Opini
Jadi Ekstrakurikuler, Mobile Legend Merusak Otak Peserta Didik
Oleh: Harnita Sari Lubis S.Pd.I
(Aktivis Dakwah)
TanahRibathMedia.Com—Dinas Pendidikan Surabaya berencana menjadikan permainan Mobile Legend sebagai kegiatan ekstrakurikuler dikarenakan Mobile Legend adalah salah satu game online yang sangat populer di kalangan anak-anak dan remaja bahkan orang dewasa. Bahkan mobile legend sekarang menjadi cabang olahraga e-sport (Beritasatutv, 23-05-2025).
Para orangtua sangat khawatir terhadap kebijakan ini. Orangtua sudah mengalami langsung bahwasanya gim di handphone ini membuat anak-anak malas dan hanya sibuk main gim di rumah sepanjang hari. Banyak sekali dampak negatif dari bermain gim ini yaitu:
Pertama, menurunnya motivasi belajar, tugas sekolah diabaikan dan tidak mau belajar karena kecanduan bermain Mobile Legend.
Kedua, siswa sering bermain hingga larut malam, menyebabkan kurang tidur dan kelelahan saat di sekolah. Hal ini berdampak pada konsentrasi dan daya ingat mereka.
Ketiga, gim ini dapat memicu emosi negatif, seperti mudah marah dan frustrasi, terutama saat mengalami kekalahan. Bahkan beberapa pemain sangat agresif ketika kalah dalam bermain.
Keempat, Mobile Legend menawarkan berbagai item berbayar yang membuat pemain tergoda untuk menghabiskan uang mereka bahkan ada yang sampai mencuri atau marah kepada orangtua jika tidak diberikan uang untuk bermain gim ini.
Kelima, terlalu sering bermain gim dapat mengurangi interaksi sosial dengan teman dan keluarga/introvert.
Banyak lagi berita yang berseliweran gara-gara mobile legend antara lain banyak anak candu main gim ini sehingga anak melawan orgtua, mencuri uang org tua, mencuri barang tetangga, ada juga yang gila karena keseringan main gim ini dan banyak hal lainnya yang membuat rusak anak-anak karena bermain mobile legend ini. Ada juga ayah tega membunuh anaknya karena anaknya menangis terus-terusan karena si ayah terganggu main gim.
Akar masalah dari peraturan-peraturan yang nyeleneh ini bersumber dari sistem kapitalis sekularisme yang diemban negara yang mementingkan kepentingan pemilik modal daripada mencerdaskan rakyatnya. Makanya dinas pendidikan bekerja sama dengan pengusaha yang memiliki perusahaan gim Moonton ini agar gim tersebut dengan mudah dimainkan anak-anak dengan cara legal.
Pastilah keuntungan yang didapat memiliki cuan yang besar untuk kedua belah pihak baik itu yang didapat dari pihak perusahaan gim Moonton maupun dari pihak dinas pendidikan. Tetapi Dinas Pendidikan berkelit bahwasanya dengan bermain gim ini anak didik mendapat wawasan yang luas sehingga dibuatlah ekstra kulikuler gim ini di sekolah-sekolah di Surabaya. Bukankah pernyataan itu membuat ibu-ibu di seluruh Indonesia senewen dengan pernyataan ini karena ibu-ibu seluruh Indonesia sudah mengeluh dengan adanya gim-gim yang berseliweran di hp mereka yang membuat anak-anaknya lalai dalam belajar dikarenakan bermain gim sepanjang hari ketika di rumah.
Jadi apakah boleh ekskul game di dalam Islam?
Islam memandang pendidikan adalah yang paling utama. Bahkan negara wajib mengutamakan pendidikan setiap orang sampai-sampai pendidikan digratiskan karena pentingnya pendidikan. Di dalam Islam, negara berperan aktif untuk meriayah rakyatnya agar mendapatkan ilmu pendidikan yang tinggi serta dibarengi dengan akhlakul karimah. Islam menjaga hafalan setiap anak-anak yang muslim agar tidak lalai dalam melaksanakan perintah agama dan waktu didalam kehidupan ini tidak sia-sia dengan bermain gim berjam-jam.
Dari al Makky bin Ibrahim dari ‘Abdullah bin Sa’id (Abu Hind) dari ayahnya dari Ibn ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma Rasulullah bersabda:
”Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”. (HR. Bukhari no. 6412, at-Tirmidzi no. 2304, Ibnu Majah no. 4170)
Jadi jangan sampai kita lalai dengan waktu senggang tadi dengan bermain gim. Seharusnya waktu senggang itu kita isi dengan yang bermanfaat yaitu belajar ilmu agama yang ilmu agama itu luas. Bahkan selama kita hidup, ilmu agama itu tidak selesai kita pelajari. Bahkan sampai-sampai dikatakan di dalam surah Luqman ayat 27 yang artinya:
"Jikalau seluruh pepohonan yang ada di bumi dijadikan pena dan seluruh lautan dijadikan tinta, untuk menulis kalamullah, niscaya kalamullah tidak akan habis-habisnya dituliskan".
Perumpamaan ini menunjukkan betapa luas dan agungnya ilmu Allah, sehingga tidak ada limit yang bisa manusia gunakan untuk mengukur atau memahami batasannya. Hal ini seharusnya mendorong manusia untuk terus mencari ilmu dan pengetahuan, karena ilmu adalah jalan untuk meraih kebaikan di dunia dan akhirat.
Allah berfirman di dalam Qur'an surah Al-Hasyr ayat 18 yang artinya: 'Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah, dan hendaklah setiap jiwa melihat apa yang akan dilakukannya untuk esok hari.'
Sebagaimana kata ahli ilmu:
الدنيا مزرعة للاخرة
“Dunia adalah ladang akhirat.”
Jika manusia telah lalai terhadap dirinya sendiri, maka krisis kemanusiaan mulai menghinggapinya dan kehancuran tengah mendekatinya. Bangsa ini harus segera sadar dan ingat dengan kondisi krisis yang tengah dihadapi. Jika tidak ingin jatuh ke lubang krisis yang sama atau tetap dalam krisis akibat kelalaian dari para pejabatnya. Jadi masih mau memasukkan ekskul mobile legend di sekolah yang tidak ada faedahnya?
Via
Opini
Posting Komentar