingat kembali janji kampanye pemilihan Presiden 2024 yang menjanjikan penyediaan lapangan pekerjaan hingga belasan juta pada 2024-2029, justru penyediaan pengangguran semakin tinggi di negeri ini.
Pekerjaan memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia, tidak hanya sebagai sumber penghasilan, tetapi juga gambaran kesejahteraan suatu negara.
Tingginya angka pengangguran ini adalah sebuah gambaran gagalnya negara menyediakan lapangan kerja. Untuk itu, negara seharusnya berusaha dengan serius mencegah kenaikan angka pengangguran.
Kondisi ini menjadi tambah parah, karena perhatian negara dalam menciptakan lapangan kerja masih kurang. Pemerintah enggan menyelesaikan secara langsung. Namun memberikan pengelolaan sumber daya alam kepada perusahaan swasta dan asing melalui kerjasama investasi. Seharusnya dikelola negara untuk kesejahteraan rakyat.
Selain itu, ketidaksesuaian antara keahlian dan keterampilan yang didapatkan dari sekolah dengan kebutuhan nyata dunia kerja turut memperburuk kondisi. Sistem pendidikan saat ini dianggap gagal dalam menghasilkan generasi muda yang siap dengan kebutuhan di dunia kerja.
Masalah pengangguran ini bukan hanya masalah keahlian buktinya, meski pemerintah ramai menggelar pelatihan kerja dan keterampilan angka pengangguran terus saja meningkat.
Akar masalah maraknya pengangguran adalah diterapkannya ekonomi kapitalis. Kapitalisme terbukti tidak mampu menyediakan kesempatan kerja yang layak dan merata bagi seluruh rakyat.
Penerapan sistem ekonomi kapitalis menghasilkan kebijakan yang tidak memberi kesempatan lapangan kerja sebagai contohnya, kebijakan pemerintah yang berkaitan impor yang merugikan terhadap produk dalam negeri, pajak yang terlalu tinggi, serta adanya berbagai undang-undang yang lebih berpihak korporasi multinasional seperti UU Cipta kerja. Semakin membuat kondisi sulit mendapatkan kesempatan kerja.
Dalam pandangan Islam pemimpin memiliki tanggung jawab terhadap orang-orang yang dipimpinnya. Seorang pemimpin harus memiliki sifat-sifat kepemimpinan, seperti bijaksana, arif, adil, Amanah, dan bertanggung jawab.
Seorang pemimpin laksana penggembala. Dalam sebuah hadis, diriwayatkan bahwa Rasulullah ï·º bersabda, “Imam itu adalah laksana penggembala dan dia akan dimintai pertanggungjawaban akan rakyatnya (yang digembalakannya).” (HR Bukhari dan Ahmad dari Abdullah bin Umar ra.)
Layaknya seorang penggembala (raa’in), pemimpin itu melayani, mengarahkan, menjamin terpenuhinya semua kebutuhan gembala nya agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Kiasan ini digambarkan Rasulullah ï·º bermakna bahwa pemimpin adalah laksana penggembala yang bertanggung jawab atas rakyat untuk mengurus urusan persoalan mereka.
Dalam Islam, seorang Khalifah akan menjamin serta memberikan pelayanan terbaik termasuk menyediakan pekerjaan yang layak karena sistem Islam menerapkan ekonomi Islam.
Dalam sistem ekonomi Islam, seorang Khalifah akan mengaturnya sesuai syariat Islam, dari pengelolan kepemilikan umum serta pengelolaan SDA dan bahan tambang sesuai dengan syariat Islam. Sumber daya alam akan dikelola oleh negara secara langsung. Hal ini secara otomatis akan membuka banyak lapangan pekerjaan, dari sektor teknis hingga profesional, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang adi merata serta meningkatkan pendapatan negara.
Oleh karena itu, kaum Muslim segera kembali kepada sistem Islam kaffah. Karena hanya dengan menerapkan sistem Islam, jaminan pekerjaan bagi rakyat dapat terwujud sehingga semua warga mendapat kesejahteraan dan kehidupan layak dan nyaman.
Wallahualam bishowwab.
Via
Opini
Posting Komentar