Telusuri
  • Pedoman Media
  • Disclaimer
  • Info Iklan
  • Form Pengaduan
Tanah Ribath Media
Pasang Iklan Murah
  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Lensa Daerah
    • Internasional
  • Afkar
    • Opini Tokoh
    • Opini Anda
    • Editorial
  • Remaja
    • Video
  • Sejarah
  • Analisa
    • Tsaqofah
    • Hukum
  • Featured
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Pendidikan Anak
    • Pendidikan Remaja
    • FiksiBaru
Tanah Ribath Media
Telusuri
Beranda Opini Nasib Peternak Susu Sapi Ditengah Maraknya Impor Susu
Opini

Nasib Peternak Susu Sapi Ditengah Maraknya Impor Susu

Tanah Ribath Media
Tanah Ribath Media
23 Nov, 2024 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Oleh: Siti Aysya
(Sahabat Tanah Ribath Media)

TanahRibathMedia.Com—Ratusan peternak sapi perah, peloper, hingga pengepul susu sapi di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah menggelar aksi membuang susu buat mandi di Tugu Patung Susu Tumpah Kota Boyolali, Sabtu (9-11-2024).

Aksi tersebut sebagai bentuk protes mereka lantaran banyaknya susu yang ditolak masuk Industri Pengolahan Susu (IPS) dengan dalih adanya pembatasan masuk susu mentah ke pabrik. 

Koordinator aksi, Sriyono Bonggol mengatakan total ada 50.000 liter susu yang dibuang untuk mandi dalam aksi solidaritas untuk para peternak ini. Tak hanya membuangnya susu juga dibagikan kepada warga pengguna jalan. 

Ia mengatakan susu yang dibuang tersebut berasal dari 20 ribu peternak itu juga dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPS) Winong Boyolali. Sesampai dilokasi pembuangan ribuan liter susu dalam drum dituang begitu saja dari atas bak mobil pick up. 

Dia mengatakan kebijakan pabrik membatasi kuota susu masuk IPS membuat peternak sapi susu perah di Boyolali menjerit. Dampaknya dari 140.000 liter susu peternak, masih ada 30.000 liter susu yang tidak terserap setiap harinya.

Salah seorang peternak dan pengepul susu sekaligus Ketua koperasi Peternak dan Susu Merapi (KSPM) Seruni Boyolali, Sugianto mengemukakan yang dialami peternak dan pengepul susu di wilayah itu sama dengan yang dialami peternak dan pengepul susu di Kabupaten Pasuruan Jawa Timur. Ia menjelaskan koperasinya masuk di NSP Pasuruan, Jawa Timur yang memasok susu untuk salah satu IPS di Jakarta.

Sugianto mengungkapkan pembatasan kuota sebenarnya sudah dilakukan sejak sekitar September 2024 lalu. Berdasarkan informasi dari pihak pabrik atau IPS, membatasi kuota kuota penerimaan pasokan susu dari kalangan peternak lokal itu karena alasan pemeliharaan mesin. 

Ia menduga pembatasan penerimaan pasokan susu oleh pabrik atau IPS itu lantaran ada kebijakan impor susu yang diambil oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian perdagangan "indikasi yang terjadi dilapangan saat ini adalah karena keran impornya dibuka oleh Menteri Perdagangan" kata dia. 

Padahal sebagian besar susu dari impor itu berupa susu skim dan bubuk, mungkin jika dilihat memang benar mengimpor susu skim dan bubuk memudahkan pengirimannya, namun kualitas susunya pasti berkurang dibanding kualitas susu asli. 

Untuk memaksimalkan pertumbuhan susu nasional peternak, koperasi susu dan Industri Pengolahan Susu (IPS) harus bekerjasama secara adil. 

Peternakan sapi perah dapat menstabilkan perekonomian masyarakat, meningkatkan nilai ekonomi tenaga kerja dan dapat mengurangi kemiskinan yang ada di negara kita. 

Susu asli yang berkualitas tinggi juga membantu pertumbuhan anak bangsa kita sendiri. Negara seharusnya melindungi nasib peternak melalui kebijakan yang berpihak pada peternak. Baik dalam hal menjaga mutu maupun menampung hasil susu dan lainnya. 

Kebijakan impor diduga ada keterlibatan para pemburu rente untuk mendapatkan keuntungan dari impor susu. Inilah salah satu kebijakan buruk dalam sistem ekonomi Kapitalisme karena berpihak pada para pengusaha.

Berbeda halnya dalam negara Islam (Khilafah), negara secara mandiri akan memenuhi kebutuhan rakyat dengan mengoptimalkan seluruh potensi yang ada. Hal ini mencegah merebaknya orang-orang yang mencari untung ditengah penderitaan rakyat. 

Hilangnya fungsi pengurusan (ra'in) membuat para peternak mendapatkan nasib buruk, karena tidak mendapat jaminan perlindungan dari negara. 

Rasulullah saw. bersabda, 
"Imam/Khalifah adalah pengurus dan ia bertanggungjawab terhadap rakyat yang diurusnya" (HR Muslim dan Ahmad)

Negara Islam akan mengupayakan tidak ada aksi pembuangan susu masal karena negara Islam negara mandiri yang memenuhi kebutuhan dalam negeri yang berasal dari usaha rakyat sendiri. 

Visi kebijakan negara Khilafah adalah mengoptimalkan seluruh potensi yang ada dengan memastikan penyerapan susu sesuai dengan kebutuhan nasional. Khilafah akan menghitung kebutuhan masyarakat dan mengukur kemampuan peternak, agar peternak susu bisa menjual produknya baik konsumen rumah tangga, industri maupun pasar. Memastikan peternak susu lokal bisa menghasilkan kualitas susu sesuai standar sehingga para konsumen mendapat susu terbaik dari peternak .

Di samping itu Khilafah juga hanya akan mengimpor susu jika kebutuhan memang tidak bisa dipenuhi peternak lokal. Sekalipun kebijakan ini berlaku konsep impor yang berlaku dari pedagang ke pedagang akan menutup celah permainan mafia yang memanfaatkan kebijakan impor. Jika ada permainan para mafia susu dipasar, Khilafah akan menindak tegas dan memberikan saksi kepada mereka. Wallahu'alam Bishawab 

Sumber: tempo.co, MMH
Via Opini
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

- Advertisment -
Pasang Iklan Murah
- Advertisment -
Pasang Iklan Murah

Featured Post

Perundungan Terus Terjadi, Anak Butuh Perlindungan

Tanah Ribath Media- Juli 06, 2025 0
Perundungan Terus Terjadi, Anak Butuh Perlindungan
Oleh: Fitria Hizbi (Sahabat Tanah Ribath Media) TanahRibathMedia.Com— Aksi perundungan ( bullying ) dari hari ke hari semakin mengkhawatirkan. Berb…

Most Popular

‘Skill Spiritual’ dalam Salat, Menjanjikan Keuntungan Besar di Akhirat

‘Skill Spiritual’ dalam Salat, Menjanjikan Keuntungan Besar di Akhirat

Juli 05, 2025
Stok Beras Melimpah tapi Rakyat Makin Susah

Stok Beras Melimpah tapi Rakyat Makin Susah

Juli 02, 2025
Perbaiki Diri dari Tulisan Sendiri

Perbaiki Diri dari Tulisan Sendiri

Juli 01, 2025

Editor Post

Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Agustus 06, 2024
Lebih dari 70 Muslimah Hadiri Talk Show Kajian Risalah Akhir Tahun 2023

Lebih dari 70 Muslimah Hadiri Talk Show Kajian Risalah Akhir Tahun 2023

Januari 01, 2024
Tak Habis Pikir

Tak Habis Pikir

Juni 11, 2023

Popular Post

‘Skill Spiritual’ dalam Salat, Menjanjikan Keuntungan Besar di Akhirat

‘Skill Spiritual’ dalam Salat, Menjanjikan Keuntungan Besar di Akhirat

Juli 05, 2025
Stok Beras Melimpah tapi Rakyat Makin Susah

Stok Beras Melimpah tapi Rakyat Makin Susah

Juli 02, 2025
Perbaiki Diri dari Tulisan Sendiri

Perbaiki Diri dari Tulisan Sendiri

Juli 01, 2025

Populart Categoris

Tanah Ribath Media

Tentang Kami

Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Contact us: contact@gmail.com

Follow Us

Copyright © 2023 Tanah Ribath Media All Right Reserved
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Advertisement
  • Contact Us