Opini
Sekularisme Menumbuhkan Penyakit Wahn dalam Tubuh Umat Islam
Oleh: Siti Maimunah
(Sahabat Tanah Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—Umat Islam saat ini berjumlah sekitar 2 miliar jiwa di seluruh dunia. Islam tercatat sebagai agama resmi di 26 negara di Asia, Afrika, Timur Tengah, dan Sub-Sahara Afrika. Berdasarkan data dari TimesPrayer.com (02-04-2025), sekitar 2.043.430.516 orang menyatakan diri sebagai Muslim, yakni sekitar 25% dari populasi dunia.
Namun, jumlah besar ini tidak sejalan dengan kekuatan dan kejayaan umat Islam saat ini. Sebaliknya, kita menyaksikan kemunduran yang sangat memprihatinkan. Umat Islam tampak lemah dan tak berdaya di hadapan musuh-musuhnya. Saudara-saudara kita di berbagai belahan dunia mengalami penindasan, penghinaan, bahkan penyiksaan oleh kaum kafir. Darah dan jiwa kaum Muslimin seolah tidak lagi berharga, diperparah dengan sekat-sekat nasionalisme yang memecah belah persatuan umat.
Mengapa bisa terjadi? Padahal jumlah umat Islam sangat besar. Bukankah seharusnya ini menjadi kekuatan untuk membela saudara seiman, seperti di Gaza, Suriah, dan berbagai wilayah Muslim lainnya yang dilanda konflik? Namun kenyataannya, umat Islam justru terjangkit penyakit wahn, yang mengikis kemuliaan Islam dan kaum Muslimin (Izzul Islam wal Muslimin).
Apa itu Penyakit Wahn?
Penyakit wahn adalah cinta dunia dan takut mati, di mana cinta akan dunia membuat umat Islam lemah dan tidak berdaya lupa akan tugasnya untuk selalu beribadah kepada Allah Swt. Sedangkan takut akan kematian itu sendiri dimaknai dengan lemahnya iman pada diri kaum Muslimin, orang yang takut akan kematian pada dasarnya sadar bahwa memiliki amal yang sedikit akan tetapi takut terhadap siksa kubur dan hari penghakiman. Hal ini sesuai dengan sebuah hadits yang diriwayat dari Tsauban ra, Rasulullah saw. bersabda:
"Hampir saja umat-umat (yang kafir dan sesat) saling mengerumuni kalian dari segala penjuru, sebagaimana orang-orang mengerumuni makanan dalam piring." Seorang sahabat bertanya, "Apakah saat itu jumlah kami sedikit, ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Bahkan kalian banyak, namun kalian seperti buih di lautan. Allah akan mencabut rasa takut dari hati musuh-musuh kalian, dan menanamkan dalam hati kalian penyakit wahn." Kemudian ditanya, "Apa itu wahn, ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Cinta dunia dan takut mati." (HR. Abu Dawud dan Ahmad No. 4297)
Apabila seorang terkena penyakit wahn mereka akan jatuh ke lembah kehinaan dan mudah dikuasai oleh musuh-musuh Islam. Mereka kehilangan semangat untuk menuntut ilmu yang berorientasi akhirat, dan hanya mengejar dunia semata. Akibatnya, mereka mudah diadu domba, mudah terfitnah, dan tidak memiliki keteguhan dalam membela Islam. Kaum Muslimin pun bagaikan buih di lautan—banyak namun tak berarti.
Penyakit wahn menjadikan kesenangan dunia sebagai tujuan utama, dan menganggap kesengsaraan dunia sebagai bencana terbesar. Mereka enggan membela agama yang dihina. Jika pun mereka hadir dalam barisan umat, mereka hadir tanpa keimanan yang kokoh—mudah rapuh dan tercerai-berai.
Realitas Penindasan dan Ketidakpedulian
Musuh-musuh Islam terus aktif memerangi dan menghancurkan umat. Contohnya, pada 7 Mei 2025, Kantor Media di Gaza melaporkan bahwa 102 orang gugur dan 193 lainnya luka-luka akibat pemboman keji oleh zionis Israel. Sejak 19 bulan sebelumnya, lebih dari 100.000 ton bahan peledak telah dijatuhkan ke Gaza, menyebabkan lebih dari 62.000 orang hilang dan lebih dari 12.000 syahid (Muslimnews.net, 27-05-2025).
Kementerian Kesehatan Gaza juga melaporkan bahwa, genosida Israel telah menewaskan sekitar 53.822 warga Palestina dan melukai lebih dari 122.382 lainnya (Tempo.com, 27-5-2025).
Konflik di wilayah lain pun tak kalah mengerikan. Di Kashmir, sebuah penembakan oleh kelompok bersenjata terhadap wisatawan pada 22 April menewaskan 25 warga India dan satu warga Nepal. India kemudian menuduh Pakistan, dan membalas dengan menghancurkan lima lokasi di wilayah Pakistan dan Kashmir yang dikuasai Pakistan (CNBC Indonesia, 27-05-2026).
Semua ini menunjukkan bahwa musuh-musuh Islam tidak lagi gentar terhadap umat Islam. Padahal Rasulullah saw. bersabda:
"Aku diberikan kemenangan dengan rasa takut musuh sejauh perjalanan satu bulan." (Muttafaqun ‘alaih)
Mengakarnya Sekularisme
Kondisi ini diperparah oleh masuknya paham sekularisme dalam kehidupan umat Islam. Sekularisme menjauhkan agama dari kehidupan dan menjadikan hukum-hukum Allah tidak lagi menjadi pedoman utama. Umat Islam kini mudah terbawa arus modernisasi dan budaya Barat. Fashion, pergaulan, bahkan perayaan-perayaan khas Barat ditiru dengan bangga, padahal bertentangan dengan nilai-nilai Islam.
Rasulullah saw. telah memperingatkan:
"Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Jika mereka masuk ke lubang dhab (biawak), kalian pun akan mengikutinya." Para sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, apakah mereka itu Yahudi dan Nasrani?" Beliau menjawab, "Lalu siapa lagi?" (HR. Muslim No. 2669)
Solusi Islam: Kembali pada Syariat dan Khilafah
Untuk menghilangkan penyakit wahn, tidak ada solusi lain selain kembali kepada ajaran Islam yang benar dan mengembalikan keimanan serta ketaatan kepada Allah Swt. Hal ini hanya bisa diraih ketika kita menerapkan sistem Islam dengan menegakkan Daulah Khilafah sehingga tidak ada lagi sekat nasionalisme dalam diri umat Islam.
Khilafah akan mampu mengurus, mendidik, dan menjaga umat dengan sistem Islam. Tugasnya adalah melakukan tashfiyah (pemurnian akidah) dan tarbiyah (pembinaan) agar umat kembali kuat secara akidah, ilmu, dan ruhiyah. Dengan demikian, akan terwujud kembali Izzul Islam wal Muslimin—kemuliaan Islam dan kaum Muslimin—yang akan menghidupkan kembali semangat jihad dan kecintaan pada syahid di jalan Allah.
Via
Opini
Posting Komentar