Puisi
Tentang Hati yang Belajar Tunduk
Oleh: Rianti Budi Anggara
TanahRibathMedia.Com—Bukankah sudah Allah janjikan,
bahagia datang setelah cobaan?
Bukankah setiap luka yang kini ditinggalkan,
Ia adalah jalan menuju ketenangan?
Bukankah Allah mencipta makhluk berpasangan,
agar tiada sepi yang berkepanjangan?
Bahwa setiap rindu dan pertemuan, telah tertulis dalam ketetapan.
Lantas bagian mana yang membuat resah batin
Bukankah Allah telah menetapkan takdir,
sebelum langkah ini berakhir?
Setiap air mata yang jatuh mengalir, pun telah ditakar dalam kasih yang lahir.
Setiap kehilangan yang kau tafsir getir, hakikatnya jalan imanmu kian lahir.
Sebab di balik getir yang sulit kau tafsir, ada rahmat yang tak berakhir.
Bukankah Dia yang membolak-balikkan hati,
mengubah gelisah jadi tenang di pagi hari?
Mengganti resah dengan sabar sejati,
dan kehilangan dengan cinta Ilahi.
Bukankah Dia pula yang memberi napas saat ini,
Tanda kasih-Nya tak pernah pergi,
membawa harapan masih ingin berdiri di sini
Namun diri, mengapa masih cemas dan gelisah?
Mengapa takut pada takdir yang sah?
Padahal tugasmu hanya pasrah,
sebab di balik resah ada kasih Allah.
Ingatlah…
bahwa dunia hanyalah persinggahan,
bukan tempat menetap, bukan pula tujuan.
Yang datang pasti pergi, yang ada akan hilang,
namun Allah kekal, tak pernah berjarak, tak pernah berbilang.
Jawaban jelas tersurat,
bahwa setiap jiwa diuji untuk taat.
Bahwa qadha dan qadar bukanlah ancaman,
melainkan bukti kasih dalam ujian.
Tundukkan hati-hti congkak, rendahkan diri di hadapan illahi,
serahkan semua pada Ilahi robbi.
Sebab iman bukan tanpa ujian,
sabar adalah jalan kedamaian.
Berpasrahlah dalam doa yang panjang, Allah tak pernah sirna.
Dia mendengar meski tanpa suara berbalas ada tiada,
Dia menjawab lewat cara tak disangka.
Dan di saat dunia terasa sesak di dada,
ingatlah sabda yang menenangkan jiwa
“Tidaklah Allah membebani seseorang, melainkan sesuai kemampuannya.”
Maka tenanglah, wahai jiwa jiwa yang lelah,
karena semua yang pergi bukan musibah.
Itu cara Allah mengarahkan langkah,
agar kembali pulang ke cinta-Nya yang paling indah.
Via
Puisi
Posting Komentar