Opini
Global March to Gaza: Ketika Langkah Terhenti di Pintu Rafah
Oleh: Eci Aulia
(Pegiat Literasi)
TanahRibathMedia.Com—Ribuan aktivis dari penjuru dunia bergerak menuju Gaza dalam sebuah aksi solidaritas bertajuk Global March to Gaza. Gerakan Global March To Gaza yang berlangsung dari Al-Arish menuju gerbang Rafah adalah refleksi dari nurani kolektif yang menolak diam atas krisis kemanusiaan yang terjadi di Palestina.
Mereka datang dari Tunisia, Libya, Maroko, Amerika, Eropa, Asia, termasuk Indonesia. Dengan berbagai latar belakang profesi yang berbeda. Aktivis, jurnalis, perawat, dokter, baik Muslim maupun nonmuslim hingga anak muda bergerak atas dorongan nurani yang tak pernah bungkam melihat genosida di Gaza (republika.co.id, 16-06-2025).
Ini adalah refleksi kemarahan umat manusia yang ingin menunjukkan pada dunia bahwa diam bukanlah pilihan. Tanpa tindakan nyata, Gaza akan terus dihabiskan. Harapan mereka telah pupus terhadap lembaga-lembaga Internasional dan para penguasa di dunia. Tidak ada yang bisa mereka lakukan kecuali bergerak.
Namun, kesedihan dan kekecewaan menyelimuti ketika langkah mereka terhenti di pintu Rafah. Meskipun penyelenggara konvoi mengatakan mereka telah berkoordinasi dengan otoritas Mesir untuk memastikan izin. Otoritas Mesir justru menahan dan mendeportasi puluhan peserta konvoi. Lebih dari 200 orang diintrogasi dan ditahan di hotel dan bandara (metro.tv, 13-06-2025).
Dalam sebuah video yang beredar juga memperlihatkan betapa bungkamnya nurani tentara Mesir. Ketika salah seorang aktivis memohon seraya bertekuk lutut agar mereka membuka pintu gerbang Rafah menuju Gaza.
Dari sini kita bisa menyaksikan sendiri bahkan aksi global pun tak mampu menyolusi masalah Palestina. Justru mereka dihadapkan dengan konflik baru. Hal ini terjadi karena tembok penghalang terbesar mereka menuju Gaza bukanlah tembok fisik Rafah, akan tetapi sekat nasionalisme atau paham kebangsaan yang telah lama bercokol dalam diri para penguasa negeri Muslim di dunia. Sekat inilah yang membuat tembok Rafah itu sulit untuk terbuka.
Paham negara bangsa inilah yang memupus nurani para penguasa Muslim dan tentara mereka. Bahkan mereka ikut melindungi kepentingan penjajah demi meraih rida negara adidaya yang menjadi tumpuan kekuasaan mereka yakni Amerika.
Sebagai umat Muslim kita mesti paham betapa berbahayanya sekat nasionalisme ini. Jika sekat ini terus diadopsi oleh para penguasa negeri muslim, maka sulit bagi umat Islam untuk bersatu. Selama sekat tersebut masih ada, maka persoalan yang terjadi di dunia Islam tidak akan pernah selesai, termasuk masalah Palestina. Sebabnya, mereka tidak berdiri bersama Gaza, tapi berdiri bersama kepentingan-kepentingan politik masing-masing negara.
Oleh karena itu, solusi atas konflik global ini hanya bisa dilawan dengan kepemimpinan politik Islam global. Yakni khilafah dengan sistem pemerintahannya yang sahih berasal dari wahyu Allah Swt.Sistem pemerintahan Islam akan menghapus segala sekat yang akan menghalangi persatuan umat muslim seluruh dunia. Meskipun mereka terdiri dari beragam ras, tetapi aturan Islam berhasil menyatukan jiwa mereka layaknya satu tubuh. Karena memang begitulah semestinya umat Islam.
وَٱعْتَصِمُوا۟ بِحَبْلِ ٱللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا۟ ۚ وَٱذْكُرُوا۟ نِعْمَتَ ٱللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَآءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِۦٓ إِخْوَٰنًا وَكُنتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ ٱلنَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمْ ءَايَٰتِهِۦ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
"Dan berpegang teguhlahlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuhan, lalu Allâh mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allâh menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allâh menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.” (TQS. Ali-Imran: 103)
Untuk itu, menjadi urgen bagi kita untuk mendukung gerakan politik Islam global agar terwujud Islam rahmatan lil alamin di muka bumi ini. Gerakan yang konsisten memperjuangkan tegaknya kepemimpinan Islam tanpa kenal sekat.
Wallahu alam bissawwab.
Via
Opini
Posting Komentar