Telusuri
  • Pedoman Media
  • Disclaimer
  • Info Iklan
  • Form Pengaduan
Tanah Ribath Media
Pasang Iklan Murah
  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Lensa Daerah
    • Internasional
  • Afkar
    • Opini Tokoh
    • Opini Anda
    • Editorial
  • Remaja
    • Video
  • Sejarah
  • Analisa
    • Tsaqofah
    • Hukum
  • Featured
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Pendidikan Anak
    • Pendidikan Remaja
    • FiksiBaru
Tanah Ribath Media
Telusuri
Beranda Opini Demokrasi Bakal Selalu Membuat Rakyat Menjerit
Opini

Demokrasi Bakal Selalu Membuat Rakyat Menjerit

Tanah Ribath Media
Tanah Ribath Media
09 Jun, 2024 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Oleh: Muhammad Syafi'i 
(Aktivis Dakwah)

TanahRibathMedia.Com—Setelah sempat menjerit soal kenaikan UKT (uang kuliah tunggal), kini rakyat tak bisa lagi menahan jeritannya usai ditetapkannya peraturan pemerintah soal tabungan perumahan rakyat (Tapera). Sungguh, demokrasi terus-terusan membuat rakyat negeri ini menjerit.

Adalah Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2024 tentang perubahan PP Nomor 25 Tahun 2020 yang memicu protes keras oleh rakyat terutama para buruh. Pasalnya, berdasarkan PP tersebut gaji para pekerja bakal dipotong 3% untuk iuran Tapera. Pemilik usaha menyetor 0,5% sedangkan pekerja menyetor 2,5%.

Potongan 3% dinilai sangat memberatkan karena selama ini pekerja sudah dibebani dengan berbagai iuran seperti PPh 21, iuran BPJS kesehatan, dan iuran Jaminan Hari Tua (JHT) BPJS ketenagakerjaan. Selain itu pengusaha juga sudah menanggung pungutan mencapai 19,74% dari penghasilan pekerja sebagai jaminan sosial, sehingga tambahan 0,5% untuk Tapera makin memberatkan beban keuangan pemilik usaha.

Tapera dianggap lebih menguntungkan BP Tapera dan pemerintah daripada pekerja yang menanggung iuran. Dengan iuran 3% perbulan, diperkirakan tabungan yang terkumpul selama 20 tahun tetap tidak akan mencukupi bagi pekerja selaku nasabah Tapera untuk membeli sebuah rumah. Sementara keuntungan yang bakal diperoleh komite BP Tapera sangatlah nyata. Salah satunya berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 9 Tahun 2023 komite BP Tapera mendapatkan honor mencapai Rp. 43,34 juta.

Belum lagi pengelolaan dana Tapera secara amanah patut dipertanyakan. Apalagi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI dikabarkan telah menemukan masalah pengelolaan dana Tapera di tahun 2020-2021. Sebanyak 124.960 pensiunan PNS atau ahli warisnya yang belum menerima tabungan dengan jumlah total Rp567, 45 miliar. Yang harus diingat, belum hilang terauma rakyat dengan sejumlah kasus korupsi yang terjadi di negeri ini seperti korupsi asuransi Jiwasraya, korupsi asuransi sosial Asabri, korupsi pengelolaan dana pensiun di Pelindo dan banyak lagi kasus-kasus korupsi lainnya.

Jeritan rakyat soal Tapera ini menyambung jeritan-jeritan rakyat sebelumnya. Masih di bulan yang sama dengan penetapan PP Nomor 21 Tahun 2024, rakyat khususnya mahasiswa menjerit soal kenaikan UKT pada sejumlah perguruan tinggi negeri meskipun akhirnya dibatalkan oleh pemerintah setelah adanya protes besar-besaran yang dilakukan mahasiswa di sejumlah kampus di Indonesia. 

Yang lebih menyakitkan adalah di tengah mahasiswa menjerit soal UKT yang mahal dan kecilnya harapan mereka melanjutkan kuliah demi meraih cita-cita, seorang pejabat di Kemendikbudristek malah menyebut pendidikan tinggi merupakan pendidikan tersier atau pilihan yang tidak masuk wajib belajar 12 tahun. Pernyataan ini bisa saja dipahami kalau tidak punya uang untuk bayar UKT tidak usah kuliah. Seolah membenarkan persepsi bahwa orang miskin dilarang kuliah.

Pada awal tahun 2024, mulai Februari hingga April, hampir seluruh lapisan rakyat Indonesia menjerit akibat kenaikan harga beras yang mencapai Rp18 ribu per kilogram. Akibatnya warga di berbagai daerah rela mengantri berjam-jam demi memperoleh beras murah yang digelar pemerintah lewat operasi pasar. Sejumlah pengamat menilai selain El Nino, kebijakan dan distribusi memainkan peranan penting dalam menentukan harga beras. Maraknya bantuan sosial saat pemilu juga disinyalir menjadi indikasi naiknya harga beras.

Selain tiga masalah di atas, masih banyak lagi jeritan-jeritan rakyat di negara yang menjunjung tinggi sistem demokrasi ini. Penggusuran, kenaikan harga BBM dan masih banyak lagi yang lainnya. Bahkan hampir bisa dipastikan, jeritan rakyat akan semakin sering terdengar pada hari-hari yang akan datang. 

Berbagai permasalahan yang membuat rakyat menjerit itu merupakan bukti bahwa kapitalisme benar-benar telah bercokol di negeri ini. Tapera, UKT yang mahal, kenaikan harga beras, kenaikan BBM, penggusuran adalah program maupun akibat dari berkuasanya para kapitalis di negeri ini. Di mana para kapitalis dalam meraih dan menjaga kekuasaannya serta melegitimasi tindakan eksploitasinya sangat membutuhkan bantuan dari sistem demokrasi.

Oleh karena itu, selama demokrasi masih diterapkan di negeri ini, maka selama itu pula rakyat akan terus menjerit. Demokrasi sang pemberi harapan palsu justru akan selalu memberi jalan bagi kapitalisme untuk melancarkan misinya mengekploitasi potensi yang dimiliki rakyat demi kepentingan para kapitalis. Demokrasi juga hanya akan mengokohkan sekularisme yang makin menjauhkan rakyat negeri ini dari petunjuk Allah subhanahu wa ta'ala dan Rasul-Nya. 

Padahal hanya dengan mengikuti petunjuk Allah dan Rasul-Nya yang termaktub dalam Al-Qur'an dan hadis Nabi shalallahu 'alaihi wasallam, manusia akan meraih kebahagiaan yang hakiki baik di dunia maupun di akhirat
Via Opini
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

- Advertisment -
Pasang Iklan Murah
- Advertisment -
Pasang Iklan Murah

Featured Post

Bom Nuklir untuk Gaza, Urgensi Tegaknya Junnah Umat Islam

Tanah Ribath Media- Juli 08, 2025 0
Bom Nuklir untuk Gaza, Urgensi Tegaknya Junnah Umat Islam
Oleh: Suci Halimatussa’diah  (Ibu Pemerhati Umat) TanahRibathMedia.Com— Benar-benar di luar nalar, mungkin itulah reaksi yang tepat ketika mendenga…

Most Popular

‘Skill Spiritual’ dalam Salat, Menjanjikan Keuntungan Besar di Akhirat

‘Skill Spiritual’ dalam Salat, Menjanjikan Keuntungan Besar di Akhirat

Juli 05, 2025
Indonesiaku Sayang, Indonesiaku Malang

Indonesiaku Sayang, Indonesiaku Malang

Juli 05, 2025
Stok Beras Melimpah tapi Rakyat Makin Susah

Stok Beras Melimpah tapi Rakyat Makin Susah

Juli 02, 2025

Editor Post

Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Agustus 06, 2024
Tak Habis Pikir

Tak Habis Pikir

Juni 11, 2023
Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Juni 09, 2023

Popular Post

‘Skill Spiritual’ dalam Salat, Menjanjikan Keuntungan Besar di Akhirat

‘Skill Spiritual’ dalam Salat, Menjanjikan Keuntungan Besar di Akhirat

Juli 05, 2025
Indonesiaku Sayang, Indonesiaku Malang

Indonesiaku Sayang, Indonesiaku Malang

Juli 05, 2025
Stok Beras Melimpah tapi Rakyat Makin Susah

Stok Beras Melimpah tapi Rakyat Makin Susah

Juli 02, 2025

Populart Categoris

Tanah Ribath Media

Tentang Kami

Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Contact us: contact@gmail.com

Follow Us

Copyright © 2023 Tanah Ribath Media All Right Reserved
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Advertisement
  • Contact Us