Telusuri
  • Pedoman Media
  • Disclaimer
  • Info Iklan
  • Form Pengaduan
Tanah Ribath Media
Pasang Iklan Murah
  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Lensa Daerah
    • Internasional
  • Afkar
    • Opini Tokoh
    • Opini Anda
    • Editorial
  • Remaja
    • Video
  • Sejarah
  • Analisa
    • Tsaqofah
    • Hukum
  • Featured
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Pendidikan Anak
    • Pendidikan Remaja
    • FiksiBaru
Tanah Ribath Media
Telusuri
Beranda Opini Fitrah Ibu di tengah Badai Kapitalisme
Opini

Fitrah Ibu di tengah Badai Kapitalisme

Tanah Ribath Media
Tanah Ribath Media
31 Mei, 2025 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Oleh: Devita Putri Utami, S.Ds.
(Pemerhati Generasi)

TanahRibathMedia.Com—Perempuan memiliki peran penting dalam membangun peradaban manusia. Dalam Islam, ibu dianggap sebagai pilar utama keluarga sekaligus tokoh sentral dalam dakwah dan pendidikan. Hal ini menggambarkan betapa mulianya kedudukan perempuan dalam Islam. Dalam Islam, perempuan memiliki kedudukan sosial yang setara dengan laki-laki. Seorang ibu adalah sebagai pendidik generasi, perempuan memiliki kemampuan untuk menanamkan nilai-nilai keislaman kepada anak-anak, yang kelak menjadi penerus umat. 

Di zaman sekarang faktanya  perempuan bisa di bilang banyak yang beralih profesi ada juga yang menjalankan dua peran sekaligus. Sebagai mana dilansir dari Liputan6.com (Senin, 26-05-2025) menyatakan bahwa menyeimbangkan antara keluarga dan karier adalah tantangan besar yang sering dihadapi oleh ibu yang bekerja. 

Sebagai seorang ibu, tanggung jawab untuk merawat dan membesarkan anak-anak adalah prioritas yang paling utama. Karena persoalan ekonomi menuntut seorang ibu harus ikut terlibat dalam menanggung nafkah keluarga dengan cara bekerja.

Dalam menjalani dua peran ini, ada dilema yang memerlukan sikap dan keputusan yang bijaksana. Tidak jarang, seorang ibu yang bekerja harus mengorbankan waktu bersama keluarga demi memenuhi tuntutan pekerjaan. 

Akan ada saat pekerjaan harus dikesampingkan demi kepentingan keluarga. Sehingga di dalam situasi ini memerlukan kemampuan untuk menyeimbangkan kedua peran tersebut tanpa mengabaikan salah satunya.

Problem Sistemik

Di era digitalisasi hari ini, peran perempuan semakin penting karena mereka menghadapi tantangan globalisasi yang dapat mempengaruhi nilai-nilai moral dan agama. Dengan keimanan yang kuat, seorang perempuan tidak hanya mampu menjaga keluarganya, tetapi juga memberikan dampak positif kepada komunitas yang lebih luas. Dakwah seorang ibu atau perempuan, baik dalam lingkup keluarga maupun masyarakat, menjadi salah satu cara untuk menjaga kemurnian ajaran Islam.

Secara psikologi anak yang ditinggal ibu bekerja akan berbeda dengan anak lainnya. Dalam proses perkembangannya, anak membutuhkan bantuan serta bimbingan orang tua atau orang yang dewasa di sekitarnya. Banyak dampak dan persoalan yang terjadi ketika anak ditinggal ibunya bekerja seperti merasa kurang kasih sayang karena waktu untuk bersama menjadi terbatas. 

Tentu hal ini bisa terjadi dikarenakan diterapkannya ide sekularisme-kapitalisme. Sekularisme dengan pemisahan agama dari kehidupannya mampu membuat seseorang untuk bertindak sesuka hati dan bebas memilih jalan yang mana, tak peduli apakah jalan yang ditempuh halal atau haram.

Di sisi lain dengan diterapkannya kapitalisme saat ini, tentu membuat tujuan orang pun bergeser yaitu bagaimana caranya mengumpulkan pundi-pundi uang, karena dibenak kaum muslim hari ini bahagia itu ketika memiliki uang.

Maka sangatlah penting pendidikan yang diberikan oleh seorang ibu atau perempuan yang sering kali menjadi pondasi dasar bagi kepribadian anak. Rasulullah saw. bahkan menegaskan bahwa ibu adalah "madrasah pertama" bagi anak-anaknya. Oleh karena itu, ketika seorang perempuan berilmu dan beriman, maka generasi yang dihasilkan pun akan menjadi generasi yang berkualitas, berakhlak mulia, dan mampu membawa perubahan positif bagi umat.

Islam Menyolusi Permasalahan Ekonomi dalam Keluarga

Semua orang pasti menginginkan hidup yang sejahtera, kebutuhan hidup yang terpenuhi sehingga bisa hidup dengan bahagia. Kenyataan yang terjadi sekarang masih banyak keluarga yang belum bisa merasakan hidup sejahtera dengan kebutuhan hidup yang tercukupi karena pendapatan keluarga atau suami yang rendah. Ketika jalan, aturan, dan hukum yang diciptakan Allah Swt. sudah dilakukan oleh manusia, artinya kita telah melaksanakan sistem Islam.

Seperti yang kita tahu bahwa sistem ekonomi Islam adalah cabang dari sistem Islam itu sendiri. Maka dari itu, untuk menjalankan ekonomi Islam perlu yang namanya daulah (negara) Islam, yang  menjadikan semua aturan bernilai islami dalam setiap penerapannya.

Di dalam sistem ekonomi Islam semuanya berlandaskan pada syariat Islam, yang mencakup prinsip-prinsip yang diambil dari Al-Qur'an dan Hadis. Contohnya di dalam Al-Quran surat Al-Baqarah: 275 padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. 

Kemudian diharamkannya mengundi nasib dan judi di dalam quran surat Al-Baqarah: 219 dan keseimbangan hak individu dan sosial islam memberikan perintah mengeluarkan zakat 2,5% pada harta yang dimiliki agar diberikan kepada yang berhak. 

Islam hanya mewajibkan 2,5% sedangkan sisanya Allah memotivasi dan memberikan pahala lebih pada mereka yang mau memberikan hartanya sebanyak-banyaknya sesuai kebutuhan pengembangan islam saat itu. 

Sistem ekonomi Islam tidak bisa diterapkan jika tidak menggunakan sistem pemerintahan Islam (khilafah). Jelas sistem pemerintahan Islam tidak akan bisa terwujud jika pemikiran masyarakatnya masih bergantung pada sistem saat ini.

Dengan diterapkannya Islam di segala lini kehidupan, insyaa Allah kesejahteraan akan dirasakan masyarakat. Dengan adanya jaminan seperti ini perempuan tidak perlu keluar rumah untuk mencari nafkah karena khalifah (pemimpin negara Islam) akan menjamin kesejahteraan masyarakatnya. 

Maka solusi dari semua permasalahan saat ini adalah dengan menjalankan syariat Islam dan menjadikan Islam sebagai pemecah bagi semua masalah di seluruh aspek kehidupan dari bidang ekonomi, sosial, politik, dan pendidikan.

Wallahu’alambisshowab.
Via Opini
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

- Advertisment -
Pasang Iklan Murah
- Advertisment -
Pasang Iklan Murah

Featured Post

Kurikulum Cinta Kemenag: Proyek Deradikalisasi Sejak Dini

Tanah Ribath Media- Agustus 02, 2025 0
Kurikulum Cinta Kemenag: Proyek Deradikalisasi Sejak Dini
Oleh: Prayudisti S P (Sahabat Tanah Ribath Media) TanahRibathMedia.Com— Kementerian Agama (Kemenag) RI baru-baru ini meluncurkan terobosan baru dal…

Most Popular

Regulasi Lumpuh, Kecurangan Beras Premium Kian Gaduh

Regulasi Lumpuh, Kecurangan Beras Premium Kian Gaduh

Juli 28, 2025
Marak Sindikat Penjualan Bayi, Apa yang Terjadi?

Marak Sindikat Penjualan Bayi, Apa yang Terjadi?

Juli 31, 2025
Krisis Thailand-Kamboja dan Ilusi Perdamaian Nasionalisme

Krisis Thailand-Kamboja dan Ilusi Perdamaian Nasionalisme

Juli 31, 2025

Editor Post

Tak Habis Pikir

Tak Habis Pikir

Juni 11, 2023
Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Agustus 06, 2024
Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Juni 09, 2023

Popular Post

Regulasi Lumpuh, Kecurangan Beras Premium Kian Gaduh

Regulasi Lumpuh, Kecurangan Beras Premium Kian Gaduh

Juli 28, 2025
Marak Sindikat Penjualan Bayi, Apa yang Terjadi?

Marak Sindikat Penjualan Bayi, Apa yang Terjadi?

Juli 31, 2025
Krisis Thailand-Kamboja dan Ilusi Perdamaian Nasionalisme

Krisis Thailand-Kamboja dan Ilusi Perdamaian Nasionalisme

Juli 31, 2025

Populart Categoris

Tanah Ribath Media

Tentang Kami

Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Contact us: contact@gmail.com

Follow Us

Copyright © 2023 Tanah Ribath Media All Right Reserved
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Advertisement
  • Contact Us