Opini
Ironi 80 Tahun Kemerdekaan, Indonesia Masih Terjajah
Oleh: Salma Lisania
(Sahabat Tanah Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—17 Agustus 2025 adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh seluruh rakyat Indonesia, karena tepat 80 tahun Indonesia Merdeka. Kebahagiaan yang dirayakan seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Di mana setiap daerah merayakan dengan cara masing-masing, selain mengibarkan bendera merah putih, rakyat juga memasang berbagai pernak pernik untuk menghias tempat mereka. Berbagai macam perlombaan digelar untuk anak-anak, remaja, dan dewasa seperti lomba kostum tema kemerdekaan, makan kerupuk, tarik tambang, dan lain-lain.
80 tahun kemerdekaan tetapi negara tercinta ini masih tetap terjajah, berbagai masalah kehidupan dihadapi oleh rakyat Indonesia. Di bidang ekonomi, terjadi PHK besar-besaran terhadap pekerja diberbagai sektor, seperti industri teknologi, industri tekstil, serta sektor lainnya.
Dilansir dalam metrotvnews.com (08-08-2025) bahwa terdapat lebih dari sembilan ratus ribu pekerja yang terkena PHK di 14 sektor usaha berdasarkan data Survei Angakatan Kerja Nasional (Sakernas) Badan Pusat Statistik (BPS). Sementara secara nasional sudah ada hampir 1 juta pekerja terkena PHK dimana industri tekstil paling banyak.
Di samping permasalaha PHK, masyarakat menengah terancam turun kelas. Banyak masyarakat mulai menggunakan tabungan mereka untuk membiaya kebutuhan sehari-hari. Hal ini bisa dilihat dari penurunan simpanan nasabah perorangan di perbankan pada triwula I-2025 berdasarkan catatan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI). Penggunaan tabungan yang di alokasikan untuk memenuhi kebutuhan hidup diakibatkan karena penghasilan masyarakat stagnan atau bahkan turun. Sedangkan pengeluaran makin besar karena harga-harga terus naik dan banyak pungutan dari negara (cnbcindonesia.com, 08-08-2025).
Indonesia Masih Terjajah
Walaupun Indonesia dikatakan telah merdeka sejak 80 tahun yang lalu, tetapi nyatanya Indonesia masihlah terjajah. Kemerdekaan seharusnya terlihat dari tingkat kesejahteraan masyarakat, yaitu terpenuhinya setiap kebutuhan hidup masyarakat. Ketika masyarakat masih kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, ini menunjukkan bahwa Indonesia belum merdeka. Kondisi ini diakibatkan oleh penerapan sistem sekuler kapitalisme yang tidak akan pernah berpihak pada kesejahteraan rakyat, tetapi malah melayani kepentingan para pengusahan dan penguasa.
Sistem kehidupan sekuler membuat manusia memisahkan agama dari kehidupan. Mereka hanya mengenal standar kepuasan semata tanpa dibatasi oleh syariat untuk mengatur hidup mereka. Maka lahir sistem kapitalisme yang menjadikan kehidupan manusia berorientasi pada materi. Sistem ini melegalkan kebebasan kepemilikan yang akhirnya membuat para pemilik modal atau orang kaya bisa menguasai apapun termasuk menguasai harta milik rakyat. Faktanya semua sumber daya alam di Indonesia dikelola oleh asing, bahkan kekuasan kapitalis mampu mengintervensi negara. Akhinya penguasa tunduk untuk melayani kepentingan para kapitalis bukan kepentingan rakyat. Alhasil para kapitalis semakin kaya, sedangkat rakyat miskin semakin miskin.
Hanya Islam Pemberi Solusi Tuntas
Penjajahan ini tentunya harus dihapuskan, maka perubahan besar-besaran harus dilakukan. Perubahan ini harus mengarah pada perubahan yang benar yaitu dengan mengembalikan kehidupan manusia agar sesuai dengan tata aturan Sang Pencipta yaitu Allah Swt. Islam sebagai agama yang sempurna yang diturunkan oleh Allah Swt. untuk manusia mewajibkan penganutnya untuk menjalankan syariat Islam dengan Kaffah. Penerapan Islam Kaffah ini hanya bisa diwujudkan dengan tegaknya negara Islam yaitu Daulah Khil4f4h. Khil4f4h memiliki kewajiban dalam memberikan jaminan kesejahteraan bagi rakyatnya. Dorongan untuk mensejahterakan rakyat ini muncul dari kesadaran wajibnya menjalankan perintah syariat bukan sekedar tupoksi sebuah negara.
Rasulullah saw bersabda, “Pemimpin (kepala negara) adalah pengurus rakyat dan ia bertanggung jawab atas rakyat yang ia urus.” (HR. Al-Bukhari)
Jaminan kesejahteraan adalah kewajiban yang harus ditunaikan negara karena hal itu hak bagi rakyat. Jadi dorongan penguasa negara khiladah atau khalifah untuk menciptakan kesejahteraan adalah untuk menjalankan perintah syariat bukan sekedar tupoksi sebuah negara.
Rasulullah saw bersabda, “Pemimpin (kepala negara) adalah pengurus rakyat dan ia bertanggung jawab atas rakyat yang ia urus.” (HR. Al-Bukhari)
Adapun mekanisme khilafah dalam menyejahterakan rakyat dilakukan dengan beberapa hal. Di antaranya Khil4f4h mengelola kepemilikan umum secara mandiri tanpa intervensi dari pihak swasta atau para kapital. Syariat menetapkan kepemilikan umum adalah milik rakyat.
Rasulullah saw. bersabda, “Kaum muslim berserikat dalam tiga perkara yaitu padang rumput, air, dan api.” (HR. Abu Dawud dan Ahmad).
Hasil pengelolaan kepemilikan umum ini akan didistribusikan untuk rakyat secara langsung dalam bentuk subsidi atau tidak langsung berupa jaminan kesehatan, kesehatan, pendidikan, dan layanan publik lainnya yang didapat secara gratis.
Selain itu, kesejahteraan dapat terwujud karena kebutuhan pokok rakyat dijamin secara tidak langsung oleh Daulah Khilafah. Jaminan tidak langsung ini mulai dari pangan, sandang, dan papan yang dilakukan dengan memastikan setiap laki-laki dewasa mendapat pekerjaan. Dengan pekerjaan ini setiap kepala keluarga akan bisa mendapatkan gaji untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan keluarganya.
Lapangan pekerjaan dalam Khil4f4h terbuka sangat luas mulai dari sektor industri, tenaga terampil, dan teknis untuk pengelolaan sumber daya alam, sektor bisnis dan jasa, pertanian, dan ekonomi real lainnya. Khil4f4h pun akan memberlakukan pengelolaan tanah seperti menghidupkan tanah mati, memberikan tanah kepada warga negara secara cuma-cuma untuk dikelola. Adapun bagi fakir miskin khil4f4h akan memberikan santunan dari baitul mal.
Mekanisme tersebut akan membuat masyarakat bisa merasakan kemerdekaan sesungguhnya karena mereka bisa hidup dengan sejahtera tanpa adanya penjajajahan dari pihak asing manapun. Kehidupan yang seperti ini insyaallah akan membawa kesejahteraan, kebaikan, keberkahan, dan keadilan bagi umat manusia. Tidak ada lagi cerita orang kaya semakin kaya, sedangkan rakyat semakin miskin.
Jaminan kesejahteraan dalam Khil4f4h bukan sekadar janji-janji kosong tanpa bukti dari seorang penguasa.
Untuk itu agar umat bisa hidup sesuai dengan standar hidup dari Allah Swt. butuh aktivitas perubahan hakiki. Saat ini memang sudah ada geliat perubahan di tengah masyarakat seperti fenomena One Piece dan lainnya. Namun aktivitas itu belum menyentuh akar permasalahan, yaitu masih bercokolnya sistem sekuler kapitalisme ditengah umat. Maka umat perlu perubahan hakiki yang dipimpin oleh jemaah dakwah Islam Ideologis yang melakukan perubahan hakiki dari sistem kufur menuju Islam.
Wallahu’alam bi shwab
Via
Opini
Posting Komentar