SP
Sistem Gagal, Nyawa Melayang; Islam Jadi Jawaban
TanahRibathMedia.Com—Sebuah kabar duka datang dari Papua. Seorang ibu hamil bernama Irene Sokoy beserta bayi yang dikandungnya meninggal setelah beberapa rumah sakit di wilayah Kabupaten dan Kota Jayapura tidak dapat memberikan pelayanan kepada dirinya. Peristiwa tragis ini memicu keprihatinan luas. Pemerintah daerah melalui Gubernur Papua, Matius D. Fakhiri, menyampaikan permintaan maaf dan mengakui adanya kesalahan dalam tata kelola pelayanan kesehatan di daerah tersebut.
Kasus seperti ini sesungguhnya bukan hal baru. Penolakan rumah sakit terhadap pasien, termasuk ibu hamil yang membutuhkan penanganan mendesak, telah berulang kali terjadi di berbagai daerah. Kejadian-kejadian semacam ini menunjukkan adanya persoalan serius dalam sistem pelayanan kesehatan yang berjalan saat ini. Jika fasilitas kesehatan beroperasi dengan orientasi bisnis, maka kepentingan nyawa manusia bisa terpinggirkan oleh pertimbangan administratif dan biaya.
Dalam Islam, tanggung jawab pemimpin terhadap rakyat sangat ditekankan. Rasulullah saw. bersabda:
الْأَمِيرُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِه
“Pemimpin suatu kaum adalah pengurus mereka, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas urusan mereka.” (HR Bukhari)
Hadis ini menegaskan bahwa negara wajib memastikan kebutuhan dasar rakyat terpenuhi, termasuk layanan kesehatan yang mudah diakses, berkualitas, dan tidak membebani masyarakat dengan biaya atau prosedur yang menghalangi. Kegagalan menyediakan hak ini merupakan bentuk kedzoliman terhadap rakyat.
Sepanjang sejarah peradaban Islam, negara selalu berusaha menjamin pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan tidak dipungut biaya, karena kesehatan dipandang sebagai hak dasar setiap individu. Prinsip inilah yang seharusnya menjadi inspirasi dalam membangun sistem kesehatan yang manusiawi dan berpihak kepada rakyat.
Wallāhu a‘lam.
Nurcahmala
(Sahabat Tanah Ribath Media)
Via
SP
Posting Komentar