Telusuri
  • Pedoman Media
  • Disclaimer
  • Info Iklan
  • Form Pengaduan
Tanah Ribath Media
Pasang Iklan Murah
  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Lensa Daerah
    • Internasional
  • Afkar
    • Opini Tokoh
    • Opini Anda
    • Editorial
  • Remaja
    • Video
  • Sejarah
  • Analisa
    • Tsaqofah
    • Hukum
  • Featured
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Pendidikan Anak
    • Pendidikan Remaja
    • FiksiBaru
Tanah Ribath Media
Telusuri
Beranda Opini Keracunan MBG Lagi, Mau Bergizi Malah Berujung Tragedi
Opini

Keracunan MBG Lagi, Mau Bergizi Malah Berujung Tragedi

Tanah Ribath Media
Tanah Ribath Media
11 Sep, 2025 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Oleh: Astuti Rahayu Putri
(Pegiat Literasi Islam)

TanahRibathMedia.Com—Bermula dengan janji-janji manis. Namun nyatanya berujung miris. Begitulah nasib program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang belum sampai setahun terlaksana. Alih-alih menurunkan stunting dan meningkatkan gizi anak. Program MBG justru mencatat lebih dari 4.000 kasus keracunan makanan hanya dalam 8 bulan pertama pelaksanaan (kompas.com, 04-09-2025).

Sungguh memilukan. Ketika siswa bisa mengkonsumsi makanan bergizi menjadi harapan. Namun, justru yang terjadi malah tragedi keracunan. Orang tua mana yang tak trauma? Melihat anaknya kesakitan setelah mengkonsumsi makanan yang katanya bergizi.
Maka keracunan secara berulang ini tak bisa dianggap sepele. Karena dampaknya sungguh sangat berbahaya. Sehingga perlu berbenah hingga ke akar masalahnya agar tak terulang kembali. Lalu apa sebenarnya yang menjadi akar masalahnya? Agar dapat memberikan solusi yang tepat sasaran.

Butuh Keseriusan

Memang program MBG yang merupakan janji kampanye Presiden sudah terealisasi. Akan tetapi jangan hanya demi merealisasikan janji, pelaksanaannya jadi tak dipersiapkan dengan matang. Justru ini malah beresiko dan dapat membahayakan kesehatan siswa.

Betul saja, terjadinya keracunan secara berulang menjadi bukti adanya ketidakseriusan negara dalam menjalankan program MBG. Ini bukan soal angka saja. Walaupun jumlah korban keracunan hanya sekian persen, tapi ini tak bisa dianggap biasa. Karena ketika ini dianggap kejadian yang biasa, maka program ini akan minim pembenahan dan rentan terjadi kelalaian yang sangat membahayakan nyawa siswa.

Selain itu, program MBG sebenarnya belum menyentuh akar masalah buruknya gizi anak-anak dan ibu hamil. Apalagi untuk mencegah stunting. Sebab MBG hanya terlaksana di sekolah dan itu pun hanya saat makan siang. Bagaimana dengan gizi anak di rumah? Jika kondisi keluarganya di rumah jauh dari kata sejahtera, boro-boro mau makan bergizi. Bisa makan tiga kali sehari saja sudah sangat bersyukur.

Maka, permasalahan gizi anak bukan hanya sekedar dengan pemberian makan gratis kemudian tuntas. Permasalahan ini merupakan permasalahan yang sudah sistemik imbas dari penerapan sistem kapitalisme. Kapitalisme telah membuka jurang kesenjangan sosial semakin menganga. Bagaimana tidak, kepentingan rakyat jadi terpinggirkan demi mengedepankan kepentingan para elit. Sehingga sangat mempengaruhi bagaimana kebijakan saat ini yang diberlakukan. Tak heran jika rakyat makin tersiksa, sedangkan penguasa malah makin kaya raya. Melihat bahwa akar masalah ini bermuara dari sistem, maka solusinya juga perlu menyentuh sampai pada sistem juga. Bagaimana caranya?

Islam, Serius Menyejahterakan

Bukan hal yang mustahil adanya suatu sistem yang dapat berpihak pada rakyat. Sebab sistem Islam pernah membuktikannya. Saat sistem Islam diterapkan di tengah-tengah kehidupan, lahirlah para pemimpin (Khalifah) yang begitu mementingkan kepentingan rakyat. Salah satunya adalah Khalifah Umar bin Abdul Aziz.

Di bawah kepemimpinannya, semua rakyat merasakan kesejahteraan secara merata. Sampai-sampai tidak ada seorang pun yang masuk dalam kategori miskin untuk diberikan subsidi atau zakat. Begitulah istimewanya kebijakan ekonomi yang berlandaskan pada syariat Islam. Berhasil menuntaskan kemiskinan dan memberikan kesejahteraan kepada seluruh rakyatnya.

Selain itu, dalam Islam pemimpin memiliki fungsi sebagai rain (pengurus/penggembala) sekaligus junnah (pelindung) bagi umat. Sehingga Khalifah akan bersungguh-sungguh melaksanakan kedua fungsi tersebut karena kelak akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah Swt.

“Imam (Khalifah) adalah raa’in (pengurus rakyat) dan ia bertanggung jawab atas pengurusan rakyatnya.” (HR al-Bukhari).

Melalui kesungguhan Khalifah menjamin kesejahteraan rakyat serta dukungan edukasi yang baik tentang gizi. Maka masalah gizi akan terselesaikan dan kasus stunting dapat dicegah. Bahkan bukan hanya permasalahan gizi saja yang tuntas, permasalahan kehidupan lainnya juga akan terpecahkan. Asalkan mau mengikuti apa-apa yang Allah perintahkan dan menjauhi segala larangan-Nya. Seperti yang tertera dalam Al-Qur'an:

ثُمَّ جَعَلْنٰكَ عَلٰى شَرِيْعَةٍ مِّنَ الْاَمْرِ فَاتَّبِعْهَا وَلَا تَتَّبِعْ اَهْوَاۤءَ الَّذِيْنَ لَا يَعْلَمُوْنَ

"Kemudian Kami jadikan engkau (Muhammad) mengikuti syariat (peraturan) dari agama itu, maka ikutilah (syariat itu) dan janganlah engkau ikuti keinginan orang-orang yang tidak mengetahui" (QS Al- Jasiyah ayat 18).

Wallahu a'lam bishawab.
Via Opini
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

- Advertisment -
Pasang Iklan Murah
- Advertisment -
Pasang Iklan Murah

Featured Post

Bencana Sumatra, Bukti Bahaya Bencana Perusakan Alam dalam Sistem Kapitalisme

Tanah Ribath Media- Desember 20, 2025 0
Bencana Sumatra, Bukti Bahaya Bencana Perusakan Alam dalam Sistem Kapitalisme
Oleh: Irna Ummu Hanin   (Aktivis Muslimah Dompu) TanahRibathMedia.Com— Jumlah korban meninggal akibat banjir dan longsor di wilayah Sumatera hingga…

Most Popular

Dampak Kapitalisme Digital terhadap Krisis Mental Generasi Muda

Dampak Kapitalisme Digital terhadap Krisis Mental Generasi Muda

Desember 19, 2025
Generasi Muda Takut Nikah, Luka Ekonomi Kapitalisme

Generasi Muda Takut Nikah, Luka Ekonomi Kapitalisme

Desember 20, 2025
Era Digital: Medan Ujian dan Perjuangan Generasi Z

Era Digital: Medan Ujian dan Perjuangan Generasi Z

Desember 20, 2025

Editor Post

Tak Habis Pikir

Tak Habis Pikir

Juni 11, 2023
Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Untuk Engkau yang Merindu Bahagia

Juni 09, 2023
Terhubung tapi Terasing: Mengungkap Kesepian akibat Media Sosial di Era Kapitalisme Liberalisme

Terhubung tapi Terasing: Mengungkap Kesepian akibat Media Sosial di Era Kapitalisme Liberalisme

Oktober 02, 2025

Popular Post

Dampak Kapitalisme Digital terhadap Krisis Mental Generasi Muda

Dampak Kapitalisme Digital terhadap Krisis Mental Generasi Muda

Desember 19, 2025
Generasi Muda Takut Nikah, Luka Ekonomi Kapitalisme

Generasi Muda Takut Nikah, Luka Ekonomi Kapitalisme

Desember 20, 2025
Era Digital: Medan Ujian dan Perjuangan Generasi Z

Era Digital: Medan Ujian dan Perjuangan Generasi Z

Desember 20, 2025

Populart Categoris

Tanah Ribath Media

Tentang Kami

Menebar opini Islam di tengah-tengah umat yang terkungkung sistem kehidupan sekuler.

Contact us: contact@gmail.com

Follow Us

Copyright © 2023 Tanah Ribath Media All Right Reserved
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Advertisement
  • Contact Us