Opini
Penghinaan Nabi Berulang, Bukti Pemerintah Gagal Membuat Jera Para Pelaku
Oleh: Alma Zayyana
(Aktivis Dakwah)
TanahRibathMedia.Com—Dilansir dari CNBC Indonesia (5-7-2025), otoritas Turki menangkap kartunis dari majalah satire LeMan, setelah mereka menerbitkan kartun edisi ke-26 yang dianggap telah menghina nilai-nilai keagamaan. Kartun edisi ini memperlihatkan 2 sosok manusia yang berjabat tangan, yaitu nabi Muhammad dan nabi Musa, di tengah kota yang berkonflik.
Jelas ilustrasi kontroversial ini memicu kemarahan publik dan mengakibatkan terjadinya bentrokan masyarakat dengan petugas. Karena mereka menyamakan dengan tokoh yang dihormati dan dimuliakan dalam agama Yahudi, Kristen, dan terlebih Islam. Pihak dari majalah satire LeMan sendiri menyangkal anggapan publik tentang 2 sosok tersebut adalah nabi Muhammad dan nabi Musa. Mereka mengartikan 2 sosok tersebut hanya memiliki nama yang sama dengan nabi Muhammad dan nabi Musa. Tetapi reaksi publik tetap mengecam tindakan mereka. Walhasil publik turun ke jalan, untuk melakukan unjuk rasa.
Tidak heran banyak dari orang-orang yang membenci Islam mereka menghina, melecehkan, merendahkan agama Islam. Perilaku mereka tidak jarang didapatkan. Pada dasarnya itu semua karna adanya kebebasan berekspresi yang terus mengusik umat Islam. Musuh Islam telah dibutakan hati dan pikirannya dengan rasa benci, iri, menyebabkan mereka menghalalkan segala cara agar terus bisa menghancurkan dan merendahkan Islam dengan mengatasnamakan kebebasan yang mereka puja-puja dalam sistem Demokrasi, sehingga mereka berani secara terang-terangan menghina umat Islam
Berbeda dengan sistem Demokrasi yang dibangun berasaskan manfaat materi semata, dan hanya ingin memuaskan nafsu kebebasan, sistem Islam dibangun berasaskan akidah yang lurus yaitu akidah Islam. Diterapkan aturan dengan Daulah Islamiyyahlah yang mampu menghasilkan peradaban Islam
Islam juga memiliki mekanisme untuk menjaga kemuliaan Islam yakni dengan menerapkan sistem Islam dalam kehidupan oleh negara atau khilafah. Sejarah panjang pun telah membuktikan kegemilangan peradaban Islam. Bahkan diakui oleh sejarawan Barat yang obyektif.
Dimasa sekarang sanksi yang diberikan pemerintah tidak mampu membuat kapok para pelakunya. Mereka tidak menganggap penting untuk menyelesaikan problematika ini dan memberikan sanksi ala kadarnya. Karena itu penghinaan pada nabi muhammad terus berulang.
Di sisi lain, Islam memiliki sistem sanksi yang tegas dan dapat menjerakan bagi orang-orang yang menghina, dan melecehkan Nabi Muhammad. Yang menentukan sanksi dengan detail adalah syarak, baik yang menghina dengan jelas substansi penghinaannya atau penghinaan denga pernyataan yang multitafsir, dan memberi sanksi siapapun pelakunya, baik dari kalangan kafir harbi, kafir dzimmi, bahkan dari kalangan Muslim sendiri
Via
Opini
Posting Komentar