Telusuri
  • Pedoman Media
  • Disclaimer
  • Info Iklan
  • Form Pengaduan
Tanah Ribath Media
Pasang Iklan Murah
  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Lensa Daerah
    • Internasional
  • Afkar
    • Opini Tokoh
    • Opini Anda
    • Editorial
  • Remaja
    • Video
  • Sejarah
  • Analisa
    • Tsaqofah
    • Hukum
  • Featured
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Pendidikan Anak
    • Pendidikan Remaja
    • FiksiBaru
Tanah Ribath Media
Telusuri
Beranda Motivasi Generasi Tangguh Bukan Generasi Warisan
Motivasi

Generasi Tangguh Bukan Generasi Warisan

Tanah Ribath Media
Tanah Ribath Media
31 Jul, 2023 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Oleh: Meilina Tri Jayanti

TanahRibathMedia.Com—Bagi orang yang telah dewasa, membangun rumah tangga dan memiliki keluarga lumrah diidamkan. Dari seorang suami dan istri berharap generasi tangguh akan dilahirkan. Generasi yang tidak hanya meneruskan "kemiskinan" atau "kekayaan" orang tuanya. Kenapa demikian, karena di zaman kapitalis seperti sekarang ini, "kemiskinan" dan "kekayaan" ibarat lingkaran setan yang sulit diurai.

Gambaran generasi tangguh, adalah mereka yang setidaknya mampu memahami tujuan akhir hidupnya. Dari sini mereka akan menetapkan batasan perbuatannya agar dapat mencapai tujuan. Tentunya tujuan hidup bagi seorang muslim adalah mencapai rida Allah. Sebab, rida Allah-lah yang dapat menjadi sebab seseorang merasakan kenikmatan surga.

Bukan sebaliknya, seperti generasi yang banyak terlihat saat ini yang hanya berfokus pada kesenangan duniawi. Generasi alay, generasi pelangi, generasi lemah yang seringkali buntu ketika menghadapi masalah. Bahkan tak segan mereka menganiaya sesama atau menghilangkan nyawa. Kiranya tidaklah berlebihan jika saya menyebut gambaran generasi seperti itu merupakan generasi warisan dari "kemiskinan" atau "kekayaan" orang tua saat ini.

Sebenarnya kemiskinan atau kekayaan bukanlah sebab dari lemahnya generasi. Yang menjadi sebab utama lemahnya generasi muslim saat ini adalah minimnya pola asuh yang didasarkan pada pemahaman agama yang baik. Pada keluarga miskin misalnya, putra putri mereka dididik dengan mental marjinal. Tidak dilatih malu untuk menjadi peminta-minta. Yang lebih ironi lagi, tak jarang media memberitakan seorang pengemis yang kaya raya, memiliki harta bahkan bernilai milyaran rupiah. Apa yang bisa diharapkan dari keluarga seperti ini? 

Seharusnya kita tidak pernah lupa bagaimana Rasulullah mengajarkan seorang miskin untuk bisa menafkahi keluarga dari hasil keringatnya. Harga diri mereka tidak mudah terbeli atau tergadaikan. Terhormat dalam pandangan manusia dan mulia dalam pandangan Penciptanya. Dalam hadis riwayat Al-Bukhari, Rasulullah menggambarkan orang yang meminta-minta pada manusia, maka ia akan datang pada hari kiamat dengan tanpa sekerat daging di wajahnya. Na'udzubillah min dzalik. 

Di sisi lain, keluarga kaya memanjakan putra-putri mereka dengan keberlimpahan materi berupa uang dan fasilitas mewah. Tak ayal, generasi yang dihasilkan dari pola asuh semacam ini justru membawa petaka bagi diri dan keluarganya. Betapa banyak para pejabat yang tersandung kasus, bermula dari tindak kriminal yang diperbuat anak-anak mereka. Alih-alih mewariskan sikap kepemimpinan yang amanah dari kekuasaan yang dimiliki, mereka justru membentuk generasi bermental rapuh yang rusak dan merusak.

Mari sesaat kembalikan ingatan kita pada kisah teladan Umar bin Khattab dan putranya, Abdulah bin Umar. Ketika didapati sapi-sapi milik anaknya lebih gemuk dari pada sapi orang lain. Padahal sapi-sapi tersebut digembalakan di padang rumput yang sama. Muncul rasa kehati-hatian Umar yang saat itu menjabat sebagai Amirul Mukminin, khawatir kalau penanggung jawab padang rumput memprioritaskan sapi-sapi Abdullah bin Umar untuk senantiasa berada di tempat yang subur. Lantas dengan tegas Umar bin Khattab memerintahkan anaknya untuk menjual sapi-sapinya dan ia hanya boleh mengambil modalnya saja. Sedangkan keuntungannya ia kembalikan ke kas negara. Demikian seorang Umar bin Khattab menutup celah pemanfaatan jabatan oleh anaknya yang sungguh akan mendatangkan murka di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala. Sebuah teladan yang patut ditiru oleh umat saat ini.

Tak peduli Allah menguji kita dengan kemiskinan atau kekayaan, kedua kondisi tersebut sama-sama berpeluang menghadirkan anak-anak yang saleh/salihah, penyejuk pandangan orang tua di dunia sekaligus penyelamat orang tua dari siksa neraka. Tentu, tujuan itu akan tercapai dengan upaya sungguh-sungguh berbekal petunjuk Sang Pencipta Yang Maha Mengatur. 
Wallahu a'lam bisshawwab.
Via Motivasi
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

- Advertisment -
Pasang Iklan Murah
- Advertisment -
Pasang Iklan Murah

Featured Post

‘Patungan’ untuk Kas Daerah dari Warga: Sindiran Telak bagi Penguasa

Tanah Ribath Media- Oktober 22, 2025 0
‘Patungan’ untuk Kas Daerah dari Warga: Sindiran Telak bagi Penguasa
Oleh: Lia Ummu Thoriq (Aktivis Muslimah Peduli Generasi) TanahRibathMedia.Com— Warga dan aktivis melakukan aksi transfer uang ke rekening kas mili…

Most Popular

Masa Depan Hilang: Kapitalisme Perusak Generasi Muda

Masa Depan Hilang: Kapitalisme Perusak Generasi Muda

Oktober 20, 2025
Tragedi Ambruknya Pesantren, Bukti Lemahnya Tanggung jawab Negara terhadap Pendidikan

Tragedi Ambruknya Pesantren, Bukti Lemahnya Tanggung jawab Negara terhadap Pendidikan

Oktober 18, 2025
Untuk Anakku, Penjaga Kalam Allah

Untuk Anakku, Penjaga Kalam Allah

Oktober 18, 2025

Editor Post

Tak Habis Pikir

Tak Habis Pikir

Juni 11, 2023
Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Juni 09, 2023
Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Agustus 06, 2024

Popular Post

Masa Depan Hilang: Kapitalisme Perusak Generasi Muda

Masa Depan Hilang: Kapitalisme Perusak Generasi Muda

Oktober 20, 2025
Tragedi Ambruknya Pesantren, Bukti Lemahnya Tanggung jawab Negara terhadap Pendidikan

Tragedi Ambruknya Pesantren, Bukti Lemahnya Tanggung jawab Negara terhadap Pendidikan

Oktober 18, 2025
Untuk Anakku, Penjaga Kalam Allah

Untuk Anakku, Penjaga Kalam Allah

Oktober 18, 2025

Populart Categoris

Tanah Ribath Media

Tentang Kami

Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Contact us: contact@gmail.com

Follow Us

Copyright © 2023 Tanah Ribath Media All Right Reserved
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Advertisement
  • Contact Us