Telusuri
  • Pedoman Media
  • Disclaimer
  • Info Iklan
  • Form Pengaduan
Tanah Ribath Media
Pasang Iklan Murah
  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Lensa Daerah
    • Internasional
  • Afkar
    • Opini Tokoh
    • Opini Anda
    • Editorial
  • Remaja
    • Video
  • Sejarah
  • Analisa
    • Tsaqofah
    • Hukum
  • Featured
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Pendidikan Anak
    • Pendidikan Remaja
    • FiksiBaru
Tanah Ribath Media
Telusuri
Beranda Nafsiah Hikmah Ramadan: "Puasa untuk Allah"
Nafsiah

Hikmah Ramadan: "Puasa untuk Allah"

Tanah Ribath Media
Tanah Ribath Media
21 Mar, 2024 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Oleh: Maman El Hakiem
(Sahabat Tanah Ribath Media) 

Hari Ketujuh Ramadan

TanahRibathMedia.Com—Setiap perbuatan atau amal manusia di dunia memiliki nilai dan tujuannya. Khusus berkaitan dengan ibadah, jika melakukan amal tanpa disertai dalil berupa perintah untuk mengerjakannya, maka amal tersebut tidak termasuk ibadah. Berpuasa pada bulan Ramadan merupakan  perintah Allah Swt. yang hukumnya wajib, sebagaimana terdapat di dalam Al-Qur'an Surah Al-Baqarah ayat 183, bahkan termasuk ibadah istimewa yang langsung untuk Allah Swt. Dalam sebuah hadis riwayat Imam Bukhari dikatakan, Allah Swt. berfirman, yang maknanya “Setiap amal manusia adalah untuknya kecuali puasa. Amal orang berpuasa adalah untuk-Ku”.

Apa yang tersirat pada hadis tersebut mengindikasikan, bahwa setiap amalan manusia adalah untuknya, kecuali amalan puasa, Allah Swt.  khususkan untuk diri-Nya. Dengan kata lain, bahwa Allah telah menyematkan amalan puasa untuk-Nya.

Betapa pentingnya amalan puasa ini,  sehingga mungkin muncul pertanyaan, "Kenapa Allah bisa menyematkan amalan puasa untuk-Nya?" Menurut para ulama setidaknya ada dua  alasan berikut ini:

Pertama,  ibadah puasa menjadikan seseorang harus meninggalkan berbagai kesenangan dan syahwat.  Larangan tersebut tidak ditemukan di dalam amalan lainnya. Kita ambil contoh, misalnya saja saat beribadah ihram. Ketika berihram memang ada perintah meninggalkan jima’ (berhubungan badan dengan istri) dan meninggalkan berbagai wangi-wangian. Hanya saja sebatas itu, bentuk kesenangan lain dalam ibadah ihram boleh dilakukan. 

Contoh lainnya,  larangan makan dan minum  pada ibadah salat. Di dalam ketentuan ibadah  salat memang dituntut untuk meninggalkan makan dan minum.  Hanya saja, larangan tersebut sifatnya sesaat.  Sebabnya, boleh mendahulukan makan minum, jika makanan telah dihidangkan dan kita merasa butuh dengan makanan tersebut, bahkan dianjurkan untuk menyantap makanan tadi terlebih dulu, boleh menunda salat sampai selesai makan.

Dengan demikian, pada amalan puasa terdapat bentuk meninggalkan berbagai macam syahwat yang tidak ditemukan pada amalan selainnya. Andai seseorang bisa menahan semua syahwat–syahwat  hubungan badan dengan istri dan meninggalkan makan-minum ketika puasa-, dan dia meninggalkan itu semua karena Allah, padahal tidak ada yang melihat apa yang dia lakukan tersebut selain Allah, maka ini mengindikasikan benarnya iman orang yang bersangkutan. Hal demikian, seperti dikatakan oleh Ibnu Rajab, “Inilah yang menunjukkan benarnya iman orang tersebut.”

Puasa yang seperti itu akan selalu menyadari bahwa dia berada dalam pengawasan Allah meskipun dia sedang sendirian. Ia telah mengharamkan melakukan berbagai macam syahwat yang dia sukai, bahkan lebih menaati Rabbnya, menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya karena takut pada siksaan dan selalu mengharap ganjaran-Nya. 

Menurut sebagian  ulama salaf  ada yang mengatakan,  “Berbahagialah orang yang meninggalkan syahwat yang ada di hadapannya karena mengharap janji Rabb yang tidak nampak di hadapannya.”

Maka sudah menjadi hal yang wajar  bila amalan puasa, hanya  Allah saja yang membalas amalan puasa seperti ini dan Allah pun mengkhususkan amalan puasa tersebut untuk-Nya dibanding amalan-amalan lainnya.

Kedua,  amal puasa adalah rahasia antara seorang hamba dengan Rabbnya yang tidak ada orang lain yang mengetahuinya. Ibadah puasa harus dilakukan dengan niat hati yang ikhlas,  sekali pun pada puasa ini terdapat beragam bentuk syahwat yang harus ditinggalkan.  Akhirnya amalan puasa sesungguhnya akan menjadikan seseorang terhindar dari penyakit hati, semisal riya  sebagaimana pendapat  Imam Ahmad yang mengatakan,  "Di dalam ibadah puasa sulit sekali terdapat riya’ (ingin dilihat/dipuji orang lain).”

Demikianlah, dua alasan  kenapa Allah Swt. mengeklaim amalan puasa untuk-Nya, berbeda dengan amalan ibadah lainnya.

Wallahu'alam bish Shawwab.
Via Nafsiah
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

- Advertisment -
Pasang Iklan Murah
- Advertisment -
Pasang Iklan Murah

Featured Post

Akui Entitas Zionis, Bentuk Penghianatan kepada Umat Islam

Tanah Ribath Media- Juni 12, 2025 0
Akui Entitas Zionis, Bentuk Penghianatan kepada Umat Islam
Oleh: Ummu Ihsan (Sahabat Tanah Ribath Media) TanahRibathMedia.Com— Presiden Prabowo Subianto membuat pernyataan mengejutkan saat melakukan konfere…

Most Popular

Iduladha: Meningkatnya Ketaatan dan Bertambahnya Kebaikan

Iduladha: Meningkatnya Ketaatan dan Bertambahnya Kebaikan

Juni 12, 2025
Medan Panas Ekstrim, Fenomena Alam ataukah Efek Pembangunan Ugal-Ugalan?

Medan Panas Ekstrim, Fenomena Alam ataukah Efek Pembangunan Ugal-Ugalan?

Juni 12, 2025
Eksploitasi Nikel di Raja Ampat: Potret Krisis Kapitalisme Vs. Solusi Islam

Eksploitasi Nikel di Raja Ampat: Potret Krisis Kapitalisme Vs. Solusi Islam

Juni 12, 2025

Editor Post

Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Agustus 06, 2024
Lebih dari 70 Muslimah Hadiri Talk Show Kajian Risalah Akhir Tahun 2023

Lebih dari 70 Muslimah Hadiri Talk Show Kajian Risalah Akhir Tahun 2023

Januari 01, 2024
Tak Habis Pikir

Tak Habis Pikir

Juni 11, 2023

Popular Post

Iduladha: Meningkatnya Ketaatan dan Bertambahnya Kebaikan

Iduladha: Meningkatnya Ketaatan dan Bertambahnya Kebaikan

Juni 12, 2025
Medan Panas Ekstrim, Fenomena Alam ataukah Efek Pembangunan Ugal-Ugalan?

Medan Panas Ekstrim, Fenomena Alam ataukah Efek Pembangunan Ugal-Ugalan?

Juni 12, 2025
Eksploitasi Nikel di Raja Ampat: Potret Krisis Kapitalisme Vs. Solusi Islam

Eksploitasi Nikel di Raja Ampat: Potret Krisis Kapitalisme Vs. Solusi Islam

Juni 12, 2025

Populart Categoris

Tanah Ribath Media

Tentang Kami

Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Contact us: contact@gmail.com

Follow Us

Copyright © 2023 Tanah Ribath Media All Right Reserved
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Advertisement
  • Contact Us