OPINI
Remaja: yang Muda yang Berkarya, Lindungi dari Malapetaka Narkoba
Oleh: Tri W
(Aktivis Muslimah)
TanahRibathMedia.Com—Miris, prihatin, sedih, gemas dan entah apa lagi kata yang bisa mewakili kondisi ini. Surabaya, wilayah dengan julukan kota Pahlawan, terdapat satu wilayah yang disebut sebagai kampung narkoba, tepatnya di jalan Kunti, wilayah kelurahan Sidotopo, kecamatan Semampir, kota Surabaya. Di wilayah ini ditemukan bukan hanya kelompok dewasa saja yang terdeteksi pengguna aktif narkoba. Namun juga sekelompok anak atau siswa SMP juga terbukti menjadi penggunanya. Juga ditemukan banyak sekali bandar narkoba di kawasan tersebut, mulai dari sekala kecil, menengah, hingga sekala besar. Ada yang dulu bapaknya bandar, setelah meninggal dunia, kini dilanjutkan anaknya yang menjadi bandar. Bahkan para bandar ini menyediakan tempat khusus bagi pelanggannya untuk mengonsumsi narkoba (Kompas.com, 16-11-2025).
Kepala BNNP (Badan Nasional Narkotika Provinsi) Jawa Timur, Brigjen Pol Budi Mulyanto, menyampaikan, ketika melakukan penggerebekan dikawasan jalan Kunti tersebut, beliau lalu melakukan tes urine di SMA dan SMP yang dekat dengan lokasi, dan hasilnya sungguh memprihatinkan. Dari 50 siswa yang disampling, ditemukan sebanyak 15 siswa SMP positif narkoba dan mereka merupakan pengguna aktif (Kompas.com, 16-11-2025).
Usia SMP, adalah usia yang masih sangat belia. Masa remaja yang seharusnya menjadi masa–masa indah untuk tumbuh dan berkembang. Masa untuk terus mengukir karya, memupuk kreatifitas dan berkontribusi positif untuk lingkungan. Kalau kemudian sudah terpapar narkoba, apa yang bisa mereka lakukan? Masa depan mereka hancur. Pemakaian narkoba akan menyebabkan efek negatif yang parah pada kesehatan fisik, mental dan kehidupan sosial penggunananya dan bahkan dapat menyebabkan kematian pada kasus akibat over dosis.
Kampung narkoba, remaja SMA, SMP terpapar narkoba, profesi bandar narkoba yang diwariskan, dan lain-lain hal yang menyedihkan tersebut bisa terjadi, bukanlah tanpa sebab. Bukan juga kejadian yang kebetulan atau kondisi yang diinginkan. Banyak faktor yang saling berkelindan yang akhirnya mengantarkan pada kondisi demikian. Faktor internal, diantaranya keingintahuan remaja untuk mencoba hal-hal baru, keinginan untuk bersenang-senang, konsep diri yang negatif dan kurang percaya diri, kesehatan mental yang terganggu serta lemahnya kontrol diri (iman) yang dibarengi dengan kesalahan memilih teman, keluarga yang kurang harmonis, masyarakat yang tidak peduli dengan lingkungan sekitar, kemiskinan, globalisai tehnologi yang bukan mengantarkan pada hal-hal yang posifif, tapi justru mendukung dalam hal kemudahan beredarnya narkoba.
Semua faktor-faktor penyebab tersebut di atas, bukanlah faktor yang berdiri sendiri. Dia bersifat sistemik, dimana hal ini terjadi karena sistem yang digunakan saat ini untuk mengatur kehidupan bukanlah sistem yang sohih, yakni sistem kapitalis sekuler, yang memisahkan agam dari kehidupan dan menjadikan manfaat (materi) sebagai asasnya. Asal yang bisa menguntungkan secara materi, maka dia akan dipertahankan. Peredaran narkoba yang merajalela seperti tidak tersentuh aparat, dan pengawasan masyarakat yang lemah, menyebabkan remaja yang kehilangan nilai keimanan dan kebahagiaan hakiki akan sangat mudah terjebak didalamnya.
Hal tersebut tidak bisa dibiarkan begitu saja. Sebuah bangunan ketika pemiliknya tidak memperhatikan/mengabaikannya, maka bangunan itu akan hancur. Begitu juga dengan peradaban, ketika penopang peradabannya, yakni remaja, generasi penerusnya dibiarkan rusak dengan narkoba, maka tunggu saja kehancurannya
Dalam Islam, pilar/penopang tegaknya sebuah peradaban itu ada 3, yakni individu yang bertaqwa, masyarakat yang peduli dengan amar ma’ruf nahi mungkar dan negara yang dengan kekuasaanya membuat aturan-aturan akan menjaga dan melindungi masyarakatnya.
Dari sisi individu, penguatan keimanan individu dan pembentukan kebahagiaan keluarga yang hakiki sangatlah diperlukan. Dari sisi masyarakat, dukungan masyarakat yang baik, yakni masyarakat yang peduli dengan lingkungannya yang selalu ber amar ma’ruf nahi mungkar, yakni menyeru kepada kebaikan dan mencegah terhadap keburukan, maka akan tercipta suasana lingkungan yang kondusif dan nyaman. Masyarakat akan selalu saling mengingatkan, saling menasehati dan selalu peduli dengan sekitarnya.
Yang lebih utama lagi disini adalah peran negara. Negara adalah sebuah entitas yang memiliki kekuasaan dan otoritas yang sah untuk mengendalikan berjalannya kehidupan bermasyarakat. Negara yang akan menerapkan hukum-hukum dimasyarakat baik aspek ibadah, muamalah, kriminalitas dan peradilan. Negara pula yang bertanggung jawab atas perlindungan dan kesejahteraan warganya, memelihara agamanya, mengatur urusan masyarakat, menjaga keamanan dan memastikan distribusi kekayaan dan kesejahteraan sosial yang adil bagi rakyatnya. Kemudian, negara pula yang harus mengelola urusan publik yakni mengelola dana publik dan sumber daya alam untuk kemaslahatan dan kepentingan rakyat. Dia mempunyai otoritas untuk membuat kebijakan yang bisa mengikat semua warga negara serta menguasai peradilan untuk bisa menegakkan keadilan ditengah-tengah konflik masyarakatnya.
Dengan otoritas dan kekuasaan yang seperti tersebut diatas, maka negara bisa menjaga keimanan warganya, khususnya dalam kasus remaja yang terjebak narkona ini, negara akan menjaga remajanya untuk selalu terikat dengan aturan-aturan Allah, dengan menguatkan aqidah Islam di tingkat Pendidikan dasar. Negara menjamin setiap warga negaranya sejahtera, sehingga secara ekonomi, tidak akan kekurangan yang bisa menyeret warganya terjerumus kedalam transaksi jual beli narkoba. Dengan kekuasaan hukum dan peradilan yang dia miliki, negara bisa memberikan hukuman yang menjerakan ketika ada yang masih berani melakukan transaksi narkoba atau menggunakan obat terlarang ini.
Dengan demikian, maka warga negara, khususnya dalam hal ini remaja akan terlindungi dari kerusakan karena narkoba. Mereka akan mampu menempati posisinya sebagai generasi yang potensial, penerus estafet kepemimpinan bangsa. Menjadi remaja yang muda yang berkarya, yang hanya ridho Allah menjadi satu- satunya tujuan hidupnya, pembawa peradaban mulia terhidar dari kerusakan akibat narkoba.
Via
OPINI
Posting Komentar