Telusuri
  • Pedoman Media
  • Disclaimer
  • Info Iklan
  • Form Pengaduan
Tanah Ribath Media
Pasang Iklan Murah
  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Lensa Daerah
    • Internasional
  • Afkar
    • Opini Tokoh
    • Opini Anda
    • Editorial
  • Remaja
    • Video
  • Sejarah
  • Analisa
    • Tsaqofah
    • Hukum
  • Featured
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Pendidikan Anak
    • Pendidikan Remaja
    • FiksiBaru
Tanah Ribath Media
Telusuri
Beranda Tsaqofah Menikmati Nasi Bungkus dalam Tong Sampah, Sanggupkah?
Tsaqofah

Menikmati Nasi Bungkus dalam Tong Sampah, Sanggupkah?

Tanah Ribath Media
Tanah Ribath Media
06 Jul, 2023 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Oleh: Sunaini, S.Pd.
(Aktivis Muslimah Kota Batam)

TanahRibathMedia.Com—Siapa yang tidak kenal dengan nasi Padang? Pastilah tidak asing lagi karena di setiap sudut pasar, di kafe, di mall, restoran, ruko, dan sebagainya, sudah tersedia rumah makan masakan padang. Harga yang terjangkau dan porsi "tambuah ciek, da". Menyatu di dalam satu bungkus itu terdiri dari nasi, lauk, kuah gulai, kuah asam pedas, sayur, dan cabe. Enak dan bikin kenyang. 

Saat dinikmati pada waktu makan siang, cukup lahap dan menambah tenaga untuk melanjutkan aktivitas berikutnya. Ditambah juga segelas teh obeng. Sungguh, nikmat Allah mana lagi yang engkau dustakan? 

Lalu, berbeda kejadiannya. Tatkala nasi bungkus masakan Padang ini kalau kita masukkan ke tong sampah. Di dalam tong sampah itu terdapat belatung, lalat, dikerumuni tikus. Meskipun nasi tadi masih belum terbuka bungkusnya, dipastikan tidak banyak yang mau mengambil apalagi untuk memakannya, pemulung sekalipun dia. Kecuali, orang yang sudah tidak sehat lagi akalnya.

Begitulah faktanya, sesuatu yang baik apabila masuk ke tempat yang kumuh, kotor, rusak, dan busuk. Maka, sesuatu yang baik itu akan tercemari dengan sendirinya. Hari ke hari pasti akan ada perubahan kepada keburukan. 

Begitulah yang terjadi untuk saat ini. Kita saat lahir sudah berada dalam sistem kehidupan sekularisme kapitalisme. Aturan ini diterapkan oleh negara sebagai payung kehidupan dalam bergaul, pendidikan, jual beli, kepemilikan lahan, pengurusan sumber daya alam, dan sebagainya. Negara menyatakan bahwa menganut agama masing-masing telah dijamin menjadi urusan individu. Akan tetapi, urusan mengurus tatanan kehidupan tidak boleh menggunakan aturan dalam agama. 

Ketika kita cermati, hal inilah yang disebut sekularisme. Artinya memisahkan aturan kehidupan dengan agama. Jelaslah ini sistem aturan yang rusak. Padahal kita meyakini bahwa Allah adalah penguasa langit dan bumi. Allah telah menetapkan seperangkat aturan dengan sifatnya Al-Mudabbir (Maha Mengatur) seisi langit dan bumi baik yang tampak maupun hal gaib. Hal ini menyadarkan kita, bahwa manusia yang tidak mau diatur oleh aturan Allah, itu berarti makhluk yang sombong dan angkuh. 

Tidak ada sistem terbaik kecuali sistem yang dibuat oleh Allah Ta'ala. Sebaik apapun penguasa atau pemimpin negeri, jikalau masih meyakini aturan demokrasi buatan manusia yang lebih layak mengatur manusia, maka dapat dipastikan tidak akan beres cara pengaturnya. Karena aturan itu sendiri berasal dari orang kafir yang dipropagandakannya untuk memecah belah umat Islam. Untuk melemahkan umat Islam.  

Oleh sebab itu, marilah diri kita merenung, kembalilah pada fitrah Islam. Menjadikan syariat Islam satu-satunya sistem terbaik untuk manusia, alam, dan kehidupan. 

Wallahu a’lam bisshawwab.
Via Tsaqofah
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

- Advertisment -
Pasang Iklan Murah
- Advertisment -
Pasang Iklan Murah

Featured Post

Kebangkitan Islam melalui Pesantren: Mengembalikan Identitas dan Peran Umat Islam

Tanah Ribath Media- Oktober 13, 2025 0
Kebangkitan Islam melalui Pesantren: Mengembalikan Identitas dan Peran Umat Islam
Oleh: Amanah Andriani, S.Pd (Aktivis Muslimah Dompu) TanahRibathMedia.Com— Menteri Agama Nasaruddin Umar menekankan pentingnya peran pesantren dala…

Most Popular

Kumpul Kebo Berujung Mutilasi, Buah Liberalisme Pergaulan

Kumpul Kebo Berujung Mutilasi, Buah Liberalisme Pergaulan

Oktober 13, 2025
Bolehkah Job Hugging?

Bolehkah Job Hugging?

Oktober 09, 2025
Solusi Dua Negara Tidak Dibutuhkan Rakyat Gaza

Solusi Dua Negara Tidak Dibutuhkan Rakyat Gaza

Oktober 09, 2025

Editor Post

Tak Habis Pikir

Tak Habis Pikir

Juni 11, 2023
Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Juni 09, 2023
Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Agustus 06, 2024

Popular Post

Kumpul Kebo Berujung Mutilasi, Buah Liberalisme Pergaulan

Kumpul Kebo Berujung Mutilasi, Buah Liberalisme Pergaulan

Oktober 13, 2025
Bolehkah Job Hugging?

Bolehkah Job Hugging?

Oktober 09, 2025
Solusi Dua Negara Tidak Dibutuhkan Rakyat Gaza

Solusi Dua Negara Tidak Dibutuhkan Rakyat Gaza

Oktober 09, 2025

Populart Categoris

Tanah Ribath Media

Tentang Kami

Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Contact us: contact@gmail.com

Follow Us

Copyright © 2023 Tanah Ribath Media All Right Reserved
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Advertisement
  • Contact Us