Telusuri
  • Pedoman Media
  • Disclaimer
  • Info Iklan
  • Form Pengaduan
Tanah Ribath Media
Pasang Iklan Murah
  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Lensa Daerah
    • Internasional
  • Afkar
    • Opini Tokoh
    • Opini Anda
    • Editorial
  • Remaja
    • Video
  • Sejarah
  • Analisa
    • Tsaqofah
    • Hukum
  • Featured
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Pendidikan Anak
    • Pendidikan Remaja
    • FiksiBaru
Tanah Ribath Media
Telusuri
Beranda Opini Indonesia Peringkat Teratas Kasus Sextortion di Asia
Opini

Indonesia Peringkat Teratas Kasus Sextortion di Asia

Tanah Ribath Media
Tanah Ribath Media
20 Jun, 2024 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Oleh: Warjianah
(Muslimah Peduli Generasi) 

TanahRibathMedia.Com—Kasus sekstorsi adalah tindak pemerasan disertai ancaman konten eksplisit, intim, atau pribadi  dalam bentuk foto dan video seksual, dengan tujuan memperoleh keuntungan berupa tambahan gambar dan video seksual, pemaksaan hubungan seks dan uang dsb. 

Istilah ‘sextortion’ dari bahasa Inggris, ‘sex’ dan ‘extortion’ yang berarti pemerasan. Ancaman berkaitan  dengan fisik, barang kepemilikan,  reputasi, penyebaran konten pribadi dan tebusan. Sekstorsi merupakan  bentuk kekerasan seksual berbasis daring yang sering dibahas bersama dengan  pornografi balas dendam dan  berbagi konten seksual/non seksual (wikipedia). 

Seperti kasus pencabulan anak yang di lakukan oleh ibu kandungnya sendiri. Di daerah Bekasi  Jawa Barat, seorang ibu ber inisial AK (26 ) dengan anak lelakinya (10) (Detik.com, 8-6-2024). Ini ternyata terjadi juga di Tanggerang Selatan Banten, seorang ibu ber inisial R (22) dengan anak lelakinya yang masih balita (Cnnindonesia.com, 3-6-2024). Kedua pelaku melakukan hal yang sama dan  diminta kirim gambar dan video sex ke akun Facebook Icha Shakila dengan iming-iming akan diberi uang.

Ternyata kasus sekstorsi menurut data SAFEnet, dari 1052 aduan kasus kekerasan gender berbasis online (KGBO) yang diterima pada tahun 2023, sekitar 12, 64% (132 kasus) merupakan kejahatan sekstorsi. Menurut laporan Transparency Internasional,  Indonesia merupakan negara dengan tingkat sekstorsi tinggi di Asia yakni 18%  pada tahun 2020, Sri lanka 17% , Thailand 15%. Tahun 2020, Global Corruption Barometer menjadikan Indonesia sebagai negara dengan peringkat teratas kasus sextortion di Asia. 

Ahli  digital forensik yang pernah mendampingi  korban sekstorsi, Ruby Alamsyah, melihat praktik kejahatan ini di Indonesia berkiblat pada 'Nigerian Scam'.  Kejahatan siber yang menyasar ke individu,seperti membangun cinta. Pelopornya kebanyakan orang Nigeria dan ditiru di negara Indonesia dan Asia Tenggara lainnya. Selain itu, praktik sekstorsi dilakukan oleh warga Nigeria langsung yang bekerja sama dengan warga Indonesia.

Ruby sempat mendekteksi  komplek perumahan yang ada di Jakarta Barat, yang dikontrak oleh orang-orang Nigeria untuk melakukan sekstorsi di sini. Orang Nigeria berkamuflase sebagai pengusaha tekstil Tanah Abang. 

Kepolisian RI pernah menangkap tiga pria berwarga negara Nigeria dan dua perempuan Indonesia atas penipuan ‘Nigerian Scam’ pada 2020. Pelaku WN Nigeria itu berkenalan dengan korban dari media sosial dan mengaku sebagai WN Amerika Serikat.

Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya saat itu Kombes Yusri Yunus. Pelakunya dari orang-orang Nigeria. Bahkan dia juga menggunakan foto-fotonya supaya bagus, ada ganteng dikit. Jadi biar  wanita-wanita banyak yang tergiur. 

Mengapa Jumlah Korban Makin Banyak? 

Menurut Aseanty Pahlevi dari Divisi kesetaraan dan  Inklusif SAFEnet, salah satu di antaranya karena makin meningkatnya pengguna internet, namun tidak diimbangi dengan sosialisasi. Di sini menggambarkan aktivitas pengguna internet yang meningkat tanpa adanya etika bersosial media. Menjadikan media selalu disalah gunakan oleh pengguna untuk berbagai tindak kejahatan dan kriminalitas. Belum lagi akses internet yang mudah dan suguhan konten pornografi yang mana kominfo tebang pilih dalam memilih situs yang diblokir. Belum hukum bagi pelaku yang menyalahgunakan sosial media masih bisa dikompromi, sehingga bagi pelaku tak ada rasa jera.

Bagimana Menggunakan Sosial Media yang Benar? 

Jika menggunakan sosial media dengan aturan negara saat ini, bisa terjadi penyalahgunaan. Namun beda halnya jika Islamlah yang mengatur bersosial media. Islam memandang perbuatan manusia itu diatur oleh Sang Pencipta, ada larangan dan perintah. Setiap perbuatan dicontohkan oleh Rasulullah saw.  seperti  sabda beliau:
“Barang siapa yang melakukan sesuatu amalan yang bukan berasal dari kami, maka amalan tersebut tertolak”. (HR Muslim).

Standar perbuatan seorang muslim akan merujuk pada apa yang dicontohkan Rasulullah. Selama perbuatan itu tidak melanggar perintah Allah dan Rasul-Nya maka perbuatan tersebut sudah benar. Tentu sebaliknya jika melakukan apa yang dilarang dan tidak dicontohkan Rasulullah, pasti tidak di benarkan. 

Tak hanya seorang muslim yang setiap perbuatannya diatur. Penggunaan media pun dalam pandangan Islam pun di atur berdasarkan standar perintah dan larangan dalam Quran. Seperti halnya, ketika dalam Quran itu sudah jelas menjelaskan  perintah seorang wanita diwajibkan menutupi auratnya. Maka media cetak maupun elektronik tidak akan menampilkan wanita yang tidak mau menutupi auratnya. Negara akan memberikan sanksi tegas kepada pemiliki media tersebut. Negara akan mengontrol dan mengawasi masyarakatnya agar terhindar dari akses/ tontonan yang melanggar perintah al Quran. Sejatinya manusia butuh sistem Islam yang mengatur kehidupannya. Wallahu'alam. 
Via Opini
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

- Advertisment -
Pasang Iklan Murah
- Advertisment -
Pasang Iklan Murah

Featured Post

‘Patungan’ untuk Kas Daerah dari Warga: Sindiran Telak bagi Penguasa

Tanah Ribath Media- Oktober 22, 2025 0
‘Patungan’ untuk Kas Daerah dari Warga: Sindiran Telak bagi Penguasa
Oleh: Lia Ummu Thoriq (Aktivis Muslimah Peduli Generasi) TanahRibathMedia.Com— Warga dan aktivis melakukan aksi transfer uang ke rekening kas mili…

Most Popular

Kapitalisme Meniscayakan Kerusakan Tata Kelola Tambang

Kapitalisme Meniscayakan Kerusakan Tata Kelola Tambang

Oktober 21, 2025
Masa Depan Hilang: Kapitalisme Perusak Generasi Muda

Masa Depan Hilang: Kapitalisme Perusak Generasi Muda

Oktober 20, 2025
Cahaya Literasi Islam dari Langit Gurindam

Cahaya Literasi Islam dari Langit Gurindam

Oktober 21, 2025

Editor Post

Tak Habis Pikir

Tak Habis Pikir

Juni 11, 2023
Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Juni 09, 2023
Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Agustus 06, 2024

Popular Post

Kapitalisme Meniscayakan Kerusakan Tata Kelola Tambang

Kapitalisme Meniscayakan Kerusakan Tata Kelola Tambang

Oktober 21, 2025
Masa Depan Hilang: Kapitalisme Perusak Generasi Muda

Masa Depan Hilang: Kapitalisme Perusak Generasi Muda

Oktober 20, 2025
Cahaya Literasi Islam dari Langit Gurindam

Cahaya Literasi Islam dari Langit Gurindam

Oktober 21, 2025

Populart Categoris

Tanah Ribath Media

Tentang Kami

Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Contact us: contact@gmail.com

Follow Us

Copyright © 2023 Tanah Ribath Media All Right Reserved
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Advertisement
  • Contact Us