Telusuri
  • Pedoman Media
  • Disclaimer
  • Info Iklan
  • Form Pengaduan
Tanah Ribath Media
Pasang Iklan Murah
  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Lensa Daerah
    • Internasional
  • Afkar
    • Opini Tokoh
    • Opini Anda
    • Editorial
  • Remaja
    • Video
  • Sejarah
  • Analisa
    • Tsaqofah
    • Hukum
  • Featured
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Pendidikan Anak
    • Pendidikan Remaja
    • FiksiBaru
Tanah Ribath Media
Telusuri
Beranda Opini Rakyat Bukan Tumbal Keserakahan Aparat
Opini

Rakyat Bukan Tumbal Keserakahan Aparat

Tanah Ribath Media
Tanah Ribath Media
30 Sep, 2025 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Oleh: Naila Ahmad Farah Adiba 
(Siswi MAN 1 Kota Batam)

TanahRibathMedia.Com—Tahun ini, seremonial perayaan hari kemerdekaan seolah ternodai. Bulan Agustus yang biasanya penuh euforia, kini malah gelap tanpa cahaya. Negeri ini diselimuti oleh kabar duka akibat perginya para pemuda yang menjadi korban demo beberapa pekan yang lalu. 

Sebenarnya jika kita telisik, demo ini bukanlah kali pertama terjadi. Sudah banyak berita dan sejarah yang mencatat bahwa demo ini adalah yang kesekian kali. Jika kita telusuri bersama, sejatinya demo yang diadakan oleh rakyat itu bukan hanya sekadar unjuk rasa, ia adalah salah satu upaya agar suara rakyat dapat didengar oleh para penguasa. 

Namun mirisnya, ternyata aksi yang seharusnya berjalan dengan baik malah berakhir ricuh dan mengakibatkan banyak korban jiwa. Tak hanya mendapatkan luka-luka, di antara mereka bahkan ada yang sampai meregang nyawa. 

Salah satunya adalah bang Affan Kurniawan. Seorang driver ojek online yang dilindas oleh Kendaraan Taktis (Rantis) Brimob saat hendak mengantarkan pesanan. Tak hanya bang Affan, ada bang Rheza Shendy Pratama, seorang mahasiswa Universitas AMIKOM Yogyakarta yang juga tewas oleh tangan aparat negara. 

Seolah tak cukup dengan korban yang ada, bermunculan korban-korban lainnya dari berbagai wilayah di Indonesia. Ada Andika Lutfi Falah yang berusia 16 tahun, seorang pelajar yang mengalami pemukulan di kepala ketika demo di DPR. 

Pak Rusdamdiansyah, seorang ojol di Makassar, juga tewas. Bang Iko Juliant, mahasiswa di Unnes, Semarang hingga Bapak Sumari, tukang becak di Solo yang tewas karena sesak napas yang diduga tertembak gas air mata. Selain beberapa nama di atas, ada banyak nama yang juga tewas. Jika tidak tewas, mereka menghilang dan belum ditemukan hingga saat ini. 

Kemerdekaan Semu

Kemerdekaan yang katanya sudah 80 tahun berjalan, nyatanya sulit diterima oleh akal pikiran. Bayangkan, negara merdeka mana yang mengorbankan rakyatnya untuk tumbal keserakahan mereka? Negara merdeka mana yang menjadikan rakyat hanya sekadar komoditas yang bisa diperjualbelikan? 

Namun, di sistem saat ini semua itu seolah hal lumrah yang terus dinormalisasikan. Sekularisasi terhadap setiap individu menjadikan mereka memisahkan antara agama dengan kehidupan. Sehingga mereka tidak perlu berpikir dua kali untuk melakukan kejahatan. Termasuk menjadikan rakyat sebagai tumbal keserakahan mereka. 

Padahal, seorang pemimpin adalah ibarat perisai yang melindungi. Ia juga ibarat penggembala yang harus mempertanggungjawabkan segala perbuatannya. Ibarat penggembala, ia harus memastikan apa yang ia urus sejahtera dan tidak tersiksa. 

Namun kenyataan yang terjadi saat ini adalah sebaliknya. Pemimpin tidak memikirkan kesejahteraan rakyatnya. Wajar saja, ketika asas yang digunakan adalah asas manfaat, maka apapun akan ditempuh meskipun melalui jalan yang Allah murkai. 

Islam Menyejahterakan Rakyat

Berbeda dengan sistem saat ini. Islam senantiasa memberikan pelayanan terbaik untuk seluruh rakyatnya. Sebab, asas perbuatan mereka adalah rida-Nya Allah Swt. Maka, dalam memerintah pun mereka akan senantiasa memperhitungkan apakah Allah rida dengan mereka atau Allah murka. 

Ketika kita melihat sistem saat ini begitu menyengsarakan rakyat, tidakkah kita ingin kembali kepada suatu sistem yang menyejahterakan rakyatnya? Sebuah sistem yang menjadikan syariat Islam sebagai landasan dalam seluruh aspek kehidupan. 

Sebab, tanpa sistem Islam mustahil kesejahteraan rakyat dapat terwujudkan. Karena mereka yang sudah terperdaya oleh kenikmatan semu dunia hanya takluk pada asas manfaat bukan menyejahterakan rakyat. 

Wallahu a'lam bish showwab.
Via Opini
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

- Advertisment -
Pasang Iklan Murah
- Advertisment -
Pasang Iklan Murah

Featured Post

Kebangkitan Islam melalui Pesantren: Mengembalikan Identitas dan Peran Umat Islam

Tanah Ribath Media- Oktober 13, 2025 0
Kebangkitan Islam melalui Pesantren: Mengembalikan Identitas dan Peran Umat Islam
Oleh: Amanah Andriani, S.Pd (Aktivis Muslimah Dompu) TanahRibathMedia.Com— Menteri Agama Nasaruddin Umar menekankan pentingnya peran pesantren dala…

Most Popular

Kumpul Kebo Berujung Mutilasi, Buah Liberalisme Pergaulan

Kumpul Kebo Berujung Mutilasi, Buah Liberalisme Pergaulan

Oktober 13, 2025
Bolehkah Job Hugging?

Bolehkah Job Hugging?

Oktober 09, 2025
Solusi Dua Negara Tidak Dibutuhkan Rakyat Gaza

Solusi Dua Negara Tidak Dibutuhkan Rakyat Gaza

Oktober 09, 2025

Editor Post

Tak Habis Pikir

Tak Habis Pikir

Juni 11, 2023
Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Juni 09, 2023
Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Anak Terjerat Prostitusi Online, Dimana Perlindungan Negara?

Agustus 06, 2024

Popular Post

Kumpul Kebo Berujung Mutilasi, Buah Liberalisme Pergaulan

Kumpul Kebo Berujung Mutilasi, Buah Liberalisme Pergaulan

Oktober 13, 2025
Bolehkah Job Hugging?

Bolehkah Job Hugging?

Oktober 09, 2025
Solusi Dua Negara Tidak Dibutuhkan Rakyat Gaza

Solusi Dua Negara Tidak Dibutuhkan Rakyat Gaza

Oktober 09, 2025

Populart Categoris

Tanah Ribath Media

Tentang Kami

Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Contact us: contact@gmail.com

Follow Us

Copyright © 2023 Tanah Ribath Media All Right Reserved
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Advertisement
  • Contact Us