Telusuri
  • Pedoman Media
  • Disclaimer
  • Info Iklan
  • Form Pengaduan
Tanah Ribath Media
Pasang Iklan Murah
  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Lensa Daerah
    • Internasional
  • Afkar
    • Opini Tokoh
    • Opini Anda
    • Editorial
  • Remaja
    • Video
  • Sejarah
  • Analisa
    • Tsaqofah
    • Hukum
  • Featured
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Pendidikan Anak
    • Pendidikan Remaja
    • FiksiBaru
Tanah Ribath Media
Telusuri
Beranda Opini Banjir di Mana-mana, Salah Siapa?
Opini

Banjir di Mana-mana, Salah Siapa?

Tanah Ribath Media
Tanah Ribath Media
16 Feb, 2024 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Oleh: Aulia Rahmah
(Kelompok Penulis Peduli Umat)

TanahRibathMedia.Con—Banjir kembali terjadi di berbagai wilayah. Tingginya curah hujan di Kabupaten Demak membuat dua tanggul jebol yang mengakibatkan 30 desa terendam banjir dan ribuan orang mengungsi. Banjir juga mengakibatkan akses Pantura Timur terputus oleh genangan air setinggi 140-an cm, juga ribuan hektare areal pertanian berubah seperti lautan, ekonomi pun lumpuh (9-2-2024).

Selain itu, seperti dilansir dari laman Antaranews.com,10-2-2024, BPDB kota Bandar Lampung mencatat, akibat curah hujan tinggi empat kecamatan di Bandar Lampung tergenang banjir. 

Kepala Pelaksana BPBD Kota Bandar Lampung Wakhidi, mengatakan bahwa banjir yang terjadi di Kecamatan Wayhalim, Labuhan Ratu, Rajabasa, Kedamaian bukan hanya disebabkan oleh intensitas air hujan yang lebat namun juga karena banyak sampah yang dibuang sembarangan ke saluran air oleh masyarakat. 

Tingginya curah hujan bukanlah satu-satunya penyebab terjadinya banjir. Allah menciptakan alam semesta dan mengaturnya sedemikian rupa dalam keadaan seimbang. Begitu pula dengan hujan, air yang turun dari langit sesuai dengan kebutuhan semua makhluk Allah di bumi. Allah berfirman yang artinya, 

"Yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Tidak akan kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih. Maka lihatlah sekali lagi, adakah kamu lihat sesuatu yang cacat?" (QS Al Mulk: 3).

Jika manusia menuding penyebab banjir adalah tingginya curah hujan, sangatlah kurang bijak. Sejatinya seluruh ciptaan Allah bermanfaat bagi kehidupan, termasuk tingginya curah hujan. Manusialah yang kurang memaksimalkan akalnya untuk memikirkan bagaimana memanfaatkan curah hujan yang tinggi, sehingga seolah-olah tingginya curah hujan memudaratkan dan menyebabkan banjir. 

Allah melarang seorang muslim mengikuti pola pikir non muslim yang tidak beriman kepada Allah dan menuduh ciptaan Allah mengandung kebatilan/ kesalahan dan sia-sia belaka. 

Allah berfirman yang artinya, "Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dengan sia-sia. Itu anggapan orang-orang kafir, maka celakalah orang-orang yang kafir itu karena mereka akan masuk neraka." (QS Sad: 27).

Bencana banjir yang menimpa manusia, merusak rumah, jalan raya dan fasilitas umum, juga menyebabkan penyakit adalah karena ulah manusia sendiri. Karena pola hidup yang salah dengan membuang sampah sembarangan di sungai dan di pinggir jalan sehingga menyebabkan sungai penuh dengan sampah dan ketika hujan deras terjadi banjir. 

Penyebab banjir berikutnya adalah maraknya alih fungsi lahan. Lahan pertanian diubah menjadi perumahan dan pertambangan. Lahan rawa-rawa diubah menjadi perkebunan. Hutan diubah menjadi kawasan wisata, dan lain sebagainya, yang menyebabkan tanah resapan berkurang, banjir pun menerjang. 

Beratnya dampak banjir yang sudah terjadi bertahun-tahun, tak jua membuat pemerintah meninjau ulang kebijakan-kebijakan yang merusak lingkungan. Bahkan alih fungsi lahan masuk dalam program pembangunan.

Penerapan sistem ekonomi kapitalistik saat ini membuat pemerintah harus memberi peluang seluas-luasnya kepada investor untuk mengelola lahan melalui Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja. 

Seolah-olah pengelolaan oleh investor motifnya bisnis dan mengabaikan dampak yang ditimbulkannya  pada kehidupan manusia dan keseimbangan alam. Padahal tugas utama pemerintah adalah menjaga keberlangsungan hidup warga. Menjaga keamanannya dari musibah dan bencana alam, juga dari serangan wabah penyakit. Pemerintah juga bertanggung jawab untuk menjamin kesejahteraan hidup rakyatnya. 

Jika pembangunan diadakan atas nama keegoisan dan melalaikan tugas utamanya, maka segala bentuk musibah akan dihadirkan oleh Allah sebagai ujian dan peringatan agar manusia introspeksi dan berbenah diri. Karena semua nikmat Allah berupa harta, kesehatan, waktu, juga kekuasaan akan dimintai pertanggungjawaban kelak di akhirat. 

Pilihan bijak agar Allah memberi rahmat pada kehidupan dan dijauhkan dari musibah adalah dengan kembali mentaati syariat-Nya. Menghargai kesehatan dengan selalu hidup bersih dan membuang sampah pada tempatnya. Menghargai kekuasaan dengan memberi manfaat seluas-luasnya pada masyarakat yang menjadi tanggung jawabnya. Menghargai kepemilikan individu dan kepemilikan umum dengan memanfaatkannya sesuai dengan aturan syariat Islam, yakni mengelolanya dengan tepat dan memaksimalkan kemanfaatannya untuk umat. 

Dibutuhkan sistem yang kompeten untuk menunaikan tanggung jawab negara dengan baik dan benar. Sistem itu adalah sistem khil4f4h Islamiyyah warisan Rasulullah saw.. Yakni dengan menggunakan sistem Islam, tujuan penciptaan manusia sebagai khalifah (pemimpin) di bumi akan tertunaikan, jaminan baldatun thayyibatun wa robbun ghafur akan nyata adanya. Rakyat bahagia para pemimpin mendapat rida dan rahmat-Nya. 

Wallahu A'lam Bish Shawwab.
Via Opini
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

- Advertisment -
Pasang Iklan Murah
- Advertisment -
Pasang Iklan Murah

Featured Post

Rekening Terblokir? Islam Menjamin Hak Kepemilikan Harta

Tanah Ribath Media- Agustus 11, 2025 0
Rekening Terblokir? Islam Menjamin Hak Kepemilikan Harta
Oleh: Hesti Nur Laili, S.Psi (Sahabat Tanah Ribath Media) TanahRibathMedia.Com— Bayangkan jika suatu hari kita ingin menarik uang untuk kebutuhan m…

Most Popular

Brutalitas Zionis Semakin Menjadi, Saatnya Perjuangkan Khilafah sebagai Solusi

Brutalitas Zionis Semakin Menjadi, Saatnya Perjuangkan Khilafah sebagai Solusi

Agustus 07, 2025
Ratap dan Harap

Ratap dan Harap

Agustus 06, 2025
Potret Keruh 80 Tahun Indonesia Merdeka

Potret Keruh 80 Tahun Indonesia Merdeka

Agustus 07, 2025

Editor Post

Tak Habis Pikir

Tak Habis Pikir

Juni 11, 2023
Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Agustus 06, 2024
Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Juni 09, 2023

Popular Post

Brutalitas Zionis Semakin Menjadi, Saatnya Perjuangkan Khilafah sebagai Solusi

Brutalitas Zionis Semakin Menjadi, Saatnya Perjuangkan Khilafah sebagai Solusi

Agustus 07, 2025
Ratap dan Harap

Ratap dan Harap

Agustus 06, 2025
Potret Keruh 80 Tahun Indonesia Merdeka

Potret Keruh 80 Tahun Indonesia Merdeka

Agustus 07, 2025

Populart Categoris

Tanah Ribath Media

Tentang Kami

Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Contact us: contact@gmail.com

Follow Us

Copyright © 2023 Tanah Ribath Media All Right Reserved
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Advertisement
  • Contact Us