Opini
Palestina dan Persatuan Umat
Oleh: Nai Ummu Maryam
(Tim Redaksi Tanah Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—Gaza masih dalam duka. Para syuhada kian hari kian bertambah. Telah tercatat jumlah korban hingga 28 Juni 2025 yang tewas di Jalur Gaza Palestina meningkat menjadi 56.412 orang, dengan jumlah 133.054 orang lainnya terluka sejak pecahnya konflik antara Hamas dan Israel pada 7 Oktober 2023 yang lalu (CNBCIndonesia, 29-6-2025).
Secara perlahan gelombang reaksi kemarahan umat sudah terpampang nyata. Dunia mulai bersuara atas kekejaman dan tindakan biadab Zionis Yahudi laknatullah. Banyak ribuan aktivis dari penjuru dunia bergerak menuju Gaza. Gerakan itu bernama Global March To Gaza, yang berlangsung dari titik Al-Arish menuju gerbang Rafah. Para aktivis dari berbagai penjuru dunia datang dengan hati nurani dan nilai-nilai kemanusiaan serta menolak keras genosida yang dilakukan Zionis Yahudi laknatullah.
Ironisnya, kesedihan dan kekecewaan hingga kemarahan meliputi aksi tersebut. Langkah mereka terhenti ketika sampai di pintu Rafah. Otoritas Mesir pada saat itu justru menahan dan mendeportasi puluhan peserta konvoi. Lebih dari 200 orang diintrogasi dan ditahan di hotel dan bandara.
Menjadi hal yang patut untuk dipertanyakan, pantaskah Otoritas Mesir membuat aturan seperti ini? Padahal Mesir adalah perbatasan yang sangat dekat dengan Gaza dan mayoritas penduduknya adalah Muslim. Kemana para penguasa negeri-negeri kaum Muslimin? Mengapa bungkam?
Membaca Politik Dunia
Setelah gerakan Global March to Gaza berlangsung, selang beberapa hari kemudian muncullah serangan rudal Iran menuju Israel. Rudal-rudal Iran pun diluncurkan untuk meluluhlantakkan Israel. Banyak yang terkecoh atas perang dua negara ini. Di sisi lain, ada juga yang bergembira karena Israel mendapat balasan dari perbuatannya.
Jika kita cermati secara teliti, perang antar dua negara ini sejatinya bukanlah perang untuk membela Palestina. Rudal dan persenjataan yang Iran luncurkan untuk menyerang Israel karena asas kepentingan politik yang telah mereka sepakati.
Dikabarkan ada kepentingan politik terkait pengembangan nuklir menjadi latar belakang pecahnya serangan Iran dan Israel. Tak luput negara adidaya Amerika Serikat menjadi sponsor utama bagi kekuatan militer Israel. Iran pun juga tidak sendirian, ada Rusia, Cina, dan Korea Utara yang menjadi sekutunya.
Seyogianya, rudal-rudal Iran yang menyerang Israel bukan semata-mata untuk membela warga Gaza Palestina, melainkan ada posisi tawar-menawar Iran dan Israel di kancah perpolitikan dunia.
Persatuan Hakiki
Peran para penguasa di negeri-negeri Muslim saat ini sangat penting. Merekalah seharusnya yang menjadi tonggak dan pondasi dalam memerdekakan Palestina. Para penguasa seharusnya sadar betapa pentingnya persatuan umat Islam di seluruh dunia. Kita akan kuat ketika kita bersatu, seperti sebuah bangunan. Apabila pondasinya kuat maka akan kuat pula bangunan itu berdiri dengan kokoh.
"Orang Mukmin dengan Mukmin lain bagaikan bangunan. Masing-masing saling menguatkan satu sama lain." (HR Bukhari dan Muslim).
Maka, umat Islam dan khusunya para penguasa negeri-negeri Muslim harus fokus dan percaya bahwa solusi atas Gaza dan Palestina adalah dengan kehadirannya sebuah institusi pemersatu umat yakni khilafah.
Khilafah dengan satu kepemimpinan yang akan menghapus sekat-sekat nasionalisme. Seruan jihad akan menjadi solusi untuk menghapus segala bentuk penjajahan yang bercokol di negeri kaum Muslimin. Baik itu penjajahan secara fisik, pikiran, hingga sistem kehidupan.
Genosida di Gaza dan Palestina seharusnya menjadi momen kebangkitan dan kesadaran umat bahwa tidak ada solusi lain yang mampu menyelesaikan permasalahan ini selain jihad dan khilafah. Tidak ada negoisasi atau solusi lain untuk penjajah seperti Israel selain kalimat perang. Kekuatan militer wajib dilawan dengan kekuatan militer pula.
Maka, untuk memperoleh kekuatan yang adidaya umat Islam harus bersatu dan menghapus semua sekat-sekat nasionalisme.
Umat Islam wajib memperjuangkan tegaknya institusi yang mulia ini, salah satu caranya dengan bergabung kepada kelompok dakwah ideologis, menyuarakan Islam dan memperbaiki umat dengan dakwah yang ahsan. Semoga umat Islam segera bersatu dengan persatuan yang hakiki.
Wallahualam bisshawab.
Via
Opini
Posting Komentar