Telusuri
  • Pedoman Media
  • Disclaimer
  • Info Iklan
  • Form Pengaduan
Tanah Ribath Media
Pasang Iklan Murah
  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Lensa Daerah
    • Internasional
  • Afkar
    • Opini Tokoh
    • Opini Anda
    • Editorial
  • Remaja
    • Video
  • Sejarah
  • Analisa
    • Tsaqofah
    • Hukum
  • Featured
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Pendidikan Anak
    • Pendidikan Remaja
    • FiksiBaru
Tanah Ribath Media
Telusuri
Beranda Opini Kasus Bullying Kenapa Terus Berulang?
Opini

Kasus Bullying Kenapa Terus Berulang?

Tanah Ribath Media
Tanah Ribath Media
10 Mei, 2023 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Oleh: Umi Hanifah
(Aktivis Muslimah Jawa Timur)

TanahRibathMedia.Com—Kasus bullying terus berulang, yang lebih miris lagi pelaku kebanyakan anak muda bahkan usia SD. Masih lekat di ingatan perundungan anak SD yang memaksa teman mainnya berhubungan tidak senonoh dengan kucing, akibatnya sangat fatal korban depresi hingga tewas karena menanggung malu.

Perundungan atau bullying di Kebumen, Jawa Tengah viral di media sosial. Video berdurasi 1.07 menit itu memperlihatkan seorang anak berseragam warna putih bercelana putih mengenakan sepatu, merundung salah seorang anak mengenakan baju batik yang menggendong tas. Dalam video yang viral di medsos tersebut memperlihatkan sang anak melakukan kekerasan terhadap yang berbaju batik. (tvonenews.com, 5-5-2023)

Dan masih banyak lagi kasus serupa yang menyebabkan korban berakhir dengan meregang nyawa. Padahal mereka masih anak-anak yang dunianya seputar bermain, namun hari ini kita dihadapkan fakta bahwa mereka bisa bertindak kejam bahkan brutal di luar nalar. Mengapa kasus serupa terus berulang? Padahal pemerintah sudah membuat Kota Ramah Anak dan program pencegahan perundungan?

Ada beberapa hal kenapa perundungan atau bullying terus berulang:
Pertama, lemahnya peran orang tua. Hari ini banyak orang tua yang sibuk di luar rumah, ayah dan ibu sama-sama bekerja sehingga anak-anak terabaikan kasih sayangnya. Mereka tumbuh liar, susah dikendalikan, baik ucapan atau perilakunya karena terpengaruh lingkungan. Anak-anak tak mendapatkan figur teladan, hingga memilih teman di luar yang tak tentu arah.

Kedua, bebasnya konten kekerasan di sosial media sangat berpengaruh pada pribadi anak-anak. Tayangan anak-anak pun kerap kali menayangkan tindakan kekerasan. Setiap ada masalah, maka solusinya seperti yang dilihatnya dengan memukul, menendang, menampar, menginjak hingga hingga kekerasan lainnya dan berujung kematia. 

Ketiga, sistem hidup yang diterapkan adalah sekuralisme-liberalisme. Sistem yang menyingkirkan aturan agama menjadikan anak-anak bebas melakukan apa saja tanpa takut berdosa. Masyarakat pun tak peduli dengan polah mereka, akibatnya tumbuh kembangnya jauh dari harapan generasi kuat calon pemimpin masa depan.

Keempat, negara abai dalam menjalankan tugasnya melindungi keselamatan jiwa rakyatnya. Terbukti kasusnya terus berulang. Jika negara bertindak tegas dengan menghukum pelakunya maka tindakan serupa tak akan terulang. Sejatinya anak-anak usia SD sudah tahu mana yang benar dan salah, ketika terbukti melakukan kesalahan harus tetap ditindak. Hukuman harus memberikan efek jera agar pelaku tidak mengulangi perbuatannya lagi.

Dalam lslam, jika pelaku perundungan sudah baligh akan diberi sanksi tegas. Baligh adalah tanda ia sudah dewasa meskipun usianya masih SD, yaitu ketika mendapati mimpi basah. Perlakuan terhadap mereka sama dengan orang dewasa. Maka sanksi yang diberikan adalah qishash, pembalasan yang serupa dengan apa yang dilakukan.

Qishash terhadap pelaku penganiayaan terhadap orang lain dan jenis sanksinya sudah ditetapkan oleh syariat. Misal, memukul hingga merontokkan tiga gigi maka akan dibalas yang sama, mematahkan hidung sanksinya dibalas yang sama, membunuh maka akan diberi sanksi yang serupa pula.

Dengan tindakan tegas dari negara berupa qishash, siapapun akan berpikir ulang jika akan melakukan tindakan kekerasan, perundungan atau bullying. Selanjutnya jika sudah diterapkan sanksi di dunia, akan bisa menebus pedihnya azab di akhirat kelak.

Di samping itu, negara juga harus mendidik masyarakat untuk taat di manapun berada, dengan ketaatan maka tindakan kekerasan akan bisa dihentikan. Negara juga akan melarang tayangan kekerasan dan memberi sanksi tegas terhadap siapa saja yang membuat dan menyebarkan konten kekerasan. Sanksi bisa berupa denda, penjara, dan hukuman mati yang keputusannya diserahkan pada ijtihad pemimpin. 

Dengan demikian, perundungan tidak akan berulang jika yang diterapkan adalah sistem lslam dalam seluruh aspek kehidupan. Sebaliknya, bullying akan terus terjadi karena memakai sistem rusak dan merusak yaitu sekularisme-liberalisme. 

Wallahu a’lam.
Via Opini
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

- Advertisment -
Pasang Iklan Murah
- Advertisment -
Pasang Iklan Murah

Featured Post

Korupsi Makin Menjadi, Penerapan Islam Kaffah adalah Solusi Hakiki

Tanah Ribath Media- Juli 10, 2025 0
Korupsi Makin Menjadi, Penerapan Islam Kaffah adalah Solusi Hakiki
Oleh: Prayudisti S. P (Sahabat Tanah Ribath Media) TanahRibathMedia.Com— Kasus-kasus korupsi di Indonesia terus bermunculan dan semakin komple ks, …

Most Popular

‘Skill Spiritual’ dalam Salat, Menjanjikan Keuntungan Besar di Akhirat

‘Skill Spiritual’ dalam Salat, Menjanjikan Keuntungan Besar di Akhirat

Juli 05, 2025
Indonesiaku Sayang, Indonesiaku Malang

Indonesiaku Sayang, Indonesiaku Malang

Juli 05, 2025
Palestina dan Fajar Kebangkitan Umat

Palestina dan Fajar Kebangkitan Umat

Juli 09, 2025

Editor Post

Tak Habis Pikir

Tak Habis Pikir

Juni 11, 2023
Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Agustus 06, 2024
Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Juni 09, 2023

Popular Post

‘Skill Spiritual’ dalam Salat, Menjanjikan Keuntungan Besar di Akhirat

‘Skill Spiritual’ dalam Salat, Menjanjikan Keuntungan Besar di Akhirat

Juli 05, 2025
Indonesiaku Sayang, Indonesiaku Malang

Indonesiaku Sayang, Indonesiaku Malang

Juli 05, 2025
Palestina dan Fajar Kebangkitan Umat

Palestina dan Fajar Kebangkitan Umat

Juli 09, 2025

Populart Categoris

Tanah Ribath Media

Tentang Kami

Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Contact us: contact@gmail.com

Follow Us

Copyright © 2023 Tanah Ribath Media All Right Reserved
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Advertisement
  • Contact Us