Telusuri
  • Pedoman Media
  • Disclaimer
  • Info Iklan
  • Form Pengaduan
Tanah Ribath Media
Pasang Iklan Murah
  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Lensa Daerah
    • Internasional
  • Afkar
    • Opini Tokoh
    • Opini Anda
    • Editorial
  • Remaja
    • Video
  • Sejarah
  • Analisa
    • Tsaqofah
    • Hukum
  • Featured
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Pendidikan Anak
    • Pendidikan Remaja
    • FiksiBaru
Tanah Ribath Media
Telusuri
Beranda OPINI Ibu Ideologis Pilar Pencetak Generasi Pelopor Perubahan
OPINI

Ibu Ideologis Pilar Pencetak Generasi Pelopor Perubahan

Tanah Ribath Media
Tanah Ribath Media
27 Des, 2025 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Oleh: Safiati Raharima, S.Pd 
(Aktivis Muslimah Dompu)

TanahRibathMedia.Com—Peran ideal seorang ibu dalam Islam tidak pernah dipahami sekadar urusan domestik saja, melainkan sebagai pilar peradaban yang menentukan arah kehidupan umat. Fakta hari ini menunjukkan terjadinya krisis generasi. Banyak anak saat ini tumbuh tanpa visi hidup sehingga mudah terombang-ambing arus materialisme takut pengakuan atau validasi dari manusia, tetapi lalai dalam takut kepada Allah Subhanahu wa ta'alaa.

Kondisi ini tidak lepas dari sistem yang menjauhkan ibu dari peran strategisnya sebagai pendidik utama generasi (ummu wa rabbatul bayt). Padahal, ibu adalah madrasah pertama yang menanamkan keberanian, tauhid, visi akhirat, dan syariat.

Dalam sejarah khilafah peran ini sangat nyata, seperti ibu Imam Syafi'i membesarkan Imam Syafi'i dalam keterbatasan ekonomi. Namun dengan visi keilmuan dan ketakwaan yang tinggi mampu mencetak seorang mujtahid besar. Ibu Imam Malik menyiapkan adab sebelum ilmu. Ibu Shalahuddin al-Ayyubi menanamkan kecintaan pada jihad dan pembebesan Al-Quds sejak kecil hingga ia tumbuh menjadi pemimpin yang menggetarkan Eropa Barat. 

Sungguh, mereka bukan hanya ibu biologis tapi ibu ideologis yang sadar bahwa anak-anak mereka adalah calon pemimpin umat. Kesadaran politik yang lahir dari Islam menjadikan ibu pada masa khilafah mampu memberi nyawa pada peran keibuan dengan cita-cita besar dalam memimpin dunia dengan Islam. Mereka mendidik anak-anak agar takut hanya kepada Allah. Berfikir visioner melampaui dunia dan siap memikul amanah besar. Sejarah ini menegaskan bahwa kebangkitan selalu berawal dari rahim para ibu yang sadar misi hidup dalam sistem Islam dan berjuang mencetak generasi penakluk yang menjadikan surga sebagai tujuan tertinggi.

Pada era Kapitalisme sekuler saat ini, umat Islam menghadapi serangan yang kompleks dari berbagai sisi, baik pemikiran, budaya, maupun ekonomi.

Pertama, serangan pemikiran dan budaya yang hadir dalam bentuk pemikiran yang tampak "moderat" dan inklusif, seperti kesetaraan gender, hak asasi manusia dan moderasi beragama. Ide-ide ini seolah positif, namun sejatinya membentuk pola pikir yang meniadakan peran dan tanggung jawab perempuan secara Islami. Ditambah lagi semakin merusak fondasi spiritual masyarakat. Lingkungan yang terbentuk pun menjadi rapuh, dimana nilai-nilai agama menjadi identitas kaum muslimin tersingkirkan secara perlahan.

Kedua, dunia digital menjadi medan baru serangan terhadap generasi muda. Media sosial, algoritma yang menyesatkan, dan konten hiburan yang bebas moral memengaruhi pola pikir, perilaku, dan gaya hidup anak-anak muda. Paparan terus menerus budaya asing di tengah pendidikan sekuler yang mereka tempuh di dunia nyata menjadikan generasi penerus sulit menjaga nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Ketiga, sistem ekonomi kapitalisme memperberat beban perempuan. Tekanan untuk berkontribusi secara finansial di luar rumah bersamaan dengan tuntutan domestik yang membuat perempuan menghadapi peran ganda yang melelahkan.

Sistem ini menempatkan perempuan sebagai pekerja sekaligus pengurun rumah tangga tanpa memberikan ruang untuk pengembangan ruhiyyah dan peran sosial di masyarakat. Oleh karena itu, serangan pemikiran, budaya, digital, dan ekonomi membentuk lingkungan yang menantang kaum muslimin terutama perempuan. Untuk itu butuh kesadaran, pendidikan dan penguatan nilai-nilai Islam menjadi kunci agar umat mampu menjaga identitas, peran dan kontribusinya terhadap masyarakat yang islami. 

Peran ibu tidak bisa dianggap remeh. Ibu memiliki tanggung jawab strategis dalam membentuk generasi berkualitas yang juga memiliki pemahaman ideologis. Maka dari itu, sudah seharusnya ibu memiliki profil sebagai berikut:

Pertama, ibu harus menetapkan visi pendidikan terhadap anak-anaknya sebagai 'abdullah, khalifah fil ardh dan khairu ummah. Artinya, setiap anak dididik menjadi hamba Allah yang taat, pemimpin yang mampu memakmurkan bumi dengan nilai-nilai Islam dan anggota masyarakat yang memberi manfaat bagi umat. Visi ini menjadi fondasi bagi seluruh proses pendidikan dan pembentukan karakter anak agar mereka tumbuh dengan kesadaran tinggi akan tanggung jawabnya di dunia dan akhirat.

Kedua, ibu harus menjadi teladan bagi anak-anaknya. Segala ucapan, sikap dan perilaku seorang ibu akan terekam kuat dalam kehidupan anak. Keteladanan ini meliputi kesabaran, kejujuran dan ketaatan kepada Allah, serta konsistensi dalam menjalankan ajaran Islam. 

Rasulullah saw. bersabda:

"Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seorang istri adalah pemimpin di rumahnya dan akan dimintai pertanggung jawaban atas kepemimpinannya" (HR.Bukhari dan Muslim).

Hadist ini menegaskan bahwa tanggung jawab seorang ibu dalam rumah tangga terutama dalam mendidik anak-anak memiliki konsekuensi besar di hadapan Allah.

Ketiga, peran ibu tidak cukup dengan mendidik anak secara individual, tetapi harus juga dibarengi dengan upaya mengubah sistem kapitalisme sekuler yang merusak. Sistem yang menekankan profit semata dan menindas kaum lemah terutama perempuan dan anak-anak. Harus diganti dengan sistem Islam yang menyejahterakan, adil dan membangun manusia seutuhnya. Ibu yang sadar akan hal ini, dapat menanamkan pemahaman Islam Kaffah sejak dini sehingga anak-anak tumbuh menjadi generasi visioner, tangguh dan penuh kesadaran ideologis. Melalui visi pendidikan yang jelas, keteladanan nyata, dan kesadaran sistemik, ibu akan mampu membentuk generasi yang tidak hanya sukses secara dunia tetapi juga diridhai Allah dan bermanfaat bagi umat karena perannya dalam membangun peradaban bersama generasi takwa.
Via OPINI
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

- Advertisment -
Pasang Iklan Murah
- Advertisment -
Pasang Iklan Murah

Featured Post

Digitalisasi, Potensi Generasi Menjadi Budak Korporasi Semakin Nyata

Tanah Ribath Media- Desember 27, 2025 0
Digitalisasi, Potensi Generasi Menjadi Budak Korporasi Semakin Nyata
Oleh: Ummu Rosyid (Sahabat Tanah Ribath Media) TanahRibathMedia.Com— Berbagai negara saat ini mulai melakukan pembatasan medsos untuk anak di bawah…

Most Popular

Generasi Muda Takut Nikah, Luka Ekonomi Kapitalisme

Generasi Muda Takut Nikah, Luka Ekonomi Kapitalisme

Desember 20, 2025
Era Digital: Medan Ujian dan Perjuangan Generasi Z

Era Digital: Medan Ujian dan Perjuangan Generasi Z

Desember 20, 2025
Kapitalisme Digital Media Perusak Mental Generasi Indonesia

Kapitalisme Digital Media Perusak Mental Generasi Indonesia

Desember 20, 2025

Editor Post

Tak Habis Pikir

Tak Habis Pikir

Juni 11, 2023
Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Juni 09, 2023
Terhubung tapi Terasing: Mengungkap Kesepian akibat Media Sosial di Era Kapitalisme Liberalisme

Terhubung tapi Terasing: Mengungkap Kesepian akibat Media Sosial di Era Kapitalisme Liberalisme

Oktober 02, 2025

Popular Post

Generasi Muda Takut Nikah, Luka Ekonomi Kapitalisme

Generasi Muda Takut Nikah, Luka Ekonomi Kapitalisme

Desember 20, 2025
Era Digital: Medan Ujian dan Perjuangan Generasi Z

Era Digital: Medan Ujian dan Perjuangan Generasi Z

Desember 20, 2025
Kapitalisme Digital Media Perusak Mental Generasi Indonesia

Kapitalisme Digital Media Perusak Mental Generasi Indonesia

Desember 20, 2025

Populart Categoris

Tanah Ribath Media

Tentang Kami

Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Contact us: contact@gmail.com

Follow Us

Copyright © 2023 Tanah Ribath Media All Right Reserved
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Advertisement
  • Contact Us