Motivasi
Belajar Sabar, Tanpa Harus Selalu Kuat
Oleh: Hafsh
(Sahabat Tanah Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—Bersabar tanpa tapi.
Kadang, sabar itu bukan tentang menahan air mata, tapi mengizinkan diri untuk menangis tanpa kehilangan arah pulang. Karena sabar bukan sekadar diam dan kuat, tapi tahu kapan harus berhenti berontak, dan kembali tenang dalam dekapan doa.
Hari-hari yang berat tidak selalu meminta kita untuk tegar. Ada masa di mana cukup dengan tidak menyerah, itu pun sudah bentuk sabar yang paling dalam. Allah subhanahu wa ta'ala, tidak pernah butuh kita tampil sempurna. Ia hanya ingin kita pulang, meski tertatih.
"Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar."
(TQS. Al-Anfal: 46)
Sabar itu... bukan hanya tentang diam yang menyimpan sesuatu untuk kemudian dikeluarkan oleh emosi negatif di suatu saat. Tapi tentang mengolah rasa, memahami perih, dan menundukkannya dengan doa. Sabar bukan pasrah, tapi memilih jalan yang Allah sukai, meski perasaan belum selalu bisa mengerti.
Sabar bukan tentang mereka, tapi tentang hati kita sendiri. Tidak perlu mengizinkan telinga untuk mendengar hal-hal yang mengguncang hati, hingga larut dalam sedih yang mestinya punya ruangnya sendiri. Bukan untuk dipelihara, apalagi diwariskan. Entah bagaimana, di setiap sabar yang kita pilih, ada bagian dari hati yang tumbuh dewasa. Tidak banyak bicara, tapi semakin paham. Tidak banyak marah, tapi semakin lapang. Mungkin inilah sabar yang hakiki, ketika kita memilih Allah, bahkan saat tidak tahu apa yang sedang terjadi.
Pagi ini, jika kamu merasa lelah, tidak apa-apa. Rehatlah sebentar. Peluk hatimu. Dan ingat, sabar itu tidak selalu tentang kuat, tapi tentang tetap bertahan di jalan yang Allah ridai.
Sabar itu tenang, semoga kita adalah orang-orang yang senantiasa bersabar dalam setiap ujian-Nya.
Via
Motivasi
Posting Komentar